Konten dari Pengguna

Iprahumas 'Bisa' Melangkah Lebih Jauh

syaiful azhary
ASN di BKPUK BRIN Kawasan Jawa Timur. Jabatan saat ini adalah selaku Pranata Humas Ahli Muda.
28 Agustus 2021 22:39 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari syaiful azhary tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: diambil dari iprahumas.id
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: diambil dari iprahumas.id
ADVERTISEMENT
Iprahumas sebagai organisasi profesi tempat berkumpulnya humas pemerintah harus bisa berkiprah dan berkontribusi nyata bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia. Kata bisa disini menunjukkan rasa optimisme dan harapan yang tinggi untuk bisa melangkah lebih jauh.
ADVERTISEMENT
Humas pemerintah menjawab tantangan pandemi Covid-19
Nama saya Syaiful Azhary, saya adalah pranata humas BKHH LIPI Kawasan Purwodadi dan anggota Iprahumas. Sebagai organisasi profesi kehumasan, Iprahumas pada saat ini maupun di masa mendatang dihadapkan pada tantangan yang sangat berat dan beragam. Hal ini disebabkan karena adanya hantaman pandemi Covid-19 dan tuntutan jaman di era digital. Dampak pandemi Covid-19 ini turut dirasakan dalam aktivitas kehumasan. Protokol kesehatan yang mewajibkan social distancing membuat aktivitas kehumasan bergeser dari cara konvensional yang identik dengan tatap muka dan pertemuan secara fisik menjadi online menggunakan media baru (new media).
Pandemi Covid-19 tidak lantas membuat praktisi humas merasa senang karena bisa bekerja dari rumah atau hanya berada dibalik meja didepan laptop atau komputer, tetapi justru dituntut untuk memutar otak memikirkan cara bagaimana membangun atau mempertahankan relasi (engagement) dengan stakeholder dan publiknya agar citra organisasinya tetap positif di tengah krisis akibat pandemi Covid-19. Berkaca pada Buku yang tulis oleh Bapak Agung Laksamana yang berjudul Adapt or Die. Buku ini menggambarkan adanya realita landskap dunia kehumasan sudah berubah sehingga menciptakan urgency bagi pelaku kehumasan untuk beradaptasi agar tidak lenyap di telan perubahan dan tuntutan jaman.
ADVERTISEMENT
Dalam kaca mata saya, adaptasi merupakan proses yang harus dilakukan dalam keadaan suka maupun tidak suka serta dalam tempo yang singkat untuk meningkatkan kapabilitas humas agar bisa tetap menjalankan peran dan fungsinya mengikuti perkembangan jaman. Mungkin kita sudah sering mendengar istilah adobt, adapt, dan adept atau sering disebut 3A. Istilah ini sebenarnya adalah judul sebuah artikel yang dibuat tahun 1984 di Havard Crimson. Adopt  berarti menggunakan atau memakai sesuatu. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti menggunakan atau memakai dan mengambil manfaat.
Adapt  atau adaptasi berarti penyesuaian terhadap lingkungan. Contoh yang bisa dilihat pada era pandemi saat ini, humas dipaksa memanfaatkan fitur dari smartphone seperti berbagai platform media sosial seperti facebook, twitter, instagram, dan lain-lain untuk aktivitas kehumasan. Adept berarti mahir atau dalam KBBI berarti sangat terlatih, ahli, cakap dan terampil. Dengan kata lain saat ini kita dipaksa untuk bisa melakukan penyesuaian terhadap hal-hal baru secara terus-menerus sampai akhirnya kita menjadi mahir. Lalu bagaimana Iprahumas yang beranggotakan humas pemerintah dari berbagai lembaga pemerintah ataupun kementerian mengantisipasi dan menghadapi hal ini.
ADVERTISEMENT
Langkah baru berupa penguatan internal dan ekspansi atau go public
Disini saya berupaya memberikan sumbangan pemikiran yang mungkin bisa dipertimbangkan atau direkomendasikan berupa langkah - langkah baru Iprahumas agar bisa menjadi organisasi profesi yang profesional. Iprahumas era digital memiliki tuntutan publik yang beragam sehingga iprahumas dituntut untuk bisa melangkah lebih jauh. Lalu bagaimana caranya?. Menurut saya ada dua langkah yang harus menjadi perhatian pengurus iprahumas tahun 2021 - 2024, yaitu langkah penguatan internal dan langkah ekspansi atau go public.
