Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Politik Merupakan Sesuatu yang Hidup di Dalam Kehidupan
8 Oktober 2021 13:13 WIB
Tulisan dari Syafiq Ali Fadlul rahman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pernah gak sih kalian menginginkan diri kalian itu menjadi sosok pemimpin di dalam suatu organisasi atau suatu kelompok yang kalian jalani? pastinya bakal terlihat keren jika kita menjadi seorang nakhoda dalam suatu kelompok atau oranisasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Ternyata hal ini merupakan sebuah kewajaran bagi setiap manusia, yang artinya bahwa sejauh apapun impian kita, sebesar apapun harapan kita untuk menjadi seorang pemimpin dari suatu kelompok telah menjadi fitrah dalam diri kita sendiri dan tumbuh seiring waktu kehidupan kita. Tentunya menjadikan hal tersebut sebagai sebuah kenyataan bukanlah hal yang mudah, karena setiap dari kita menginginkan posisi yang sama, sedangkan jatah untuk merealisasikan hal tersebut hanya memiliki satu kursi saja dan hanya satu oranglah yang berhak menduduki kursi tersebut. Nah, proses persaingan dalam perebutan kursi itulah yang biasa kita sebut sebagai suatu siasat politik.
Awalnya gue paling anti sama hal-hal yang berbau politik, entah karena terlalu rumit dalam memahaminya atau terlalu muak dengan perpolitikan yang berjalan di tengah kehidupan gue sendiri, tetapi setelah gue mencoba menyelam ke dalam ilmu tersebut, ternyata ilmu politik menjadi ilmu yang sangat penting untuk gue pelajari, karena politik akan terus hidup dalam kehidupan dan menjadi salah satu faktor untuk gue dalam mengarungi kehidupan di negara ini. Politik merupakan fitrah di dalam kehidupan masyarakat, oleh karena itu sebagai generasi muda yang akan memegang tangan peradaban di beberapa tahun kedepan, gue dan seluruh remaja di negeri ini harus menguasai dan paham terhadap dunia politik dan segala bentuk yang terdapat pada ilmu tersebut.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa itu politik dan bagaimana jalannya ilmu tersebut dalam kehidupan kita? Berikut sedikit penjelasan yang berhasil gue rangkum.
Jika berbicara mengenai “Apa itu politik”, sebenarnya tidak ada satu definisi khusus yang mampu menjawab hal tersebut, karena sejatinya definisi politik tidak berdiri sendiri dan pasti akan disokong oleh suatu pemikiran, dalam artian bahwa definisi politik tidak akan lepas pada lingkungan atau aliran yang mencerminkan proses kristalisasi dari bagaimana definisi politik tersebut terbentuk.
Namun jika ditinjau menurut etimologi, politik berasal dari bahasa Yunani yaitu polis yang berarti kota atau negara kota (city state) yang didefinisikan sebagai suatu wadah dalam berinteraksi dan berkembang upaya mencapai tujuan bersama dalam suatu wadah tersebut, hal ini dapat dilihat dan digambarkan mengenai cerita kota negara di Yunani kuno yang mana orang-orang saling berinteraksi dengan tujuan untuk meraih kesejahteraan bersama dan mendapatkan kebaikan bersama.
ADVERTISEMENT
Politik berkembang di dunia barat sebagai suatu sistem dalam satu kelompok yang diprakarsai oleh sejumlah filsuf Yunani kuno. Menurut Plato dan Aristoteles, politik dijalankan dan dijadikan panduan dalam hidup upaya mencapai masyarakat politik yang baik. Namun pendapat mengenai politik yang dikemukakan oleh para filsuf tersebut belum mampu menjadi definisi yang kuat serta belum mampu menjadi gambaran umum dalam menjawab pertanyaan “apa itu politik?”.
Setelah gue cari tahu, ternyata politik selalu berkaitan dengan manusia, karena manusia merupakan bagian paling inti dari terlaksananya sebuah perpolitikan. Oleh karena itu, apapun alasannya politik tidak akan lepas dari keterlibatan manusia di dalamnya. Anton H. Djawamaku (1985: 144) mengatakan bahwa “Pribadi seorang manusia adalah unit dasar empiris analisis politik.” Politik juga selalu hidup di dalam keseharian manusia, karena sejatinya kita merupakan makhluk sosial yang membutuhkan peran orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan kesejahteraan yang kita canangkan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Seperti yang sudah tercantum di atas, politik mengalir bersamaan dengan peristiwa yang terjadi di dalamnya, maka politik mampu hidup dalam berbagai aspek kehidupan manusia, good politics dan bad politics merupakan suatu istilah yang dikemukakan oleh Risa E. Rustam (Direktur Keuangan dan SDM PT BEI) bahwa good politics merupakan politik yang mengarah pada good leadership dan kebersamaan dalam mencapai tujuan bersama, sedangkan bad politics merupakan sebuah cara yang menghalalkan segala sesuatu untuk meraih tujuan personal maupun kolektif.
