Konten dari Pengguna

Hustling di Organisasi kini Overrated? Kenali Tanda Bahwa Sibukmu Tidak Worth It

Swietenia Putri Purhadi
Swietenia Putri Purhadi, lahir di Samarinda, 2 Januari 2002. Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Saat ini penulis sedang menempuh pendidikan S1 di program studi Manajemen IPB University. Selain kuliah, penulis berpengalaman menjadi peny
2 Oktober 2022 15:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Swietenia Putri Purhadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Stress Organisasi (Sumber: Getty Images)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Stress Organisasi (Sumber: Getty Images)
ADVERTISEMENT
Apakah kamu terbiasa mendengar wejangan serupa? Biasanya kalimat tersebut sering digemakan di masa orientasi kampus, saat mahasiswa baru masih meraba-raba tujuan hidupnya. Namun demikian, benarkah keikutsertaan dalam organisasi memberikan dampak begitu besar bagi perjalanan karir kamu? Jawabannya bisa iya, bisa juga tidak.
ADVERTISEMENT
Akhir-akhir ini, muncul anggapan bahwa ikut organisasi sudah bukan zamannya. Katanya, iming-iming senior tentang pentingnya ikut organisasi menjadi overrated dan yang sebenarnya didapat dari sibuk berorganisasi hanya lelah yang tidak worth it.
Sebelum masuk, pengalaman organisasi selalu digemborkan membawa sejuta manfaat mulai dari networking, hingga pengembangan soft skills. Nyatanya, saat kamu berhasil masuk dan rela menghabiskan banyak waktu dan tenaga, kamu dikecewakan dengan benefit yang tidak seberapa. Program kerja yang dilakukan hanya turun-temurun dari tahun sebelumnya, tanpa banyak kesempatan untuk berinovasi. Keterbatasan ini membuatmu tidak punya cukup ruang untuk berkembang, akhirnya waktu dan tenaga yang kamu habiskan tidak memberikan banyak dampak bagi dirimu ataupun orang lain.
ADVERTISEMENT
Berorganisasi umumnya memiliki periode yang cukup panjang, mulai dari satu semester, hingga satu tahun. Waktu yang panjang ini tentu memerlukan komitmen yang tinggi pula. Apabila kamu tidak mendapatkan pengembangan yang maksimal, komitmen panjang yang kamu berikan menjadi tidak ada artinya dan membuat ikut organisasi menjadi kegiatan yang overrated. Apalagi menimbang bahwa banyak kegiatan jangka pendek yang mampu mengajarkanmu lebih banyak hal praktikal, seperti kegiatan magang ataupun volunteer.
Pernahkah kerjaanmu mandek karena rekan kerja yang menghilang tanpa kabar? Atau mungkin kamu kehilangan motivasi karena sulitnya perizinan atau pencairan dana? Beberapa hal ini membuat pengalaman para anggota suatu organisasi menjadi kacau balau. Ditambah lagi adanya drama antar pengurus. Periode terlanjur habis, pengembangan diri anggota minimalis!
ADVERTISEMENT
Dengan majunya perkembangan internet, tidak jarang mahasiswa merasa FOMO (fear of missing out) ketika melihat teman-teman yang lain aktif di berbagai kegiatan. Akhirnya kamu yang tidak mau kalah juga ikut berbagai organisasi, tanpa mempertimbangkan relevansinya terhadap personal goals kamu. Bukannya pengembangan diri, yang ada kamu cuma menghitung hari, menunggu agar masa demisioner segera menghampiri.
