Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
Konten Media Partner
Ini Dia Nilai Depresiasi Harga Mobil Bekas LCGC
23 Oktober 2018 19:30 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) situs portal jual beli kendaraan, Carmudi, merilis risetnya mengenai nilai penyusutan harga mobil bekas LCGC di beberapa kota besar. Seperti diketahui banyak pabrikan telah mengeluarkan jenis mobil LCGC, mulai dari Agya, Ayla, Karimun Wagun R, Sigra, Datsun Go+, Calya, Brio Satya dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
"Untuk lebih berimbang, semua LCGC yang akan dihitung penyusutan harganya adalah kendaraan produksi tahun 2016," ungkap Chandra Sidik, Head of Marketing and Public Relations Carmudi.co.id.
Dari hasil riset tersebut diketahui bahwa Toyota Agya berada di urutan pertama dengan nilai depresiasi yang terbaik dan cenderung stabil. Harga jual bekas Agya di pasaran saat ini berkisar Rp 88 hingga 130 juta. Itu berarti Toyota Agya memiliki 5-23% nilai depresiasi
Sementara itu di posisi kedua ada Daihatsu Sigra produksi 2016 yang memiliki nilai penyusutan berkisar 5,6-12,75%. Di tempat ketiga ada itu Daihatsu Ayla yang memiliki nilai depresiasi sebesar 10%, diikuti Suzuki Karimun Wagon R sebesar 10-12%, Toyota Calya sebesar 13-15%, Honda Brio Satya sebesar 16-21% dan posisi terakhir varian Datsun GO+ 17-26%.
ADVERTISEMENT
Data ini juga senada dengan fakta yang diungkapkan oleh pedagang mobil bekas di beberapa wilayah. Seperti diungkapkan Ketua Ikatan Pedagang Mobil Bekas Jakarta Timur (IPMJ), H. Ahmad Fadillah yang mengatakan peminat Datsun GO+ Panca di pasar mobil bekas masih kalah bersaing jika dibandingkan dengan Daihatsu Sigra atau Toyota Calya bekas.
Sama halnya dengan penjualan offline, Chandra menceritakan jumlah populasi listing (iklan mobil dijual) LCGC tidak begitu banyak di Carmudi. Dari 60 ribu listing, iklan mobil, LCGC hanya berisi 4% saja. "Meskipun demikian banyak pencari mobil bekas/calon konsumen LCGC bekas mencari secara online dan penyumbang traffic sebesar 19%," ungkapnya.
Meski begitu ia menegaskan bahwa ukuran deprisiasi itu tdak bisa hanya dijadikan satu-satunya patokan menentukan harga jual mobil bekas. Banyak faktor, kata dia, dapat menjadi penentu, seperti perawatan kendaraan, ketersediaan suku cadang, layanan purna jual merek mobil tersebut dan juga ketersediaan unit atau stok di pasar mobil bekas.
ADVERTISEMENT
Editor: Eva Martha Rahayu