Konten dari Pengguna

Masyarakat Minangkabau: Struktur Sosial dan Budaya yang Khas

Syahadatul Hayati
Halo! Saya Syahadatul Hayati seorang Mahasiswi dari Universitas Andalas
1 Oktober 2024 7:29 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syahadatul Hayati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.canva.com/design/DAGSOyVyC40/Cw7i1reCWF4bQ6WbriXzkA/view?utm_content=DAGSOyVyC40&utm_campaign=designshare&utm_medium=link&utm_source=editor
zoom-in-whitePerbesar
https://www.canva.com/design/DAGSOyVyC40/Cw7i1reCWF4bQ6WbriXzkA/view?utm_content=DAGSOyVyC40&utm_campaign=designshare&utm_medium=link&utm_source=editor
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masyarakat Minangkabau
Masayarakat Minangkabau merupakan masayarakat Sumatera barat. Masyarakat Minangkabau merupakan suatu etnis yang berasal dari dataran tinggi Minangkabau, Sumatera barat, Indonesia. Minangkabau merupakan entitas budaya dan geografis yang dicirikan oleh penggunaan bahasa, adat istiadat yang menganut sistem kekerabatan matrilineal, dan beragama Islam. Orang orang Minangkabau membentuk Masyarakat yang komunalistik, baik dalam kediaman, sosial maupun dalam usaha yang artinya, mereka itu hidup berkelompok.
ADVERTISEMENT
Pada mulanya orang Minangkabau hidup dalam empat golongan yang mereka namakan “suku”. Masing masing bernama Bodi, Caniago, Koto, dan Piliang. Kedua suku yang disebut pertama menganut aliran politik yang juga disebut kelarasan Bodi Caniago pimpinan Datuk Perpatih nan Sabatang. Dua suku berikutnya menganut aliran politik yang juga disebut Kelarasan Koto Piliang pimpinan Datuk Katumanggungan.
Oleh karena perkembangan keadaan dalam Sejarah, dan juga oleh kedatangan kekuasaan asing yang menjarah Minangkabau, jumlah suku yang empat menjadi bertambah. Tambo mencatat bahwa perombakan pertama terhadap dua aliran sistem politik dilakukan oleh Datuk nan Sakelap Dunia yang menginginkan hak yang sama seperti keudua saudaranya, dengan cara memisahkan diri dari lima kaum dan membentuk lima suku baru. Kelimanya ialah Kutianyir, Patapang, Banuhampu, Salo dan Jambak. Nama kelima suku ini diambil dari nama Salonagari asal penduduk yang menjadi pengikutnya.
ADVERTISEMENT
Kehadiran Kerajaan Singosari dan kemudian Majapahit menyebabkan munculnya suku suku bangsa lain di Minangkabau.
Kebudayaan Minangkabau
1. Sistem Bahasa
Manusia memenuhi kebutuhan sosialnya salah satunya dengan berinteraksi atau berhubungan dengan sesama. Bahasa Minangkabau atau dalam bahasa aslinya Bahaso Minang merupakan Bahasa sehari hari yang digunakan oleh masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat. Bahasa Minangkabau ini juga mempunyai berbagai macam dialek, namun hal tersebut tidak menjadikan komunikasi menjadi terhambat.
2. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan tidak ada batasnya karena mencakup pengetahuan manusia tentang berbagai unsur kehidupan. Masyarakat Minangkabau memiliki pengetahuan yang diwariskan secara turun-temurun seperti pengetahuan tentang pertanian (misalnya, teknik bercocok tanam padi di sawah), arsitektur rumah adat (rumah gadang), dan astronomi tradisional yang digunakan dalam kegiatan bertani.
ADVERTISEMENT
3. Sistem Kemasyarakatan
Sistem kemasyarakatan Sumatra Barat di Indonesia sangat beragam dan kompleks. Sistem kemasyarakatan Minangkabau memiliki sistem kekerabatan matrilineal (garis keturunanan diwarisakan melalui ibu). Hal ini membuatnya berbeda dari berbagai suku bangsa Indonesia pada umunya yang mengandung sistem kekerabatan Patrilineal (garis keturunan diwariskan oleh ayah).
4. Sistem Teknologi
Sistem pengetahuan dalam unsur kebudayaan Minangkabau berkaitan dengan peralatan hidup dan teknologi, karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide manusia yang berkaitan dengan pertanian, kerajinan, dan konstruksi.