Dari teori good politics dan bad politics ini makin menguatkan pendapat bahwasannya politik merupakan sistem yang akan selalu mengalir dan menjadi makanan sehari-hari bagi manusia, dengan caranya sendiri manusia selalu berusaha untuk mendapatkan atas apa yang menjadi tujuannya. Politik telah banyak direalisasikan sebagai sebuah ilmu dan sistem dalam berbagai ranah keseharian, beberapa contoh penerapan politik dalam kehidupan sehari-hari ialah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
A. Politik Dalam Kepemimpinan Terhadap Diri Sendiri
Menurut gue, jiwa kita sendiri tengah menjalankan politik dalam pelaksanaan kehidupan, karena seperti yang kita semua tahu bahwa manusia merupakan makhluk paling sempurna yang diciptakan tuhan untuk menjadi pemimpin dalam menata kehidupan di muka bumi. Dalam pandangan islam sendiri, setiap dari manusia adalah seorang pemimpin, dan setiap manusia akan bertanggung jawab atas kepemimpinannya tersebut, manusia diciptakan untuk menjadi khalifatu fil ardh atau pemimpin di muka bumi yang akan memiliki kewajiban dalam memimpin dan megarahkan kehidupan kepada titik tertinggi manusia sebagai hamba Allah SWT. yaitu meraih rida-Nya, setiap manusia akan menjadi pemimpin dan menjadi penerima mandat dalam menjaga bumi ini sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh-Nya.
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan fitrahnya, setiap dari kita merupakan pemimpin dan akan selalu menjadi pemimpin, setidaknya kita merupakan pemimpin bagi diri kita sendiri, bagi anak-anak kita sendiri, bagi keluarga kita sendiri dan kepemimpinan kecil lainnya yang akan menjadikan kita sebagai pemegang takhta teratas dalam kepemimpinan tersebut.
Nah, politik dalam diri kita sendiri terlaksana ketika kita akan memutuskan sesuatu, sesuatu tersebut diibaratkan sebagai tujuan akhir, tentunya kita semua tahu bahwa kadang perasaan dan logika merupakan dua hal yang saling bertolak belakang, hati dan fikiran akan terus berselisih dalam memenangkan kuasa diri manusia, perasaan dan kelogisan akan terus merebut kemenangan untuk menguasai "tuannya" dalam menjalani dan memutuskan kehidupan, dari hal tersebut dapat dilihat bahwa dalam satuan terkecil dalam diri kita sekalipun sistem politik akan terus hidup dan mengakar pada kehidupan manusia, menjadi alat terkuat bagi manusia dalam menjalankan roda pemerintahan terkecilnya dalam menjaga dan mempersiapkan prosesi pertanggungjawaban atas apa yang telah dipimpinnya, baik itu sebagai pemimpin terhadap dirinya sendiri maupun fungsi lain dari dirinya sebagai seorang pemimpin dalam kepemimpinan lain yang dia emban selama menjalankan kehidupan di muka bumi.
ADVERTISEMENT
B. Politik Dalam Ranah Pendidikan
Berbicara mengenai perpolitikan yang terjadi di ranah pendidikan tentunya merupakan suatu hal yang luas, karena menurut gue dunia pendidikan merupakan tempat yang sangat menguntungkan bagi sebagian orang dalam membangun citranya sendiri, misalnya saja jika seorang mahasiswa mampu menjadi ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di kampusnya, tentunya citra dari mahasiswa tersebut akan naik dan dikenal sebagai sebaik-bainya insan akademis di lingkungannya, dari hal ini pastilah siasat politik akan berjalan, mahasiswa akan berlomba untuk meraih citra tersebut dengan berusaha untuk meraih jabatan sebagai ketua BEM. Jika ditelusuri lebih lanjut, keorganisasian kampus bisa dilihat sebagai miniatur sebuah negara, berbagai sistem dan tak-tik berjalan secara rumit di dalamnya, seperti politik kekuasaan, politik uang, dan kesempatan lainnya yang mampu menjadi sebuah keuntungan bagi mereka yang tengah menjalankan kelembagaan atau organisasi tersebut.
ADVERTISEMENT
C. Politik Dalam Ranah Pekerjaan
Pekerjaan akan selalu mengenai kekuasaan dan keuntungan yang bisa di dapatkan di dalamnya, karena siapa pun pastinya ingin mendapatkan posisi yang lebih atas dari sebelumnya, di samping kekuasaannya akan bertambah, pendapatan yang dia hasilkan pun tentunya akan meningkat, sehingga dalam prakteknya, dunia kerja menjadi ranah paling strategis dalam mencari kekuasaan dan keuntungan, bahkan salah satu riset menyatakan bahwa kecakapan seseorang dalam bermain politik di dalam dunia pekerjaan ternyata berdampak positif terhadap prospek karirnya.
