Konten dari Pengguna

Pendidikan dalam Membentuk Karakter Siswa

Siti Aisyah
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
26 November 2022 12:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Siti Aisyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumentasi pribad : SDN 03 Meruya Utara
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi pribad : SDN 03 Meruya Utara
ADVERTISEMENT
Pendidikan merupakan suatu tempat atau wadah untuk menimba ilmu bagi para pelajar dan juga tempat terbentuknya karakter siswa agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Menurut UU No. 20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan di dalam dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
ADVERTISEMENT
Suatu Negara akan maju apabila anak bangsanya memiliki karakter dan pribadi yang baik. Oleh sebab itu, pendidikan berkarakter merupakan proses terbentuknya karakter dan pribadi siswa sebagai sebuah bekal di masa depan kelak. Zaman sekarang pembentukan karakter harus dibangun dengan usaha yang sungguh-sungguh, supaya cita-cita anak bangsa untuk mewujudkan karakter yang baik tercapai dengan baik. Pendidikan berperan dan bertanggung jawab agar dapat mewujudkan karakter peserta didik yang baik. Karakter seseorang pada dasarnya di bentuk dari lingkungan sekitar. Oleh karena itu, Pendidikan karakter dapat dimulai di lingkungan rumah, lingkungan masyarakat serta di lingkungan sekolah. Pendidikan karakter seharusnya di lakukan saat sejak kecil agar ia akan terbiasa berperilaku baik saat dewasa kelak.
Pendidikan berkarakter dapat di bentuk dalam lingkungan keluarga. Terutama pada orang tua karena pendidikan yang pertama bermula dari orang tua. Orang tua akan menjadi teladan untuk anak-anaknya dalam membentuk kepribadiannya. Secara tidak sadar anak akan mengikuti perilaku dan kebiasaan orang tuanya. Oleh karena itu, orang tua harus mendidik anaknya supaya dapat membentuk karakter anak bangsa yang baik, seperti mengajarkan anak berkata jujur, membiasakan bersikap peduli terhadap sesama, mengajarkan hidup bersih dan sehat, dan bersikap sopan santun terhadap orang tua dan orang yang lebih tua darinya.
ADVERTISEMENT
Di lingkungan sekolah, guru berperan sebagai orang tua ke dua karena guru bukan hanya sekedar mengajarkan siswa pembelajaran pengetahuan saja, tetapi guru juga membimbing dan mengayomi peserta didik untuk membentuk karakter dan kepribadian siswa agar menjadi pribadi yang lebih baik. Guru merupakan contoh dan teladan terhadap siswanya. Oleh karena itu, guru harus mengajarkan siswa untuk bersikap tanggung jawab terhadap kewajibannya, memberi teguran ketika berbuat kesalahan, menanamkan sikap displin terhadap waktu, menegurnya ketika berbuat kesalahan, melatih siswa untuk mempunyai jiwa pemimpin dan mengajarkan bersikap sopan santun terhadap yang lebih tua. Hal ini akan mempengaruhi peserta didik untuk mewujudkan karakter siswa yang berkualitas dan bermutu, sehingga mencetak generasi yang unggul.
Berikut ini merupakan cara untuk membentuk karakter siswa yaitu :
ADVERTISEMENT
1. Dalam lingkungan rumah orang tua lah yang pertama mengajarkan anaknya untuk membentuk karakter pribadi anak. Orang tua harus memulai pendekatan terhadap anaknya agar terbuka dengan orang tuanya, hal ini akan lebih memudahkan mereka untuk membentuk karakter anak bangsa.
2. Orang tua mengajarkan anaknya untuk bersikap lemah lembut dan sopan santun terhadap orang yang lebih dewasa, karena jika anak semakin membiasakan diri untuk bersikap baik terhadap terhadap suatu hal, maka akan terbentuknya pribadi yang berakhlak mulia.
3. Guru juga harus mengajarkan anak didiknya menerapkan sikap jujur, menolong dan membantu temannya yang sedang kesusahan, disiplin terhadap waktu agar ia selalu datang tepat waktu, dan membiasakan menyapa lalu salam ketika bertemu dengan guru.
ADVERTISEMENT
4. Guru ketika dalam pembelajaran atau kelas sebaiknya, mengayomi peserta didiknya agar siswa bisa lebih terbuka terhadap gurunya, siswa juga harus membiasakan berkata sopan dan lemah lembut ketika berbicara.
5. Dalam lingkungan masyarakat siswa harus membiasakan diri untuk bergotong royong, menerapkan sikap peduli terhadap lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, dan menjaga lingkungan agar lingkungan tetap bersih,nyaman dan aman.