Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
HIV/AIDS Pada Remaja, Bagaimana Gejala dan Cara Pencegahannya?
28 November 2022 22:15 WIB
Tulisan dari Syafriyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penyakit HIV ini banyak tidak diketahui oleh kalangan remaja padahal ini termasuk salah satu penyakit berbahaya. Mereka bahkan percaya bahwa penyakit HIV ini adalah penyakit yang tidak berbahaya. Penyebaran penyakit ini dapat dikurangi dengan mencegah penularan melalui edukasi kepada remaja. Pada saat remaja ini mereka mudah tergoda untuk mencoba sesuatu yang baru, salah satunya melakukan hubungan seks pranikah yang dapat menyebabkan penyakit kelamin seperti HIV/AIDS. Maka dari itu dalam upaya pencegahan penularan penyakit tersebut pada remaja kita harus memberi edukasi sedini mungkin. Karena menurut laporan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan, sebanyak 1.188 anak di Indonesia terinfeksi HIV pada tahun 2022. Data tersebut dikumpulkan antara bulan Januari hingga bulan Juni 2022. Menurut laporan IDAI, remaja berusia 15 hingga 19 tahun menjadi kelompok terbanyak dengan jumlah 741 atau 3,3% remaja terinfeksi HIV.
ADVERTISEMENT
Lantas apa itu HIV/AIDS dan bagaimana gejala dan cara pencegahannya? Yuk simak informasi pada artikel di bawah ini.
Apa itu HIV dan AIDS?
Menurut Kementerian Kesehatan RI (2020) HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus (HIV) ini mengacu pada jenis virus yang menginfeksi sel darah putih dan menekan sistem kekebalan tubuh manusia. Sedangkan "AIDS" adalah singkatan dari acquired immunodeficiency syndrome, istilah ini merujuk pada sekelompok gejala yang disebabkan oleh penurunan kekebalan yang disebabkan oleh infeksi HIV. Berdasarkan strukturnya HIV termasuk family retrovirus yang merupakan kelompok virus RNA yang mempunyai berat molekul 0,7 kb . Virus ini terdiri dari 2 grup, yaitu HIV-1 dan HIV-2. Limfosit T akan dihancurkan sebagai akibat virus HIV-AIDS menggunakan dinding sel sebagai membran luarnya untuk keluar dari inti sel dan merangsang proliferasi sel. Sistem kekebalan akan hancur akibat virus baru ini. Mencari sel tambahan. Dalam memerangi penyakit menular utama seperti AIDS, kanker, rabies, dan TB HIV, serta penyakit serius lainnya seperti penyakit jantung dan reumatik, limfosit memainkan peran penting.
ADVERTISEMENT
Limfosit dapat ditemukan di jaringan limfoid maupun tersebar di kelenjar getah bening. Melalui gp120, virus HIV berikatan dengan limfosit sel induk, memungkinkan terjadi fungsi membran HIV dengan sel induk. Sitoplasma sel induk kemudian diinvasi oleh nukleus HIV .HIV akan bergabung dengan DNA sel induk dengan membentuk DNA HIV dari RNA HIV dalam sel induk.
Kerentanan HIV pada remaja
Penyakit ini berisiko di kalangan remaja di seluruh dunia, bukan hanya di Indonesia saja. Faktor sosial merupakan salah satu faktor yang dapat menjerumuskan remaja kepada perilaku berisiko yang membuat mereka lebih besar terkena penyakit HIV. Faktor tersebut, yaitu :
• Kurangnya informasi dan aksesibilitas mengenai pendidikan seksual, khususnya kesehatan organ reproduksi.
• Kurangnya dukungan dan arahan orang tua.
ADVERTISEMENT
• Kurangnya kesadaran tentang berbagai penyakit menular seksual, seperti HIV dan AIDS.
• Mengalami trauma di masa lalu, termasuk pelecehan seksual.
HIV pada remaja ini juga terkait dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang tubuh mereka baik secara fisik maupun mental dan bagaimana memiliki hubungan yang sehat dengan orang dari jenis kelamin lain. Akibatnya, anak-anak paruh baya ini akan membuat pilihan yang sering berisiko dan menimbulkan risiko kesehatan yang tinggi.
Apa saja gejalanya?
Menurut Kementerian Kesehatan RI (2020) Pada awal infeksinya, orang yang terpapar virus HIV tidak menunjukkan gejala apa pun. Tergantung pada sistem kekebalan seseorang, mereka mungkin mengalami gejala seperti flu dalam satu atau dua bulan setelah virus masuk ke dalam tubuh, tetapi yang lain mungkin tetap sehat selama bertahun-tahun. Dia akan mulai mengalami gejala yang lebih parah dari waktu ke waktu karena sistem kekebalannya melemah, di antanya:
ADVERTISEMENT
• Penurunan berat badan satu bulan lebih dari 10%;
• Infeksi jamur pada mulut dan tenggorokan;
• Batuk lebih dari satu bulan;
• Diare lebih dari satu bulan;
• Demam tinggi selama lebih dari satu bulan;
• Kondisi kulit ruam merah atau iritasi
Bagaimana penularan dan pencegahan HIV/AIDS?
HIV dapat ditularkan dari orang yang terinfeksi ke orang lain melalui cairan tubuh, seperti darah, ASI, sperma, dan cairan vagina. HIV/AIDS dapat menyebar melalui beberapa cara, yaitu :
1. Transfusi darah positif- HIV, jika transfusi ini tidak dilalui uji saring dan sudah terkontaminasi HIV.
2.Berbagi jarum suntik yang telah tercemar HIV, misalnya penggunaan narkoba jenis suntik karena jika suntikan dipakai secara bersamaan dan di antara pemakai ada yang terinfeksi HIV maka jarum tersebut akan menjadi media penularan HIV.
ADVERTISEMENT
3.Seks Bebas, ini sangat berisiko tinggi jika dilakukan tanpa menggunakan pengaman.
Pencegahan HIV/AIDS
1. Menghindari seks bebas
2. Tidak membuat tato
3. Tidak menggunakan narkoba
4. Menjauhi penyimpangan seksual (LGBT)
Selain faktor biologis, pengaruh lingkungan terdekat terutama di lingkup pertemanan remaja sangat memengaruhi munculnya kegiatan-kegiatan menyimpang yang dapat menyebabkan penyakit HIV. Oleh karena itu keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah HIV/AIDS pada remaja. Salah satunya dengan edukasi seks pada remaja, karena remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan berani melakukan sesuatu tanpa pertimbangan dan melihat konsekuensinya. Jika mereka mengetahui tentang HIV/AIDS dan isu-isu terkini dalam penyakit menular seksual di kalangan remaja. Dengan adanya edukasi ini remaja akan menghindari seks bebas, narkoba jenis suntik, dan hal lain yang dapat menjerumuskannya. Jika mereka mengetahui tentang HIV/AIDS dan isu-isu terkini dalam penyakit menular seksual di kalangan remaja.
ADVERTISEMENT