Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Pesan Terbuka untuk Pelajar SMA : Asiknya Klitih hingga Beratnya Kuliah
17 Maret 2017 16:52 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
Tulisan dari syarifudin taufiq tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tinggal sebentar lagi waktu Ujian Nasional (UN) siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) akan dimulai, setelah itu bagi para siswa - siswa yang susah move on pesta pora kelulusan dengan arak - arakan putih abu akan memadati jalanan. Pencarian tempat selanjutnya dimulai. Bagi yang sebagian siswa yang beruntung ada yang sudah mendapat kuliah di luar negeri adapula yang harus menunggu lamanya pengumuman yang berujung tidak diterima.
ADVERTISEMENT
Mungkin banyak siswa yang bercita - cita kuliah di jurusan yang sangat nge-tren, lho siapa bilang jurusan kuliah itu tidak ada yang kekinian. Buktinya tiap tahun selalu ada penumpukan di beberapa jurusan saja, seperti jurusan kedoktera, akuntasi, ekonomi, hubungan internasional, hingga ilmu komunikasi. Penumpukan ini disebabkan mind set siswa yang berorientasi pada lapangan kerja dan beban moral mereka terhadap keluarga dan sekitarnya, hal ini menjadikan pula setiap jurusan kuliah mempunyai standard kelulusan untuk selanjutnya bekerja di sebuah industri.
Banyak siswa SMA yang berfikir kuliah itu menyenangkan, kuliah masuk siang, mata kuliah yang sedikit tiap harinya. Ah mungkin mereka tiap hari liat mahasiswa sering nongkrong di kafe - kafe, padahal mahasiswa yang sering nongkrong di kafe itu ada dua kemungkinan, satu dia sedang garap tugas atau diskusi, dua dia melarikan diri dari tugas - tugas yang numpuk. Karena tugas kuliah tidak semudah dan sedikit seperti yang kalian bayangkan anak muda!
ADVERTISEMENT
Hal akan kalian tinggalkan di SMA antara lain adalah solidaritas dengan kawan - kawan, ketika kalian swiping klitih di gotham city, bolos sekolah bareng di kantin, hingga sapa dari guru - guru tiap pagi. Sadarlah anak muda menjadi mahasiswa itu tidak semenyenangkan itu, lalu ada yang berkata dalam hati "kalau gitu gak usah lulus cepet - cepet dari sekolah" ya itu sih terserah kamu nak :)
Berbicara tentang klitih baru - baru ini di Yogyakarta, tentu hal ini menjadikan kota yang dijuluki kota pelajar resah. Lalu harus disebut apa kota pelajar yang di dalamnya ada bunuh membunuh antar pelajar? Perkembangan klitih di Yogyakarta mulai memasuki wilayah sub urban, artinya perklitihan di Yogyakarta sudah mulai menjadi tren, apa nanti akan tepat disebut sebagai budaya anak SMA? Sudi kalian sebagai siswa SMA Yogyakarta, bahwa yogyakarta adalah Kota Pelajar Pembunuh dan Kota Budaya Klitih?
ADVERTISEMENT
Yuk balik lagi, berbicara tentang beban mahasiswa itu banyak, selain harus merampungkan kuliah karena telah ditunggu di rumah. Terkadang beban asmara menambah beratnya moral mahasiswa untuk cepat lulus, khusus yang pacaran sebelum lulus mereka harus menjaga hubungan dengan kekasihnya yang kadang harus rela jadi ojek online untuk mengantak sang pujaan hati kemanapun ia mau, memenuhi hasrat bertemu sekadar cipika cipiki.
Betapa tidak mudahnya jadi mahasiswa, beban moral kepada masyarakat lebih berat daripada ditanya "kapan lulus?" "kapan nikah?". Seorang mahasiswa itu harus menjadi orang yang bisa diandalkan di tengah masyarakat, kalau kang dudy seorang pimred Kabar Priangan itu "Sarjana Organik" yang mampu menjalankan roda sosial di masyarakat. Karena percuma jadi seorang berpendidikan tapi tidak mau mengabdikan diri.
ADVERTISEMENT
Jurusan apapun yang kalian pilih nanti itu sama saja, sama - sama kalian akan mengabdi pada masyarakat. Life goal seorang mahasiswa itu bukan pekerjaan apa yang dia dapat setelah lulus, tapi apa yang akan dia perbuat.