Koran Sebagai Data Hingga Bungkus Gorengan

Koran sebagai media massa yang sudah ada sejak lama, hingga sekarang masih bertahan, hanya saja koran telah mengalami banyak penurunan pembacanya, ya alasannya karena telah ada media online. Sudah banyak koran - koran di Indonesia juga yang juga membuat media online, agar tetap menerima pemasukan.

Menurunnya minat membaca koran juga ditandai dengan menurunnya minat membaca masyarakat, tidak perlu kita melihat data, fakta di lingkungan telah membuktikannya. Beberapa dari kita sering bepergian menggunakan kendaraan umum, seperti bus, kereta, pesawat, dan lain lain, lalu berapa banyak orang yang membawa buku, koran atau bacaan lainnya ketika mereka sedang menunggu dan ketika berada di atas kendaraannya? tentu sulit untuk di lihat, karena orang - orang lebih asik membuka media sosial ketimbang membuka buku, koran, atau bahkan berita di media online.

Arus informasi semakin deras, judul - judul berita yang heboh mewarnai media online dengan dalih agar banyak yang membuka, terkadang lead dari berita tersebut tidak sesuai dengan isi yang ada di dalam beritanya. Keakuratan beritapun tidak diperhatikan ketika dibuat penulisnya, karena para penulis lebih mementingkan kecepatan mengupdate supaya terkesan aktual.

Lalu apa yang menarik dari koran sekarang? Koran biasanya lebih bisa digunakan sebagai data, bahkan data dan berita di koran banyak yang tidak tersedia di media online, sehingga banyak mahasiswa yang menggunakan koran untuk mengerjakan tugas kuliah harian hingga tugas akhir.

Selain itu koran bisa dijadikan bungkus gorengan, nasi kucing di angkringan, hingga alas sholat lebaran,

banyak sekali kegunaanya bukan?