Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
19 Ramadhan 1446 HRabu, 19 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
'The Power of Ikhlas' dalam Kehidupan dan Karier
18 Maret 2025 12:34 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Syaefunnur Maszah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ikhlas adalah konsep mendasar dalam kehidupan yang sering kali sulit diterapkan secara konsisten. Dalam psikologi dan perilaku organisasi, ikhlas dapat dikaitkan dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB), yakni perilaku ekstra peran yang dilakukan dengan sukarela tanpa mengharapkan imbalan langsung. Individu yang memiliki OCB cenderung bertindak atau bekerja lebih dari yang dituntut karena mereka merasa bertanggung jawab secara moral dan emosional terhadap tugas serta lingkungan kerja mereka.
ADVERTISEMENT
Menurut Robert A. Emmons dalam bukunya The Psychology of Ultimate Concerns (1999), ikhlas adalah bentuk motivasi intrinsik yang muncul dari makna hidup yang lebih dalam. Ia menjelaskan bahwa ketika seseorang bertindak dengan ikhlas, mereka tidak sekadar mencari penghargaan eksternal, tetapi lebih kepada pemenuhan diri yang lebih autentik. Konsep ini juga selaras dengan berbagai riset tentang kepuasan hidup, yang menunjukkan bahwa orang-orang yang bertindak tanpa pamrih cenderung lebih bahagia dan memiliki hubungan sosial yang lebih baik.
Dalam Islam, ikhlas memiliki posisi yang sangat penting. Al-Qur'an menegaskan dalam Surah Al-Bayyinah ayat 5: "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus..." Tafsir ayat ini menjelaskan bahwa ibadah yang diterima Allah adalah yang dilakukan semata-mata karena-Nya, bukan karena kepentingan duniawi. Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini sebagai perintah untuk menjauhkan diri dari riya, yaitu mencari pujian manusia dalam ibadah dan perbuatan baik.
ADVERTISEMENT
Di kehidupan nyata, banyak contoh individu yang menunjukkan ikhlas dalam tindakan mereka. Seorang dokter yang dengan tulus membantu pasien tanpa memikirkan keuntungan materi, seorang guru yang mengajar dengan penuh dedikasi meski gajinya terbatas, atau seorang karyawan yang bekerja melebihi tugasnya demi kebaikan organisasi adalah wujud nyata dari ikhlas. Mereka tidak menuntut pengakuan, tetapi justru mendapatkan penghargaan alami dari lingkungan dan kepuasan batin yang tidak ternilai.
Ikhlas juga memainkan peran besar dalam pengembangan diri. Dengan bekerja tanpa beban ekspektasi akan imbalan, seseorang akan lebih fokus pada pertumbuhan pribadi dan peningkatan kualitas kerja. Orang yang ikhlas lebih tahan terhadap stres dan kekecewaan karena mereka tidak mudah goyah oleh faktor eksternal seperti kritik atau kurangnya penghargaan. Hal ini membuat mereka lebih tenang, bahagia, dan lebih produktif dalam jangka panjang.
ADVERTISEMENT
Secara sosial, ikhlas menciptakan lingkungan yang lebih harmonis. Dalam organisasi, misalnya, jika banyak individu yang bekerja dengan motivasi ikhlas, maka budaya kerja yang tercipta adalah budaya yang saling membantu dan mendukung, bukan sekadar persaingan demi keuntungan pribadi. Hal ini berkontribusi pada peningkatan kinerja organisasi secara keseluruhan.
Lebih luas lagi, ikhlas dapat memperkuat solidaritas sosial. Dalam masyarakat, individu yang berbuat baik tanpa mengharap imbalan menciptakan efek domino yang menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Ini dapat terlihat dalam gerakan sosial berbasis kesukarelaan, seperti komunitas yang membantu korban bencana tanpa pamrih.
Kekuatan ikhlas bukan hanya sekadar konsep spiritual, tetapi juga memiliki dampak nyata dalam kehidupan pribadi dan sosial. Dengan memahami dan menerapkannya, seseorang tidak hanya mendapatkan ketenangan batin, tetapi juga mampu membangun hubungan yang lebih baik dan berkontribusi pada masyarakat dengan lebih efektif.
ADVERTISEMENT