Korelasi Filsafat, Ilmu, dan Agama

Syafa Auliya
Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Konten dari Pengguna
24 Desember 2021 12:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syafa Auliya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto gambar Hubungan filsafat, ilmu, dan agama (Sumber: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Foto gambar Hubungan filsafat, ilmu, dan agama (Sumber: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Dalam pandangan umum filsafat dianggap sebagai sesuatu yang bebas karena filsafat dapat berpikir secara bebas. Selain itu, filsafat juga dinilai sebagai sebuah hasil dari pemikiran manusia di setiap persoalan. Dapat kita lihat dari pandangan yang berbeda bahwa pada aspek agama ini lebih mengedepankan wahyu dari tuhan dan menganggap segala hal yang berasal dari tuhan dalam perspektif agama ini, dianggap sebagai kebenaran yang tidak dapat dihindari atau ditolak. Sedangkan ilmu sendiri ialah sebuah alat untuk mencari sebuah kebenaran. Seperti yang kita ketahui bahwa ilmu ini merupakan suatu hasil uji coba yang dapat diperoleh dengan sebuah kegiatan ilmiah melalui tahap uji coba, pembuktian, kemudian penyesuaian terhadap fakta yang ada.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu dapat dikatakan pula dari adanya ketiga aspek tersebut, manusia menggunakannya dalam menyelesaikan segala persoalan yang dihadapi. Persoalan yang ada timbul jika nantinya di antara perkembangan filsafat, ilmu, maupun agama terdapat selisih paham dan kesenjangan dalam menghadapi kehidupan manusia. Bahkan sebagian besar dari para ahli agama juga menggunakan filsafat dan ilmu sebagai suatu alat untuk lebih menguatkan pemahaman mereka terhadap agama sehingga adanya kebenaran dalam agama tersebut semakin kuat.
Sudut pandang agama menurut ahli filsafat sangatlah mendalam, sehingga para filosof dapat memperoleh suatu kebenaran yang paling mutlak. Sedangkan di sisi lain ilmu pengetahuan ialah alat paling sederhana yang dapat digunakan oleh semua orang sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki. Lalu apa makna sebenarnya dari filsafat, ilmu dan agama? dan bagaimanakah hubungan antara ketiga aspek di atas?
ADVERTISEMENT
Sebagaimana kita ketahui bahwa beberapa pendapat mengenai gambaran umum filsafat adalah suatu pengetahuan tentang sebuah kebijaksanaan dan prinsip dalam mencari kebenaran. Oleh sebab itu ketika kita berfilsafat berarti kita sedang berpikir secara rasional, logis, dan juga mendalam untuk dapat memperoleh kebenaran itu sendiri. Namun, apabila kita perhatikan secara sepintas baik antara filsafat dan ilmu terlihat tidak ada perbedaan, tetapi jika ditelaah lebih mendalam, maka kita akan menemukan beberapa perbedaan antara keduanya.
Oleh karena itu, agar kita dapat memahami bagaimana dan apa sebenarnya filsafat itu, kita tidak hanya cukup mengetahui asal-usul yang ada melainkan juga harus memperhatikan konsep yang diberikan untuk dapat dipahami. Seperti beberapa opini dari para ahli filsafat yang ada, makna filsafat sendiri adalah suatu proses berpikir yang secara radikal, sistematik,terhadap segala hal yang ada dan mungkin ada. Dengan pengertian lain, jika berfilsafat berarti kita sedang berpikir secara mendalam bahkan hingga ke akar penalaran kita untuk mencapai kebenaran yang universal.
ADVERTISEMENT
Namun sayangnya dalam perkembangan filsafat sendiri pada setiap manusia tidak dapat disamakan, hal ini tergantung dari sejauh mana seseorang ingin mengetahui bagaimana seseorang itu dapat berkembang, tentang bagaimana mereka ada dan bagaimana mereka memiliki tujuan hidup dan dapat menjalankan kehidupan mereka.
Kemudian dari apa yang telah kita ketahui bahwa sejatinya ilmu merupakan salah satu bagian dari pengetahuan, yang mana memiliki ciri tertentu sesuai dengan kenyataan yang ada. Sebuah ilmu juga bukan hanya sebagai pengetahuan, tetapi juga merangkum kumpulan pengetahuan berdasar pada teori yang secara sistematik dapat diuji dengan beberapa metode dalam suatu bidang tertentu.
Dengan kata lain ilmu adalah sebuah hasil dari pemikiran manusia yang tersusun dalam suatu sistem kenyataan, struktur dan sebuah hukum tentang hal ihwal (alam, manusia, dan agama) yang mana pemikiran manusia dapat menjangkau hal ini juga dibantu dengan pengindraan yang mereka miliki.
