Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Kolaborasi KKN Tematik Undip X ExoVillage Sebagai Upaya Promosi Potensi Desa
22 Desember 2021 10:13 WIB
Tulisan dari Syafira Salsabila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Desa Banyumeneng, Kecamatan Mranggen — Di masa situasi pandemi Covid-19 ini sangat berdampak pada berbagai sektor di kehidupan manusia dari mulai kesehatan, sosial hingga ekonomi. Kondisi perekonomian yang kurang stabil ini menimbulkan banyaknya masyarakat yang menanggung kemiskinan. Mulai dari pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) serta pekerja yang dirumahkan pada berbagai sektor ekonomi yang menjadikan penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Kesejahteraan menjadi topik perbincangan perekonomian suatu negara, dimana negara harus menjamin kesejahteraan yang adil dan merata bagi rakyatnya. Hal ini tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar tahun 1945, bahwa negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
ADVERTISEMENT
Salah satu sektor ekonomi yang juga berdampak dengan adanya pandemi ini adalah sektor pariwisata. Tidak main-main, sejak Februari 2020 jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia mengalami penurunan yang sangat drastis, dan puncaknya terjadi April 2020 dengan jumlah wisatawan hanya sebanyak 158 ribu, sesuai dengan data yang kami rangkum pada Buku Tren Pariwisata 2021. Beberapa kebijakan telah diupayakan oleh pemerintah, khususnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk memulihkan sektor pariwisata dengan tetap berfokus pada pemulihan kesehatan. Kebijakan percepatan pemulihan tersebut dibahas dalam Rapat Paripurna bersama Presiden Joko Widodo pada Rabu, 6 Januari 2021 di Istana Negara. Menurut Sutianto, Feby Dwi dalam kumparan, Bisnis (2021), menyebutkan bahwa dalam kesempatan tersebut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memaparkan beberapa arahan Presiden Jokowi terkait pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif di masa depan.
ADVERTISEMENT
Digitalisasi ekonomi desa menjadi salah satu program utama dalam upaya pembangunan desa. Apalagi dengan adanya pandemi Covid-19 ini, digitalisasi ekonomi dapat membantu memasarkan berbagai potensi dan produk yang dihasilkan oleh desa dengan lebih mudah. Di era digital sekarang, digitalisasi merupakan sebuah keniscayaan, termasuk bagi masyarakat desa. Digitalisasi ini memiliki keuntungan yang besar bagi masyarakat desa. Saat ini, pemasaran menjadi masalah utama yang dihadapi masyarakat desa. Padahal, banyak desa yang punya potensi yang menarik. Untuk mengatasi masalah tersebut maka, kami mahasiswa KKN Tematik Undip membantu dalam melakukan digitalisasi potensi desa melalui platform digital yang bernama ExoVillage.
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan program KKN Tematik yang diadakan oleh tim UNDIP x ExoVillage 2021 ini mengangkat tema “Pemetaan Potensi Desa dalam Upaya Pencapaian SDG’s” yang dilakukan oleh mahasiswa Undip. Kegiatan ini dilaksanakan mulai bulan Oktober hingga Desember 2021. Melalui program ini, mahasiswa Undip dituntut untuk mandiri dalam mengembangkan dan memperkenalkan potensi desa yang mungkin sebelumnya belum tersorot oleh masyarakat luas. Dengan adanya program ini, kami mendapatkan kesempatan dalam melakukan pengembangan pada potensi desa di Desa Banyumeneng, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak.
Desa Banyumeneng merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, namun secara administrasi Desa Banyumeneng terletak di Kecamatan Wonosari. Desa Banyumeneng berbatasan dengan Desa Kebonbatur di bagian utara, Kabupaten Ungaran di bagian selatan, Desa Sumberejo di bagian timur, dan Kelurahan Rowosari di bagian barat. Luas daerah Desa Banyumeneng adalah 696 Hektar, dengan luas lahan dibagi dalam beberapa peruntukan permukiman seluas 144,82 Hektar dan pertanian seluas 486,6 Hektar. Desa Banyumeneng terdiri dari 6 dusun yang dibagi menjadi 56 RT dan 6 RW, yang jaraknya berkisar antara 0,5 s/d 1 km setiap dusunnya. Berdasarkan identifikasi potensi wisata
desa yang ditemukan oleh Tim KKN Undip X ExoVillage, terdapat sebanyak lima potensi wisata Desa Banyumeneng yang dapat dikunjungi dan dikembangkan sebagai potensi wisata, seperti Makam Kasepuhan Girikusumo dan Masjid Ageng Girikusumo yang dapat dijadikan wisata religi. Selain itu terdapat wisata alam seperti Watu Lempit dan Curug Marhaban, serta wisata paralayang. Potensi wisata ini sudah ada sejak lama, namun karena pengelolaannya yang belum terorganisir dengan baik potensi wisata menjadi kurang berkembang. Dengan platform ExoVillage diharapkan dapat mengembangkan dan mempromosikan potensi wisata secara masif dan luas. Bukan hanya mengidentifikasi potensi wisata, kegiatan KKN ini juga memberdayakan masyarakat dengan membentuk kader-kader yang sadar akan potensi desa dengan memberikan pelatihan literasi digital berupa branding, marketing, dan storytelling untuk mempromosikan desa dengan memanfaatkan platform Exovillage.
ADVERTISEMENT