Mengenai good politics dan bad politics, dalam ranah pekerjaan ini jika mereka menggunakan bad politics, maka kemungkinan mereka akan menghalalkan segala cara dan memanfaatkan kelemahan yang ada untuk menjatuhkan kita demi mencapai apa yang dia inginkan, sehingga konsep kewaspadaan terhadap diri kita sendiri harus terus diterapkan upaya pencegahan dari mereka yang melakukan bad politics dalam dunia pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Disamping bad politics dalam dunia pekerjaan, good politics sering juga terjadi ditengah kehidupan pekerjaan, di mana dalam pengembangannya, jiwa kepemimpinan yang sangat baik menjadi kunci utama dalam kepemimpinannya upaya memajukan dan membangun perusahan yang tengah dikembangkan. Good politics bisa dilakukan dengan cara yang meliputi kesesuaian pemberian kesejahteraan kepada pegawai di dalam lingkungan kerjanya, mengapresiasi atas pekerjaan yang telah dibangun oleh bawahannya, saling memotivasi, dan saling berpikiran maju untuk pemenuhan tujuan bersama dalam membangun lingkungan kerjanya tersebut.
D. Politik Dalam Ranah Kenegaraan
Negara merupakan salah satu organisasi terbesar dalam tatanan kehidupan kita, negara merupakan perlembagaan masyarakat politik paling besar yang memiliki kekuasaan yang otoritatif, oleh karena itu kekuasaan di dalam suatu negara merupakan masalah sentral.
ADVERTISEMENT
Max Weber mengemukakan pandangan bahwasannya kekuasaan dalam suatu negara merupakan sistem yang meliputi penggunaan paksaan yang absah dalam suatu tatanan masyarakat tertentu. Oleh karena itulah ketika kajian politik negara dilaksanakan, kajian tersebut tidak akan lepas dari kekuasaan yang terdapat di dalamnya, seperti mengenai kemunculan kekuasaan di dalamnya, sumber-sumbernya, dinamikanya, bagaimana sistem kekuasaan tersebut berjalan, dan masalah-masalah lainnya yang berkaitan langsung dengan keberlangsungan kekuasaan didalam suatu wilayah.
Kegiatan politik dalam sebuah negara tentunya akan memiliki definisi serta jenis yang sangat luas, karena seperti yang telah gue sebutkan sebelumnya bahwa politik memiliki definisi sesuai dengan di mana dan oleh siapa prosesi dari politik itu dilaksanakan.
Setelah mengetahui berbagai perpolitikan di dalam beberapa ranah kehidupan manusia, gue jadi tahu bahwa dimanapun dan kapan pun manusia hidup, pastilah mereka tidak akan lepas dari suatu sistem yang mengarahkannya untuk mencapai tujuannya masing-masing, maka cara membangun siasat dalam mencapai tujuan tersebut menjadi sesuatu yang penting untuk dilaksanakan.
ADVERTISEMENT
Menurut gue, politik berarti mengenai siapa yang berkuasa di dalamnya dan bagaimana membangun sikap dalam diri untuk menjalankan roda pemerintahan tersebut, karena dalam ranah apapun kita berpolitik tentunya diri kita sendirilah yang menjadi suatu urgensi dalam pelaksanaan politik tersebut, hal ini selaras dengan aliran politik behaviorisme yang telah berkembang dari masa ke masa.
Aliran behaviorisme sendiri merupakan aliran yang menitikberatkan mengenai pemangku kekuasaan dalam suatu wilayah, aliran behaviorisme ini memiliki cakupan mengenai kekuasaan, perbedaan yang terjadi di dalamnya merupakan cakupan dari kekuasaan dalam teori politik. Isu-isu yang terdapat di dalamnya antara lain adalah agensi politik, representasi kepentingan, dan hubungan antara pemangku politik dengan khalayak ramai.
Mengapa pakde bisa memangku jabatan hingga dua periode?
ADVERTISEMENT
Mengapa pak haji bisa jadi wakil kepemimpinannya?
Mengapa pula baliho "Kepak sayap kebhinekaan" ramai menghiasi semrawutnya kota di Indonesia akhir-akhir ini?
Tentunya sekarang kita sudah paham bahwa hal tersebut menjadi upaya dalam memenangkan persaingan kekuasaan di negeri kita tercinta ini, dan pastinya di dalam upaya tersebut terdapat berbagai tak-tik untuk meraih kemenangan dalam persaingan yang berlangsung, disanalah politik dengan berbagai macam jenisnya bermuara menunjukkan nyawa.
Peristiwa di atas mampu menggambarkan bahwa ilmu politik itu adalah ilmu yang penting bagi kita semua, karena pada dasarnya ilmu politik merupaka ilmu yang paling dekat dengan kehidupan kita sebagai manusia. Menurut gue politik berbicara mengenai siapa yang berkuasa di dalamnya, maka dari itu aspek terpentingnya, yaitu manusia, menjadi penentu dari bagaimana sistem tersebut berjalan dan sejauh apa capaian dari kekuasaan tersebut terlaksana dengan baik. Politik akan terus hidup dalam kehidupan kita dimanapun dan kapan pun kita berada.
ADVERTISEMENT