Agar pengalaman kamu ikut organisasi bisa menjadi pengalaman yang berharga, pastikan kamu memilih organisasi yang tepat. Caranya:
a. Sesuaikan tujuan dan kelola ekspektasimu
Rencanakan tujuan jangka panjangmu, lalu cari organisasi yang mampu menyokong tujuanmu tersebut. Ingin belajar politik kampus dan memperkuat relasi kemahasiswaan? Maka BEM atau HIMA mungkin paling cocok untukmu. Ingin melatih jiwa kepemimpinanmu di level internasional? coba bergabung pada AIESEC, World Merit, Rotaract dan lain lain. Ingin belajar menjadi konsultan? Mungkin 180 degree Consulting menjadi organisasi yang cocok untukmu. Apapun itu, pastikan kamu memiliki tujuan dan alasan yang kuat sebelum mengikuti organisasi.
ADVERTISEMENT
b. Tentukan parameter keberhasilan
Apakah kamu ingin mencari organisasi dalam lingkup internal kampus? Atau kamu mencari organisasi yang mampu memberikan international exposure? Seberapa besar lingkup stakeholder dan impact yang diberikan dari suatu organisasi juga perlu kamu pertimbangkan sebelum bergabung ke dalam organisasi tersebut. Selain cakupan stakeholder, pertimbangkan pula parameter keberhasilan menyangkut hal-hal yang ingin kamu pelajari, seperti contohnya kemampuan operasi Google Workspace, leadership, negotiation dan lain lain.
c. Cari yang jenjang dan progresnya baik
Pertimbangkan organisasi yang mampu membawamu pada perkembangan maksimal dalam waktu yang paling singkat. Cari tahu apakah ada peluang untuk melatih kemampuan kepemimpinanmu dengan cara naik jabatan menjadi pemimpin. Refleksikan apakah waktu yang kamu investasikan pada organisasi tersebut setimpal untuk pengembangan karirmu.
ADVERTISEMENT
Setelah kamu sukses menemukan organisasi yang paling tepat untukmu, pastikan kamu menyerap ilmu sebanyak banyaknya. Ilmu tersebut akan semakin bermanfaat apabila kamu mengaplikasikannya pada peluang yang lain, misalnya mengikuti berbagai perlombaan, mengikuti student exchange, mengikuti bootcamp, dan lain lain. Proses pengaplikasian ilmu ini penting untuk mengevaluasi apakah ada perkembangan dari dirimu sebelum dan setelah mengikuti organisasi.
Kegiatan magang mampu memberikan pengalaman yang lebih praktis agar kamu mampu mengimplementasikan teori-teori yang kamu pelajari secara akademis. Takut jadwal tabrakan antara magang dan kuliah offline? Tenang, hingga saat ini masih banyak perusahaan yang membuka kesempatan magang dari rumah alias work from home. Dengan manajemen waktu yang baik, kamu pasti bisa menyeimbangkan kegiatan tersebut.
ADVERTISEMENT
Memiliki semangat di bidang kemanusiaan? Mungkin menjadi relawan adalah kegiatan yang paling cocok untukmu. Dengan berbagi dan menghabiskan waktu bersama orang yang membutuhkan, kamu juga bisa mengembangkan soft skills ataupun hard skills dirimu sendiri.
Kalau kamu suka mengelola bisnis dan ingin mencari tambahan penghasilan, membuka bisnismu sendiri dapat menjadi pilihan yang tepat untuk menghabiskan waktu luangmu. Selain mendapatkan tambahan uang, kamu juga bisa menguji dan mengembangkan kemampuan manajerial. Jangan lupa untuk belajar mengenai dasar-dasar berbisnis dulu ya agar kamu tidak mengalami kerugian!
Akhir kata, apapun kegiatan yang kamu ikuti, pada akhirnya, semua ini kembali lagi ke diri kamu sendiri. Pada akhirnya, ang paling memiliki kontrol terhadap pengalaman organisasimu adalah dirimu sendiri. Tidak semua yang ikut organisasi akan langsung berhasil dan memiliki karir cemerlang, dan sebaliknya, tidak semua yang tidak mengikuti organisasi akan langsung gagal. Dimanapun kamu berkembang, just try to make the most out of it!
ADVERTISEMENT