Menyongsong Pendidikan Kontemporer: ChatGPT sebagai Fasilitator Pendidikan

Syahiduz Zaman
Dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Konten dari Pengguna
22 Agustus 2023 8:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syahiduz Zaman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi chatGPT dalam dunia pendidikan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi chatGPT dalam dunia pendidikan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di tengah laju pertumbuhan dunia teknologi yang begitu pesat, pendidikan telah menjadi salah satu ranah utama yang terpengaruh oleh kemajuan ini.
ADVERTISEMENT
Salah satu fenomena teknologi yang menarik perhatian adalah ChatGPT, sebuah sistem kecerdasan buatan yang dikenal karena kemampuannya dalam memberikan jawaban dan solusi terhadap beragam pertanyaan.
Meskipun pandangan skeptis, sinis, dan pesimis meluas mengenai integrasi ChatGPT dalam kerangka pendidikan, saya meyakini dengan tegas bahwa teknologi ini memiliki potensi besar untuk menjadi mitra kolaboratif dan fasilitator pendidikan yang berharga.
Salah satu kekhawatiran yang sering timbul adalah kemungkinan ketidakberesan akademis, terutama dalam bentuk plagiarisme atau replikasi yang tidak pantas dari konten ilmiah. Namun, patut dicatat bahwa kekhawatiran ini bukanlah hal yang tidak dapat diatasi.
Penerapan mekanisme deteksi kemiripan memberikan pendidik alat untuk dengan cepat mengidentifikasi kasus konten yang terplagiat. Lebih dari itu, penggunaan ChatGPT dalam metodologi pembelajaran bisa dianggap sebagai alat pelengkap, yang meningkatkan proses pembelajaran daripada menggantikannya. Melalui bimbingan yang cermat, mahasiswa dapat diajarkan cara menggunakan sumber teknologi ini secara etis dan produktif.
ADVERTISEMENT
Penting untuk diingat bahwa teknologi tidak bertujuan untuk menggantikan peran pendidik atau guru. ChatGPT, sebaliknya, berfungsi sebagai alat pendukung yang memberikan wawasan tambahan terhadap subjek yang sedang dipelajari.
Di tengah lanskap pendidikan yang terus berkembang, pendidik harus memahami bahwa teknologi adalah alat, yang memerlukan arahan dan pengawasan bijak untuk memastikan penggunaannya yang tepat dan relevan.
Keberadaan ChatGPT mempermudah akses terhadap informasi, sebuah atribut yang penting mengingat luasnya dan cepatnya perkembangan literatur ilmiah.
ChatGPT memfasilitasi pengambilan informasi yang cepat, menjadikannya sumber yang tak ternilai bagi mahasiswa dan peneliti dalam mendapatkan materi yang relevan.
Meskipun demikian, dalam mengatasi kekhawatiran terkait dengan kemungkinan adanya informasi usang dalam basis data ChatGPT, pendidik harus menyuntikkan metodologi penelitian yang efektif dan kritis kepada mahasiswa, sehingga membentuk kecenderungan untuk berkonsultasi pada berbagai sumber pengetahuan yang kontemporer.
ADVERTISEMENT
Menanggapi kekhawatiran tentang dampak AI terhadap kualitas pekerjaan manusia, penting untuk membedakan pengaruhnya dalam ranah pendidikan. Pendidik tetap memiliki peran penting dalam memberikan pengetahuan, pemahaman kontekstual, dan interpretasi komprehensif terhadap konten pendidikan.
ChatGPT, dalam konteks ini, dapat meredakan beban pendidik dengan mengambil alih tugas yang lebih sedikit bergantung pada interaksi manusia, sehingga memberi mereka kesempatan untuk fokus pada interaksi personal dengan siswa dan merumuskan strategi pembelajaran inovatif.
Ilustrasi penggunaan teknologi AI sejak dini. Foto: Shutterstock.
Meskipun beberapa lembaga pendidikan mengadopsi kebijakan larangan penggunaan AI, pendekatan semacam ini umumnya dilandaskan pada dorongan untuk mencegah kemungkinan penyalahgunaan.
Namun, kebijakan semacam ini seharusnya dilihat sebagai langkah awal daripada prinsip universal. Integrasi teknologi seharusnya dipandang sebagai jalan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, memperkaya pengalaman belajar, bukan sebagai faktor penghambat.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks pendidikan di Indonesia saat ini, sangat penting bagi institusi akademik untuk merespons kemajuan teknologi dengan bijaksana.
Mengambil inspirasi dari universitas-internasional terkemuka, lembaga-lembaga di Indonesia dapat dengan sinergi mengintegrasikan alat berbasis teknologi seperti ChatGPT ke dalam paradigma pendidikan sambil tetap berpegang teguh pada etika akademik yang ketat. Dengan menyelaraskan interaksi manusia dan teknologi, lingkungan pendidikan yang dinamis dan adaptif dapat dibangun, sesuai dengan tuntutan zaman.
Kerja sama antara pemerintah dan institusi pendidikan merupakan faktor penting dalam merancang kebijakan yang sejalan dengan tujuan pendidikan nasional dalam pemanfaatan teknologi AI.
Penyusunan pedoman yang jelas, integrasi teknologi ke dalam kurikulum, dan pelatihan bagi pendidik adalah langkah-langkah penting yang dapat diambil untuk memastikan bahwa teknologi AI, seperti ChatGPT, memberikan dampak positif dalam ranah pendidikan.
ADVERTISEMENT
Dalam menghadapi kemajuan teknologi seperti ChatGPT, adalah penting untuk memiliki kesadaran dan metodologi kontemplatif. Implementasi teknologi haruslah bersifat mendukung dan komplementer terhadap proses pendidikan, bukan sebagai pengganti.
Dengan memahami kemampuan dan batasannya, serta merumuskan metodologi yang tepat, teknologi AI seperti ChatGPT dapat dengan lancar bermetamorfosis menjadi mitra kolaboratif dan fasilitator penting dalam menghadapi tantangan dan peluang pendidikan yang rumit.