Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Srikandi UGM Membincangkan Perempuan dan Agraria
6 April 2017 18:59 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
Tulisan dari syarifudin taufiq tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Isu pembangunan bandara di Kulonprogo dan pabrik semen Rembang telah banyak menyita perhatian kalangan mahasiswa, banyak aksi turun ke jalan hingga datang ke Jakarta untuk mendampingi para petani kendeng dalam aksi dipasung semen.
ADVERTISEMENT
Sama halnya dengan mahasiswa Univeristas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam komunitas Srikandi UGM juga melakukan penolakan dengan acara forum intelektual diskusi "Perempuan dan Agraria" sore (06/04). Dalam acara diskusi ini turut menghadirkan Faizah Nadela dari Komite Perjuangan Perempuan dan Ika Ayu dari Jaringan Perempuan sebagai pembicara.
Dalam diskusi ini lebih banyak berbicara bagaimana pemerintah menggunakan kekuasaan untuk melegitimasi pembangunan. Maka sebagai mahasiswa yang seharusnya menjadi agent of social change sudah sepantasnya untuk turut bersimpati dan berpihak dapa rakyat.
Srikandi sendiri mempunyai asal-usul dari partai mahasiswa untuk pemilihan senat, presiden BEM dan lainya, hanya sudah beberapa tahun ini mereka mulai melebarkan sayapnya untuk berkontribusi kepada masyarakat. "kita ingin ikut mengawal isu - isu di masyarakat" pungkas Ahilly Achidsty ketua Srikandi UGM.
ADVERTISEMENT
Isu bandara NYIA Diskusi yang berlangsung hampir dua jam ini dihadiri berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa UGM sendiri hingga aktifis - aktifis di Yogyakarta. Acara ini ditutup dengan foto bersama dengan membawa tulisan - tulisan penolakan pabrik semen dan bandara.