Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Film Animasi: Evolusi, Teknologi, dan Pesan Moral dalam Film 'Soul (2020)'
27 Oktober 2024 15:03 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Swietania Alysia Mesi Ambarwati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Film Animasi merupakan sebuah bentuk seni yang menggabungkan kretivitas dalam bentuk 2D atau 3D dalam filmnya (Astuti, 2022). Awal mulanya film animasi berkembang pada abad ke-20 oleh Lumiere Brothers di Perancis. Pada saat itu animasi terkenal sebagai “trik”, tetapi kehadirannya belum disadari oleh banyak masyarakat. Dilansir dari animation.binus.ac.id, dikatakan bahwa empat tahun berlalu pada tahun 1899 muncul sebuah film animasi pendek (full animation) dengan teknik stop motion dan film animasi panjang pertama tercatat dalam sejarah yaitu berjudul “Adventures of Prince Achmed” yang diproduksi oleh Lotte Reiniger dari Jerman.
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya waktu, teknik animasi terus semakin berkembang, terutama setelah hadirnya Walt Disney yang memperkenalkan suara dan warna unik pada industri animasi. Lalu, dengan kemunculan teknologi CGI (Computer-Generated Imagery), telah mendorong industri hiburan ke era terbaru. Dimana, studio-studio film ternama seperti Pixar dan DreamWorks telah menjadi tombak emas dalam memanfaatkan teknologi ini.
Dalam hal itu, film animasi ini sangat berpotensi menjadi media bagi para animator atau penikmat animasi untuk mampu mengekspresikan kreativitas mereka secara unik dan indah. Dengan mengangkat beragam film animasi tentang persahabatan, kekeluargaan, percintaan, membuat film animasi ini disukai oleh berbagai kalangan. Dengan adanya perubahan teknologi dan kreativitas dari para animator, membuat animasi kini telah menjadi salah satu bentuk visual dan audio yang paling berpengaruh di dunia.
ADVERTISEMENT
Sebab, film animasi telah menjadi bagian yang tidak bisa terpisahkan dari budaya populer. Film animasi sendiri memiliki banyak genre film yang tentu saja memikat banyak penonton untuk menyaksikan film-film tersebut. Tetapi, dibandingkan dari beberapa banyak film animasi, salah satu film yang membuat penontonnya terkesan dengan pesan moral yang diangkat dalam film tersebut adalah Soul (2020). Film ini pernah menjadi kategori film animasi terbaik pada acara Piala Golden Globe 202. Film animasi “Soul” yang diproduseri oleh Dana Murray dan disutradarai oleh Pete Docter dan Kemp Power telah mencapai rating yang sempurna yaitu 8/10 berdasarkan hasil dari IMDb.
Film Soul (2020) menceritakan seorang pria paruh baya yang bernama Joe Gardner dengan berprofesi sebagai guru musik. Joe sendiri memiliki keinginan menjadi seorang musisi Jazz yang terkenal dan menghibur orang banyak. Meskipun keinginannya yang begitu besar, tetapi sang ibu tidak merestui Joe sebagai pemusik Jazz. Suatu hari, Joe mendapatkan kesempatan emas untuk mengikuti audisi bersama salah satu band jazz terkenal yaitu “The Dorothea Williams Quartet” dan akhirnya dia berhasil keterima. Namun, saat perjalanan pulang dengan rasa yang begitu bahagia, Joe mengalami kecelakaan yang serius, dimana dia seperti time travel atau menemukan jawanya di “The Great Beyond”, dimana tempat-tempat ini menyimpan jiwa-jiwa seseorang yang telah meninggal.
ADVERTISEMENT
Joe ingin berusaha keras kembali ke bumi tempat asalnya. Dengan mendengar kisah Joe yang begitu menyedihkan salah satu jiwa yang bernama 22 setuju ingin membantu Joe dalam menemukan “percikan” hidup, dengan menemukan ramuan ajaib itu dapat mengembalikan Joe ketempat asalnya yaitu di Bumi. Sehingga dari film ini memberikan kita pengingatan untuk menghargai kehidupan sepenuhnya dan menyadari bahwa kebahagiaan dapat ditemukan dalam momen-momen kecil yang sering kali kita lewatkan.
Kemudian, dari hasil penayangan film ini juga ternyata memiliki tahap-tahap pembuatan film animasi lumayan begitu susah. Setiap film animasi melewati beberapa fase penting, mulai dari pengembangan cerita, karakternya seperti gimana, hingga animasi dan endingnya seperti gimana. Sehingga dalam proses film animasi ini, pencahayaan dan teknik pengambilan gambar melalui medium shot merupakan teknik yang ideal dalam menunjukkan ekspresi Joe saat bertemu dengan Dorothea dan ekspresi wajahnya yang sedang kebingungan.
ADVERTISEMENT
Kemudian, pada akhirnya film animasi bukan sesuatu hal tentang keindahan visual saja, tetapi juga tentang bagaimana suatu elemen dapat mendukung narasi dan karakter yang dibentuk. Setiap detailnya dapat menciptakan sebuah karya visual yang begitu indah, sehingga menghadirkan cerita yang menginspirasi dan memberikan pengalaman yang mendalam bagi penontonnya.
Referensi:
Astuti, RA Vita. (2022). Buku Ajar Filmologi: Kajian Film. Yogyakarta: UNY Press
Dewi Rukmini, & Haryanto, A. (2021, April 27). Sinopsis Soul: Film Animasi Pemenang Oscar 2021. Tirto.id; Tirto.id. https://tirto.id/sinopsis-soul-film-animasi-pemenang-oscar-2021-gdWZ
Kurnia Arik, S. (2017, February 8). Sejarah animasi Indonesia: Sebuah pengantar. BINUS Animation. https://animation.binus.ac.id/2017/02/08/sejarah-animasi-indonesia-sebuah-pengantar/
Susanto, S. N., & Wibowo, T. O. (2023). Konstruksi Passion Dalam Film Animasi" Soul". KALBISIANA Jurnal Sains, Bisnis dan Teknologi, 9(4), 604-615.
ADVERTISEMENT