Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pandangan Islam Mengenai Gen Z yang Menunda Salat Maghrib Demi Menikmati Senja
10 Juli 2024 7:49 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Syafnita Putri Zafirah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Fenomena baru muncul di kalangan anak muda, di mana waktu salat Maghrib, yang biasanya dihargai sebagai waktu ibadah, kini digantikan dengan kebiasaan menikmati pemandangan senja. Sebuah tren memang menarik, tetapi bagaimana pandangan Islam mengenai hal ini?
ADVERTISEMENT
Menurut ajaran Islam, salat adalah rukun Islam kedua dan merupakan ibadah wajib yang harus dilakukan setiap Muslim. Salat Maghrib, salah satu dari lima salat wajib, dilakukan setelah matahari terbenam. Jika dilihat dari sudut pandang Islam, menunda salat hingga setelah waktunya berakhir adalah pelanggaran yang besar.
Senja dengan semburat warna merah dan oranye mungkin menawarkan pemandangan yang indah, tetapi keindahan dunia tidak seharusnya menghalangi kita dari kewajiban ibadah yang lebih penting. Keindahan dunia diciptakan oleh Allah untuk dinikmati, tetapi bukan dengan mengorbankan kewajiban kita sebagai umat Islam.
Menunda salat Maghrib hingga setelah senja berarti melalaikan waktu sholat. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa "Salat Maghrib terdiri dari tiga waktu. Jika seseorang salat pada waktu pertama, itu adalah lebih baik. Jika tidak, salatlah pada waktu kedua. Jika tidak, salatlah pada waktu ketiga, karena sesudahnya itu tidak lagi waktu salat" (HR. Muslim, Al-Baihaqi).
ADVERTISEMENT
Hal ini memperlihatkan pentingnya menjalankan salat tepat pada waktunya. Islam mendorong umatnya untuk menunaikan kewajibannya terlebih dahulu sebelum menikmati kesenangan dunia.
Berkaitan dengan tren ini, penting bagi anak muda untuk memahami bahwa menikmati indahnya senja sebagai bentuk syukur adalah hal yang baik, tetapi seharusnya dilakukan setelah salat Maghrib, bukan sebelumnya. Pengingat ini penting untuk menjamin bahwa kehidupan kita seimbang antara menghargai keindahan dunia dan menjalankan kewajiban ibadah yang telah ditetapkan oleh ajaran Islam.