Konten dari Pengguna

SUARA MAHASISWA UNSADA

Swara Unsada
Swara Unsada
7 Oktober 2019 23:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Swara Unsada tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Doc. Swara Unsada
zoom-in-whitePerbesar
Doc. Swara Unsada
Mahasiswa UNSADA menggelar aksi unjuk rasa yang dilakukan pada Senin, 16 september 2019. Aksi ini dimulai pukul 14:00 WIB yang diawali dengan orasi di Plaza Universitas Darma Persada, dengan kompak mengenakan baju hitam beserta almamater UNSADA. Aksi berjalan dengan damai, tidak anarkis, tidak merusak fasilitas, dan tidak melukai siapapun. Dalam aksi ini tidak hanya diikuti oleh mahasiswa yang tergabung dalam organisasi saja, tetapi juga banyak diikuti oleh mahasiswa non-organisasi.
ADVERTISEMENT
Adapun beberapa tuntutan yang diajukan, yaitu mendesak pihak terkait untuk segera menetapkan Rektor tetap, membongkar audit tentang keuangan UNSADA, menuntut pihak rektorat dan manajemen kampus untuk melakukan dialog terlebih dahulu dengan ORMAWA (Organisasi Mahasiswa) dalam menentukan kebijakan kampus, menuntut Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan UNSADA untuk segera mundur dari jabatannya, dan menuntut Hideki agar hengkang dari UNSADA.
“Sudah lama di kampus kita tidak memiliki Rektor tetap, PLT (Pelaksana Tugas Rektor) bertahan kurang lebih dari bulan Febuari atau Maret 2019, itu sudah cukup lama juga” Ucap Presiden mahasiswa UNSADA, Aditia Pratama Saputra.
“Dan sebenarnya PLT Rektor tidak punya kebijakan yang bersifat substansial, itu sudah diatur dalam peraturan Menteri Hukum dan HAM. Bahwasannya PLT tidak bisa menetapkan keputusan yang bersifat substansial. Maka dari itu, kita menginginkan Rektor tetap” Lanjut Adit.
Doc. Swara Unsada
Dalam aksi ini PLT Rektor berjanji akan mempelajari dan mengkaji tuntutan-tuntutan yang diajukan oleh mahasiswa dalam kurun waktu 3x24 Jam. Namun sayangnya tidak ada jawaban pasti yang diberikan oleh pihak rektorat dalam jangka waktu yang diberikan. Sehingga, mahasiswa kembali mengadakan aksi pada hari Kamis, 19 September lalu, dengan massa lebih banyak dibandingkan aksi yang pertama.
ADVERTISEMENT
“sebenarnya dari gua pribadi sih menghimbau bahwasannya kepada seluruh mahasiswa UNSADA yang tergerak hatinya untuk membersamai pergerakan kita. Mari bersama menuntut kebenaran dalam aksi ini. Tidak ada paksaan dari siapapun, ini sebagai salah satu
tanda bahwa kita peduli oleh kampus, permasalahan kampus ini harus segera dikelarkan, carut marut dikampus kita ini harus segera dihilangkan.” Pesan Presma UNSADA bagi seluruh mahasiswa UNSADA. Aditia juga berharap setidaknya ada tuntutan yang bisa dikabulkan. Hingga Artikel ini terbit, belum ada kejelasan dan keberlanjutan mengenai tuntutan yang diajukan. (Dilla,Varesa/SU)