ADVERTISEMENT
Ilmu juga merupakan sebuah pijakan seseorang untuk dapat berbuat dan melakukan sesuatu, selain itu ilmu juga digunakan oleh manusia sebagai perkembangan untuk diri mereka, sehingga kualitas dan kepribadian kita akan bergantung pada ilmu yang dimiliki.
Sejatinya kita tidak mampu dalam mendefinisikan bagaimana pengertian agama, karena sifatnya yang batiniah, subjektif. Namun jika kita membicarakan agama, tentu saja hal ini juga akan dipengaruhi oleh pandangan terhadap agama yang kita anut. Lalu dalam proses mendemonstrasikan suatu hal dari filsafat, agama juga menggunakan metode persuasif agar dapat menjelaskan beberapa gagasan yang diketahui dengan membayangkan melalui kemiripan dari tiruan mereka, dan adanya pembenaran terhadap segala hal yang dibayangkan dari tiruan mereka itu.
Pendapat lain mengatakan bahwa agama juga digunakan sebagai petunjuk serta pedoman hidup bagi seluruh manusia di muka bumi dalam menjalani kehidupan. Apabila dikemudian hari manusia menghadapi persoalan-persoalan yang rumit dan melelahkan, mereka dapat melewati dengan penuh harapan dan keyakinan. Pada akhirnya, agama menetapkan tujuan dalam keputusannya, namun ia tidak dapat mencapai hal tersebut tanpa adanya batuan dari filsafat dan ilmu.
ADVERTISEMENT
Hubungan Antara Filsafat, Ilmu, dan Agama
Foto gambar Hubungan filsafat, ilmu, dan agama (Sumber: Pixabay)
Lalu bagaimana agar kita mendapatkan sebuah pengetahuan yang benar itu? Dengan cara yang bagaimana? Nah, agar mendapatkan sebuah pengetahuan yang benar, maka kita wajib mengetahui apa yang ingin kita ketahui dan mengetahui apa yang tidak kita ketahui. Seperti halnya pada sebuah pengetahuan ini yang mana dimulai dari rasa ingin tahu, dan sebuah kepastian dimulai dari adanya keraguan. Demikian juga dalam filsafat yang mana dimulai dari adanya rasa ingin tahu yang kita miliki dan sifat keraguan yang ada di mana hal ini menganggap bahwa antara filsafat, ilmu dan agama memiliki hubungan antara satu dengan lainnya namun, ada juga yang menganggap bahwa ketiganya memiliki pandangan yang terpisah antar satu dengan lainnya.
ADVERTISEMENT
Kemudian bagaimanakah hubungan yang tercipta baik antara filsafat, ilmu maupun agama? Dalam lintasan sejarah ada kala hubungan yang tercipta ini dekat dan baik, namun dalam pintasan lain juga terkadang buruk dan begitu jauh. Hal ini dapat dilihat ketika para ahli agama yang mana merasa tergabung dalam pemikiran para filosof yang sangat mengedepankan pemikiran yang kritis dan tajam. Sedangkan para filosof terkadang juga memberi kesan sok tahu dan sikap yang seolah-olah meremehkan wahyu.
Namun dibalik adanya perdebatan kesinambungan antara filsafat, ilmu dan agama yang ada, ketiganya ini memiliki sebuah ikatan yang sangat kuat antara satu dengan yang lainnya. Hal yang sama juga terlihat pada kehidupan manusia di muka bumi yang begitu dinamis ini, filsafat, agama, maupun ilmu juga bersinggungan dengan manusia, dalam hal ini terbukti bahwa ketiga hal tersebut tidak dapat dipisahkan dari manusia. Karena pada ranah keilmuan dan realita kehidupan manusia, terdapat beberapa aspek baik antara filsafat maupun agama yang dapat dilihat dari sisi persinggungan kedua hal ini.
ADVERTISEMENT
Sebagai penggerak dalam perkembangan suatu filsafat dan ilmu akal pikiran kita membantu dalam hal ini, sementara keyakinan yang kita miliki berperan sebagai penggerak dalam agama. Pada akhirnya kita juga perlu memahami bahwa suatu ilmu membekali filsafat dengan fakta dan juga beberapa hal yang bersifat deskriptif yang sangat penting dalam membangun filsafat, agar dalam penafsirannya kita tidak mengalami kesalahan. Kemudian pada ilmu itu sendiri juga melakukan penyelidikan terhadap filsafat dengan cara menghapuskan ide yang tidak sejalan dengan sebuah pengetahuan. Meskipun pada awalnya terdapat beberapa konflik di antara ketiganya , namun pada dasarnya terdapat hubungan yang sangat erat dan berkesinambungan meskipun cara yang mereka tempuh dalam mencari kebenaran itu berbeda.
Semoga bermanfaat!
ADVERTISEMENT