Pertanian : Contohnya penggunaan sistem irigasi tradisional yang efektif, seperti penggalian saluran air untuk mengalirkan air ke sawah, serta teknik pengelolaan air yang memperhatikan musim dan kebutuhan tanaman.
Kerajinan : Misalnya proses tenun yang memanfaatkan alat tenun tradisional untuk membuat kain songket, dengan pola dan motif yang khas.
ADVERTISEMENT
Konstruksi : Misalnya teknologi yang digunakan dalam pembangunan Rumah Gadang, yang terbuat dari bahan-bahan lokal seperti kayu, dengan teknik atap melengkung yang tahan terhadap cuaca tropis.
Sistem teknologi ini mencerminkan pengetahuan lokal yang telah berkembang selama berabad-abad, serta kemampuan masyarakat Minangkabau untuk beradaptasi dengan lingkungan mereka.
5. Sistem Mata Pencaharian Hidup
Masyarakat Minangkabau memiliki berbagai sistem mata pencaharian yang dipengaruhi dengan kondisi wilayah geografisnya masing masing. Pada Masyarakat yang tinggal di daerah pesisir umumnya bermata pencaharian nelayan, Bagi masayarakat yang jauh dari daerah pesisir kebanyakan mata pencaharian mereka adalah Bertani. Namun ada salah satu sistem mata pencaharian di Minangkabau yang menjadi identitas yang melekat pada bangsanya yaitu berdagang.
6. Sistem Religi
https://www.canva.com/design/DAGSOyVyC40/Cw7i1reCWF4bQ6WbriXzkA/view?utm_content=DAGSOyVyC40&utm_campaign=designshare&utm_medium=link&utm_source=editor
Sebagian besar masayarakat minangkabau menganut agama islam yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan seperti adat istiadat, ritual, dan norma sosial. Kebudayaan Minangkabau ini mengandung sistem religi yang sangat kuat. Prinsip “Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah” yang menjadi pedoman hidup Masyarakat Minangkabau, yang berarti adat berlandaskan agama, agama berlandaskan Al-Qur’an. Prinsip ini masih di pengang teguh oleh Masyarakat Minangkabau hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
7. Sistem Kesenian
https://www.canva.com/design/DAGSO8jQb28/9MC8K-w0CVC8mOkX7ojHgA/view?utm_content=DAGSO8jQb28&utm_campaign=designshare&utm_medium=link&utm_source=editor
Masyarakat Minangkabau memiliki beraneka ragam kesenian. Kesenian Masyarakat Minangkabau berasal dari alam itu sendiri baik dari apa yang dilihat, didengar, dirasa, dan diraba. Oleh sebab itu Masyarakat Minangkabau sangat memegang teguh kesenian mereka. Seperti pepatah Minangkabau yang mengatakan “alam takambang jadi guru” yang berarti alamlah yang mengajarkan Masayarakat Minangkabau tentag segala hal, termasuk kesenian itu sendiri.
Kesenian di Minangkabau meliputi berbagai bentuk seperti seni tari (Tari Piring, Tari Pasahmbahan), seni musik (Saluang, Rabab), seni sastra (pantun dan petatah petitih) serta seni ukir dan arsitektur tradisional (Rumah Gadang). Sistem kesenian di Minangkabau tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana untuk mengekspresikan nilai-nilai, tradisi, dan identitas budaya masyarakat.
ADVERTISEMENT
Kebudayaan Minangkabau sebagai ide/gagasan
Kebudayaan Minangkabau dapat dipandang sebagai sebuah ide atau gagasan yang meliputi berbagai aspek kehidupan yang saling berkaitan. Adapun beberapa point penting yang mencerminkan kebudayaan Minangkabau sebagai ide/gagasan, yaitu:
Sistem Matrilineal : Sistem matrilineal ini menjadi landasan Masyarakat Minangkabau, mencapai struktur sosial, yang menekankan Perempuan dalam berbagai aspek.
Falsafah Hidup : Masyarakat Minangkabau berpegang pada falsafah “Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah” yang artinya adat berlandaskan agama, agama berlandaskan Al-Qur'an. Falsafah ini menjadi agama islam sebagai landasan dalam berpedoman maupun berperilaku
Merantau : Merantau merupakan salah satu cara untuk mencari pengalaman maupun nafkah, Merantau dalam tradisi Minangkabau juga merupakan sebuah keharusan, khususnya kepada para pemuda jika ia ingin dipandang dewasa dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
Seni dan sastra : berperan penting dalam mencerminkan dan menyampaikan nilai-nilai, norma, serta identitas budaya masyarakat Minangkabau. Sebagai contoh yaitu kesenian Tari Piriang, tarian ini merupakan wujud dari rasa syukur masyarakat Minangkabau atas hasil panen yang melimpah.
Kebudayaan Minangkabau sebagai Benda/artefak
Kebudayaan sebagai benda/artefak adalah suatu wujud kebudayaan yang berwujud benda yang dihasilkan oleh manusia dengan bahan bahan alam pada masa lampau. Artefak memiliki beraneka ragam ukuran mulai dari ukuran yang sangat kecil hingga berukuran sangat besar. Kebudayaan minangkbaua sebagai benda ataupun artefak merupakan wujud dari warisan Sejarah dan tradisi masyarakatnya. Berikut ini merupakn beberapa wujud artefak yang ada di Minangkabau:
1. Rumah Gadang
https://www.canva.com/design/DAGSPDkOeGU/p_JKSfzyeYFXOO8Da-ukDQ/view?utm_content=DAGSPDkOeGU&utm_campaign=designshare&utm_medium=link&utm_source=editor
Rumah Gadang merupakan rumah adat dari suku Minangkabau. Rumah Gadang ini memiliki nilai filosofi yang tinggi. Arsitektur dari bangunan rumah gadang ini merupakan peninggalan tak tertulis yang menunjukkan ciri kebesaran budaya Minangkabau pada masa lalu. Rumah Gadang ini juga menyiratkan nilai budaya masyarakatnya melalui tujuan pembuatan dan peruntukan setiap ruangan didalamnya.
ADVERTISEMENT
2. Ukiran Kayu
https://www.canva.com/design/DAGSPFN0Two/ieSQ2KZ4jxdxbC-lGHDrLQ/view?utm_content=DAGSPFN0Two&utm_campaign=designshare&utm_medium=link&utm_source=editor
Seni ukiaran kayu khas Minangkabau merupakan seni tradisional yang sering digunakan sebagai dekorasi Rumah Gadang, alat musik, pintu, jendela, muapun tiang. Ukiran kayu ini bersumber dari alam yang sesuai dengan falsafahnya yang berbunyi “alam takamang jadi guru”.
3. Talempong Pacik
https://www.canva.com/design/DAGSO6_Sl3A/xi2wESGakp2WLzVQXjN85w/view?utm_content=DAGSO6_Sl3A&utm_campaign=designshare&utm_medium=link&utm_source=editor
Talempong pacik merupakan salah satu alat music tradisional Minangkabau. Disebut Talempong Pacik karena penggunaannya yang di pacik yang artinya “di pegang”. Terbuat dari campuran tembaga dan kuningan. Talempong pacik ini mirip seperti gong, namun dalam ukuran yang kecil dengan diameter 14-16,5 centimeter.
4. Songket
https://www.canva.com/design/DAGSPN7uKlY/IYy5fCLDjCIXxZqI4V28Kg/view?utm_content=DAGSPN7uKlY&utm_campaign=designshare&utm_medium=link&utm_source=editor
Songket merupakan kain tenun yang dihiasi oleh benang emas ataupun perak. Kain songket di Minangkabau biasanya digunakan saat upacara adat seperti pernikahan. Kain tenun songket ini memiliki motif dan warna yang khas, motif motif itu mencerminkan nilai nilai budaya dan Sejarah masyarakatnya. Songket sudah menjdai identitas budaya dalam tradisi Minangkabau.
ADVERTISEMENT
Dari artikel ini mengungkapkan bahwa masyarakat Minangkabau, yang terletak di Sumatera Barat, Indonesia memiliki karakteristik budaya yang unik dan kompleks, dengan sistem kekerabatan matrilineal, nilai-nilai Islam yang kuat, serta berbagai aspek kebudayaan yang saling berkaitan. Mempunyai pengetahuan yang diwariskan, dan tradisi seni yang mencerminkan identitas budayanya. Beragam mata pencaharian, seperti bertani dan berdagang memperkuat warisan budaya yang telah ada sejak lama. Secara keseluruhan, kebudayaan Minangkabau menggambarkan keterikatan antara masyarakat, tradisi, dan lingkungan mereka.