Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKN UNDIP Ajarkan Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Air Cucian Beras

syafira oktavia
Saya adalah seorang mahasiswi Universitas Diponegoro dengan Fakultas Pertanian yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Saya individu yang teliti dan komunikatif.
18 Agustus 2024 0:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari syafira oktavia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Undip TIM II mengadakan program pelatihan pembuatan pupuk organik cair dari air cucian beras sebagai upaya pemanfaatan limbah rumah tangga. Kegiatan ini dilaksanakan di RT 05 RW 02 Desa Tambakboyo, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo. Program ini ditargetkan untuk ibu-ibu RT di Desa Tambakboyo dengan tujuan untuk mengurangi limbah rumah tangga sekaligus memberikan alternatif pupuk murah.
ADVERTISEMENT
"Air cucian beras yang biasanya dibuang ternyata memiliki banyak manfaat untuk tanaman. Kandungan nutrisi seperti nitrogen, fosfor, dan kalium dalam air cucian beras sangat baik untuk pertumbuhan tanaman. Selain nutrisi, air cucian beras juga mengandung mikroorganisme yang baik untuk tanah. Sehingga pupuk organik cair dari air cucian beras ini dapat menjadi alternatif pengganti pupuk kimia yang lebih ramah lingkungan,” ujar Syafira, mahasiswa KKN Undip.
Program pelatihan ini dimulai mengenai pemanfaatan limbah rumah tangga, manfaat air cucian beras, demonstrasi pembuatan pupuk organik cair dari air cucian beras, dan cara pengaplikasiannya pada tanaman serta dosis yang tepat untuk tanaman.
Foto bersama setelah pelaksanaan program kerja multidisiplin pemberdayaan ibu rumah tangga melalui pemanfaatan limbah air cucian beras sebagai pupuk organik cair dengan ibu-ibu RT 05 RW 02 Desa Tambakboyo, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo. Sumber : Syafira Oktavia Febrianti (Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2024)
Proses pembuatan air cucian beras ini relatif sederhana. Dimulai dari mempersiapkan air cucian beras, lalu pindahkan air cucian beras ke dalam botol bekas berukuran 1 liter. Setelah itu, masukkan gula pasir sebanyak 2 sendok ke dalam botol lalu dikocok. Masukkan EM4 sebanyak 20 ml ke dalam botol. Tutup botol dengan rapat lalu hari kedua buka kembali dan buka penutup botol untuk mengeluarkan gas yang terbentuk. Fermentasi berhasil ditandai dengan bau tape yang bertanda pupuk sudah dapat digunakan.
ADVERTISEMENT
“Pemanfaatan air cucian beras ini merupakan pemanfaatan limbah rumah tangga yang bermanfaat untuk lingkungan dan ekonomi warga Desa Tambakboyo. Dengan adanya pupuk organik cair dari air cucian beras ini, warga Tambakboyo dapat menghemat biaya pembelian pupuk dan mendorong gaya hidup yang lebih ramah lingkungan,” ujar Syafira, mahasiswa KKN.
Mahasiswa KKN juga membagikan panduan tertulis, serta produk pupuk organik cair air cucian beras yang sudah dapat diaplikasikan pada tanaman. Mahasiswa KKN juga melakukan monitoring berkala untuk melihat efektivitas penggunaan pupuk ini pada tanaman warga.
"Kami berharap program ini dapat menjadi kebiasaan baru warga Desa Tambakboyo dalam memanfaatkan limbah rumah tangga melalui air cucian beras yang dijadikan sebagai pupuk organik cair," tutup Syafira.
ADVERTISEMENT