Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Strategi Kepemimpinan dalam Mendorong Pengembangan Sekolah Inklusif
28 Desember 2024 11:57 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Bunga Syafitri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
kepemimpinan sekolah memainkan peran yang sangat penting dalam menentukan arah dan kualitas di suatu lembaga pendidikan. sekolah membutuhkan pemimpin yang tidak hanya memiliki kemampuan manajerial yang baik, tetapi juga visi yang jelas, dan komitmen terhadap peningkatan kualitas pendidikan secara berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
pengertian pendidikan inklusif
Pendidikan inklusif adalah Pendidikan yang bisa diakses oleh semua latar belakang murid. Baik itu siswa dengan berkebutuhan khusus ataupun siswa pada umumnya. Nantinya pada kelas inklusif siswa akan mengikuti kegiatan belajar yang sama hal nya, pada sekolah-sekolah biasa pada umunya. Dikelas tersebut guru tidak akan memberi perlakuan yang beda kepada siswa dengan berkebutuhan khusus ataupun sebaliknya.
seorang ahli pendidikan indonesia yaitu, Prof. Dr. Mulyasa mengemukakan bahwa pendidikan inklusif adalah pendidikan yang memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak, tanpa membedakan latar belakang sosial, budaya, fisik, atau kemampuan.
adapun menurut Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia, pendidikan inklusif merupakan suatu pendekatan pendidikan yang mengedepankan prinsip kesetaraan dan keadilan bagi semua peserta didik, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus, baik itu terkait dengan disabilitas fisik, intelektual, maupun faktor sosial lainnya.
ADVERTISEMENT
dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. pada pasal 5 ayat 1 menyebutkan bahwa pendidikan di indonesia harus berbasis pada prinsip pemerataan dan keadilan, yang berarti memberikan kesempatan pendidikan yang sama bagi setiap anak tanpa memandang latar belakangnya, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.
Hal tersebut menunjukan bahwa tujuan dari hadirnya Pendidikan inklusif ini ialah sebagai tempat yang menciptakan lingkungan belajar yang adil, mendukung keberagaman, serta sebagai ruang yang memberi kesempatan bagi siswa untuk tumbuh berkembang sesuai dengan potensinya.
Dalam mewujudkan sekolah inklusif yang berkelanjutan tentunya seseorang yang menjadi pemimpinnya tidak hanya berfokus pada pengelolaan saja, tetapi harus mampu menjadi agen perubahan yang memotivasi seluruh elemen yang ada di sekolah untuk bekerjasama dalam tujuan yang sama.
ADVERTISEMENT
Berikut beberapa upaya bagi seorang pemimpin dalam mewujudkan sekolah inklusif yang berkelanjutan :
1. membuat visi misi
seorang pemimpin hendaknya membuat visi misi yang jelas yang di dalamnya mendukung adanya inklusivitas serta harus dipahami oleh seluruh anggota sekolah
2. Kurikulum inklusif
pemimpin harus menerapkan serta memerhatikan kurikulum yang akan dipakai sebagai pedoman pembelajaran,
3. Mengahdirkan Guru dan Staf yang berkompeten
Seorang pemimpin hendaknya menyediakan pelatihan untuk semua elemen yang ada di sekolah terutama pelatihan pengembangan profesionalitas untuk guru, tujuannya agar tenaga pendidik lebih terampil dan lebih bisa menangani keberagaman murid.
4. Menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung
Pemimpin perlu ikut serta dalam menciptakan lingkungan sekolah inklusif yang ramah, yang mengedepankan rasa saling menghormati tanpa memandang latar belakang atau kondisi fisik yang berbeda.
ADVERTISEMENT
5. Penyedian sarana prasarana yang cukup
Pemimpin harus mengupayakan adanya sarana prasarana yang mendukung bagi semua siswa, agar siswa dengan kondisi fisik yang kurang (disabilitas) dapat mengasksesnya.
6. Evaluasi secara berkala
Seorang pemimpin dalam menjalankan tugasnya tidaklah luput dengan evaluasi, karena dengan hal tersebut kita dapat mengetahui apa yang perlu diperbaiki dan apa yang perlu di pertahankan.
kesimpulan
Dalam mewujudkan sekolah inklusif perlu adanya bentuk kepemimpinan yang tidak hanya berfokus pada manajemen administratif atau pengelolaan saja, tetapi perlu juga pemimpin yang mengedepankan keberagaman serta akses yang setara untuk semua siswa terutama yang memiliki kebutuhan khusus.