Konten dari Pengguna

KKN Undip Berantas Stunting dengan Diversifikasi Pangan Lokal

Syahla Faadhila Anas
Mahasiswa Universitas Diponegoro jurusan Agroekoteknologi angkatan 2021
18 Agustus 2024 8:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syahla Faadhila Anas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gizi seimbang, masa depan gemilang bersama Desa Temu ireng
zoom-in-whitePerbesar
Gizi seimbang, masa depan gemilang bersama Desa Temu ireng
ADVERTISEMENT
Temuireng, Jatinom - Pada Sabtu, 10 Agustus 2024, Balai Desa Temuireng menjadi tempat digelarnya program sosialisasi diversifikasi pangan lokal dalam mencegah stunting dalam pelaksanaan program kerja multidisiplin. Kegiatan ini diadakan oleh Syahla Faadhila Anas, mahasiswa Jurusan Agroekoteknologi, Universitas Diponegoro, yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN). Acara ini dihadiri oleh kader PKK dan remaja putri Desa Temuireng yang antusias mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
ADVERTISEMENT
Acara dimulai dengan penjelasan singkat melalui presentasi PowerPoint mengenai pentingnya diversifikasi pangan lokal dan jenis-jenis tanaman pangan yang dapat diterapkan. Syahla menjelaskan bahwa diversifikasi pangan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama dalam mencegah stunting pada anak-anak. "Stunting bukan hanya masalah tinggi badan, tetapi juga masalah perkembangan otak yang bisa mempengaruhi masa depan anak-anak kita," ungkap Syahla dalam paparannya.
Dalam presentasinya, Syahla memperkenalkan berbagai tanaman pangan lokal yang memiliki nilai gizi tinggi dan mudah dibudidayakan. Beberapa di antaranya adalah singkong, ubi jalar, jagung, dan berbagai jenis sayuran lokal. Setiap tanaman dijelaskan secara rinci mulai dari kandungan gizinya, manfaatnya, hingga cara budidayanya.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk berdiskusi dan bertanya. Para kader PKK dan remaja putri aktif berpartisipasi dengan mengajukan berbagai pertanyaan mengenai cara memulai budidaya, tantangan yang mungkin dihadapi, dan solusi praktis yang dapat diterapkan. "Ini sangat membantu kami untuk memahami lebih dalam tentang pentingnya diversifikasi pangan dan bagaimana kami bisa memulainya di rumah," kata salah satu peserta.
Sebagai luaran dari kegiatan ini, Syahla memberikan buku saku yang berisi materi sosialisasi mengenai diversifikasi pangan lokal. Buku saku ini diharapkan dapat menjadi panduan praktis bagi kader PKK dan remaja putri dalam mengimplementasikan pengetahuan yang telah mereka peroleh. "Buku saku ini sangat informatif dan mudah dipahami. Kami bisa membacanya kapan saja dan mempraktikkannya secara langsung," ujar Fitri, salah satu peserta dengan penuh semangat.
ADVERTISEMENT
Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam upaya pencegahan stunting di Desa Temuireng. Dengan meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai diversifikasi pangan lokal, diharapkan kualitas gizi anak-anak di desa ini dapat meningkat dan masalah stunting dapat diatasi dengan lebih efektif.
Syahla mengungkapkan rasa syukurnya atas terlaksananya acara ini dengan lancar. "Saya sangat senang melihat antusiasme dan partisipasi aktif dari para peserta. Semoga ilmu yang telah dibagikan dapat bermanfaat dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," tutupnya.
Dengan berakhirnya acara ini, Desa Temuireng memiliki harapan baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan pangan lokal yang beragam dan bergizi. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT