Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKN Undip Gelar Pelatihan Budidaya Microgreen di Desa Tambakboyo

syafira oktavia
Saya adalah seorang mahasiswi Universitas Diponegoro dengan Fakultas Pertanian yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Saya individu yang teliti dan komunikatif.
15 Agustus 2024 11:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari syafira oktavia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Desa Tambakboyo, 6 Agustus 2024 – Program kerja Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II Universitas Diponegoro telah dilaksanakan di RT 02 RW 02 Desa Tambakboyo, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo. Mahasiswa KKN melakukan sosialisasi dan pelatihan mengenai budidaya microgreen sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan dan mengatasi stunting yang cukup tinggi di Desa Tambakboyo. Program ini ditargetkan untuk ibu-ibu kader posyandu yang memiliki balita dan anak dengan tujuan untuk meningkatkan asupan gizi keluarga.
ADVERTISEMENT
Microgreen adalah sayuran mini yang dipanen saat masih sangat muda, biasanya 7 – 14 hari setelah perkecambahan. Microgreen ini ramah lingkungan karena penanaman microgreen dapat menghemat air dan mengurangi penggunaan pestisida. Selain ramah lingkungan, microgreen sangat sederhana untuk ditanam karena tidak membutuhkan lahan dan dapat dilakukan di rumah dengan meletakan di dalam dengan pencahayaan yang cukup. Microgreen memiliki kandungan nutrisi 4 kali lebih tinggi dibandingkan sayuran dewasa. Hal ini menjadikan microgreen sebagai alternatif untuk mengatasi kekurangan gizi terutama pada anak-anak dan ibu hamil.
Microgreen memiliki manfaat bagi kesehatan karena banyak mengandung vitamin, mineral, dan antioksidan. Mengonsumsi hasil sayuran microgreen dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melindungi sel-sel tubuh. Selain itu, microgreen juga dapat mencegah dari penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung, serta membantu kesehatan pencernaan.
ADVERTISEMENT
Menanam secara microgreen sangat mudah karena alat dan bahan yang digunakan juga sederhana. Langkah pertama siapkan wadah berisi media tanam cocopeat lalu siram air secukupnya menggunakan sprayer. Kemudian tebar benih secara merata ke dalam wadah dan siram microgreen 2 kali sehari, setelah 2 atau 4 hari diletakkan di tempat yang terdapat pencahayaan yang cukup.
Foto bersama setelah pelaksanaan program kerja monodisplin pelatihan budidaya microgreen dengan kader posyandu RT 02 RW 02 Desa Tambakboyo, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo. Sumber : Syafira Oktavia Febrianti (Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2024)
Kegiatan menanam microgreen sangat mudah dilakukan oleh ibu rumah tangga karena tidak memerlukan instalasi dan keterampilan yang khusus.
“Kami memilih program pelatihan microgreen sebagai solusi untuk ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi warga,” ujar Syafira, mahasiswa KKN Undip. “Selain kaya kandungan nutrisi, microgreen juga memiliki nilai jual tinggi di pasaran.” Mahasiswa KKN memperkenalkan produk-produk olahan microgreen yang dapat diolah sebagai solusi untuk asupan gizi bagi anak-anak yang tidak menyukai sayur dan dijadikan ide bisnis oleh Ibu-Ibu. Microgreen dapat dikonsumsi dengan menjadikannya jus, menambahkan ke dalam sup, salad, dan sebagai pelengkap burger, omlet, dan taco.
ADVERTISEMENT
Selama demonstrasi berlangsung, Syafira Oktavia Febrianti, Mahasiswa KKN Undip Jurusan Agroekoteknologi menyampaikan bahwa microgreen dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah gizi dengan budidaya yang sederhana dan waktu panen yang cepat serta dapat menjadi sumber penghasilan tambahan untuk warga Tambakboyo. Setelah sosialisasi mengenai microgreen, mulai dari pemilihan benih, media tanam, penyemaian, perawatan, hingga pemanenan, mahasiswa juga berdiskusi mengenai microgreen dengan Ibu-Ibu kader posyandu yang sangat antusias mengikuti program ini. Selain itu, mahasiswa juga mengajak Ibu-Ibu kader posyandu untuk praktek langsung menanam beberapa jenis microgreen seperti bayam hijau dan bayam merah
“Dengan program yang telah disampaikan kami berharap warga Desa Tambakboyo khususnya Ibu-Ibu kader posyandu mendapat tambahan pengetahuan dan keterampilan mengenai budidaya microgreen, sehingga program ini dapat menjadi peluang prospek yang menjanjikan selain berperan untuk mengurangi angka stunting dan ketahanan pangan, juga dapat meningkatkan perekonomian di Desa Tambakboyo” ujar Syafira.
ADVERTISEMENT