Mencuri Raden Saleh, Bukan Film Remeh!

Syahra Maharani
Mahasiswi Universitas Pamulang
Konten dari Pengguna
15 Desember 2022 14:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syahra Maharani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bosan dengan genre film Indonesia yang begitu-begitu saja? Mencuri Raden Saleh solusinya. Film ini merupakan penyegar di antara film-film Indonesia lainnya. Di saat Indonesia sedang produksi massal film horror dan komedi keluarga lainnya, film ini muncul dengan kekhasannya tersendiri. Film ini singkatnya tentang perampokan, namun bukan perampokan biasa.
ADVERTISEMENT
Cerita berawal dari Pico (Iqbaal Ramadhan) yang merupakan seorang mahasiswa akhir sekaligus seniman dan sahabatnya, Ucup (Angga Aldi Yunanda)—yang ahli di bidang teknologi—yang sering bekerja sama menghasilkan uang. Pekerjaan mereka bukan sembarang pekerjaan. Mereka selalu mengerjakan proyek ilegal nan terlarang. Pico bertugas mereplika lukisan terkenal dan Ucup bertugas sebagai hacker untuk menggali informasi tentang lukisan yang akan direplika. Hingga pada suatu hari mereka mendapatkan tawaran besar senilai miliaran, yakni mereplika dan mencuri lukisan bersejarah, lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro karya Raden Saleh.
Mereka sadar bahwa proyek tersebut tidak bisa dilakukan oleh dua orang saja, terlebih Sarah (Aghiny Haque)—kekasih Pico—tidak sengaja terlibat pertemuan mereka dengan sang penawar saat sedang mendatangi Pico. Jadi, secara tidak langsung tim mereka sudah berjumlah tiga orang. Pico dan Ucup pun terus mencari orang untuk membentuk tim yang sempurna guna menjalankan proyek tersebut. Ucup mengajak Fella (Rachel Amanda)—anak orang kaya yang punya banyak relasi—untuk bergabung. Sedangkan Pico mengajak Gofar (Umay Shahab) dan Tuktuk (Ari Irham)—adik kakak yang merupakan montir sekaligus tetangga Pico.
Exclusive photo card yang didapatkan setelah pembelian tiket Mencuri Raden Saleh di CGV. (Dokumen pribadi)
Mereka menjalankan misi yang telah mereka rencanakan dengan matang. Rencana mereka sudah dihitung sedemikian rupa. Sayangnya, sesempurna apapun rencana pasti selalu ada celah kecil yang bisa merusak keseluruhan rencana. Manusia hanya bisa berencana namun Tuhan berkehendak lain. Namun, hal tersebut justru yang memperkuat mereka untuk balas dendam akan kegagalan mereka. Begitulah kira-kira gambaran umum film Mencuri Raden Saleh.
ADVERTISEMENT
Film ini dikemas dengan alur maju dan plot yang sangat menarik. Penuh kejutan, itulah dua kata yang tepat untuk mendeskripsikan film tersebut. Para pemeran pun sangat mendalami perannya masing-masing. "Dan butuh 1 tahun untuk mengumpulkan 6 anak muda keren di belakang saya," ujar Angga Dwimas Sasongko, sutradara Mencuri Raden Saleh, di Twitter. Jadi, wajar saja akting dari para pemeran utama sangat bagus karena sudah melalui proses seleksi yang sangat ketat. Terlebih para pemeran utama adalah aktor dan aktris tersohor yang tidak diragukan lagi kualitas aktingnya.
Sinematografi dari film ini sangatlah apik. Pengambilan gambar yang sangat lihai dan tone yang sesuai dengan tiap scene membuat film ini terasa bukan film Indonesia. Visual yang disajikan sangat memanjakan mata. Audio dari film ini juga sangat ciamik. Audionya sangat memuaskan telinga para penonton apabila menontonnya secara langsung di bioskop. Sinematografi film ini berhasil memainkan ritme jantung para penonton.
ADVERTISEMENT
Ada kelebihan maka ada juga kekurangan. Beberapa adegan di film ini terasa kurang realistis. Selain itu, ada hal yang kurang diulik lebih dalam dan menyisakan pertanyaan bagi penonton. Iklan yang disisipkan di film ini tidak mengganggu alur cerita namun seharusnya masih bisa dikemas lebih natural lagi. Walaupun begitu, kekurangan yang ada di film ini tidak menutupi betapa bagusnya film ini.
Mencuri Raden Saleh ditujukan untuk usia 13 tahun ke atas. Hal ini karena terdapat beberapa adegan kekerasan fisik dan penampilan pemeran yang cukup terbuka di beberapa scene. Walaupun begitu, tidak ada adegan "berlebihan" di film ini. Film ini sangat layak ditonton dan seharusnya mendapatkan apresiasi serta atensi lebih dari masyarakat Indonesia. Semoga ke depannya banyak film Indonesia yang "revolusioner" seperti Mencuri Raden Saleh.
ADVERTISEMENT