Konten dari Pengguna

Mengapa Generasi Z dijuluki Generasi Strawberry?

Syahda Husnul Khatimah Muchtar
Mahasiswa Program Pendidikan Ahwal Syakhshiyah, Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia
3 November 2024 9:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syahda Husnul Khatimah Muchtar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gambar diambil dari Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Gambar diambil dari Freepik

Generasi Z Dijuluki Generasi Strawberry?

Generasi Z, atau yang dikenal sebagai Gen Z, adalah mereka yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Gen Z juga dikenal sebagai generasi yang "kekinian" karena mereka tumbuh beriringan dengan pesatnya kemajuan teknologi. Hal ini menjadikan Gen Z sebagai generasi yang "melek" teknologi, terutama dengan banyaknya dari mereka yang telah beranjak dewasa dan mulai memasuki dunia kerja. Gen Z juga sering dijuluki sebagai Strawberry Generation atau Generasi Strawberry. Berikut ini penjelasan mengapa Gen Z sering mendapatkan julukan tersebut.
ADVERTISEMENT
Julukan "Generasi Strawberry" merujuk pada buah stroberi, yang dinilai memiliki tampilan cantik dan menarik dari luar, tetapi sangat rentan dan mudah hancur meski hanya diberikan sedikit tekanan. Gen Z dijuluki sebagai generasi strawberry oleh generasi di atas mereka karena dianggap mirip dengan buah stroberi: eksotis dan menarik, tetapi mudah "hancur" ketika menghadapi tekanan, khususnya dalam aspek dunia kerja. Mereka dinilai kurang tahan banting dalam menghadapi kompetisi, apalagi di era yang sangat kompetitif seperti saat ini.

Berikut adalah beberapa karakteristik Gen Z yang menyebabkan mereka dijuluki sebagai Generasi Strawberry:

1. Kebiasaan Bergantung pada Teknologi

Gen Z tumbuh beriringan dengan pesatnya perkembangan teknologi. Salah satu hasil dari perkembangan ini adalah kemudahan Gen Z dalam mengakses informasi, yang membuat mereka sangat bergantung pada kemudahan teknologi. Kebiasaan bergantung pada teknologi yang menawarkan kenyamanan dan kecepatan ini membuat Gen Z mudah frustrasi saat menghadapi proses yang lambat. Penggunaan digital yang berlebihan juga berdampak pada karakter Gen Z, seperti mudah merasa bosan dan kurang fokus, sehingga dapat mempengaruhi kinerja mereka.
ADVERTISEMENT

2. Lebih Peduli terhadap Kesehatan Mental

Gen Z adalah generasi yang lebih peduli dan terbuka terhadap kesehatan mental. Mereka biasanya mengutamakan perasaan dan kenyamanan diri. Ketika dihadapkan pada situasi yang membuat mereka tertekan, Gen Z cenderung cepat mencari bantuan atau memilih mundur. Mereka lebih memilih untuk menghindari situasi yang dianggap "toxic". Bagi generasi sebelumnya, respon ini sering dianggap sebagai tanda kelemahan atau mudah menyerah.

3. Berada dalam Budaya "Cancel Culture"

Gen Z tumbuh dalam budaya yang mendorong mereka untuk menolak hal-hal atau pandangan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai mereka. Budaya cancel culture ini sering kali dipandang sebagai bentuk minimnya toleransi terhadap perbedaan pendapat.
Itulah beberapa alasan mengapa Gen Z kerap dijuluki sebagai Generasi Strawberry. Julukan ini mencerminkan persepsi generasi sebelumnya terhadap Gen Z, baik dari sisi positif maupun tantangan yang mereka hadapi di era modern ini.
ADVERTISEMENT