Untuk langkah penguatan internal meliputi meningkatkan kapabilitas dan standar kompetensi anggota Iprahumas, memperjuangkan kesejahteraan anggotanya berupa penyesuaian tunjangan fungsional humas agar tidak timpang dengan jabatan fungsional lainnya, memberikan upaya perlindungan hukum kepada anggotanya apabila ada tuntutan hukum pidana maupun perdata yang diakibatkan oleh aktivitas kegiatan kehumasan, membuka seluas-luasnya komunikasi dialogis baik secara daring maupun luring antar anggota untuk membahas atau mengkaji isu isu yang berkembang saat ini, melakukan upaya agar humas mendapatkan mendapatkan perhatian lebih berupa peningkatan anggaran ataupun fasilitas operasional kehumasan yang lebih memadai, memberikan rekomendasi kepada pemangku kepentingan, pemerintah atau DPR berupa gambaran Key Performance Index (KPI) sebagai standar penilaian humas sehingga humas pemerintah tidak lagi dipandang sebelah mata dan kinerjanya terukur, dan memberikan rekomendasi pada pemerintah dalam penguatan struktur dan fungsi humas dalam lembaga pemerintah dan kementerian.
ADVERTISEMENT
Sedangkan langkah ekspansi atau go public bertujuan untuk membentuk image positif masyarakat luas bahwa iprahumas bukan organisasi profesi yang eksklusif sehingga lebih bisa diterima dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Adapun langkah - langkah ekspansi atau go public ini meliputi membina relasi dan kolaborasi dengan berbagai media untuk menjadikan humas sebagai aktor narasi baik di media cetak, televisi, media online, ataupun berbagai platform media digital lainnya, membuat program-program gerakan atau kegiatan sosial semacam CSR, kolaborasi dengan organisasi profesi lain untuk menyelenggarakan kegiatan kehumasan untuk menunjukkan eksistensi iprahumas di mata publik, membuat program pengenalan profesi humas berupa sosialisasi ke anak sekolah atau mahasiswa (contoh: PR Go To School, kuliah umum kehumasan di kampus-kampus), menggandeng para akademisi di perguruan tinggi ataupun para praktisi untuk membuat kajian terkait isu kehumasan yang sedang berkembang yang terbuka untuk umum.
ADVERTISEMENT
Optimisme dan harapan untuk Iprahumas di masa mendatang
Upaya langkah - langkah penguatan internal sangat penting dilakukan karena saya melihat perlu adanya jaminan bagi anggota Iprahumas agar bisa bekerja dengan aman dan nyaman. Aman bukan berarti aman dari kejahatan tetapi lebih kepada posisi humas bisa aman ditengah tantangan kemajuan jaman di era digital kekhawatiran menggeser profesi humas dengan mesin (artificial intelegent) dimasa mendatang harus segera disikapi dengan mempersiapkan humas yang memiliki daya saing tinggi serta memiliki kapabilitas dan kompetensi kehumasan yang baik. Selain aman secara profesi, humas harus aman dari segala tuntutan hukum yang terjadi dalam pekerjaan kehumasan yang dilakukan.
Upaya perlindungan harus dilakukan baik itu berupa upaya mediasi ataupun pembelaan di pengadilan. Nyaman yang saya maksud adalah nyaman dalam bekerja, kita tahu posisi humas dalam struktur kelembagaan berapa pada posisi yang tidak strategis dan tidak berdiri sendiri melainkan digabung dengan fungsi lain. Hal ini menyebabkan humas tidak bisa leluasa menjalankan peran karena dianggap tidak penting dan anggaran yang disediakan serta fasilitas kerjapun terbatas. Hal ini perlu mendapat perhatian apalagi kita akan bertarung di era digital yang tentu saja butuh sarana dan prasarana teknologi komunukasi dan informasi yang menunjang kegiatan humas dengan media baru.
ADVERTISEMENT
Tidak kalah penting dengan langkah-langkah internal, untuk langkah - langkah eksternal lebih kepada menjaga eksistensi dan membangun persepsi positif publik. Menurut saya, iprahumas saat ini kurang dikenal masyarakat dan lebih fokus sebagai organisasi eksklusif bagi para anggotanya. Diperlukan upaya upaya untuk “mencari perhatian” publik agar publik mengenal dan merasakan kehadiran Iprahumas ditengah tengah masyarakat. Banyak cara yang dilakukan baik itu berupa kegiatan sosial, menjadi narasumber di televisi, radio, media cetak, ataupun di platform media digital. Selain itu iprahumas tidak bisa berdiri sendiri tetapi harus berkolaborasi dengan organisasi profesi yang lain untuk tetap eksis dan berperan di tengah-tengah masyarakat.
Dengan adanya iprahumas, seharusnya para anggotanya bisa lebih optimis dalam bergerak dan melangkah. Kita bersama-sama berupaya mencari solusi dan memberikan manfaat kepada seluruh anggotanya. Saat ini iprahumas memiliki SDM yang unggul dan memiliki kompetensi kehumasan yang mumpuni. Hal ini menjadi modal tersendiri dalam merumuskan langkah-langkah atau program kerja iprahumas. Harapan saya kedepan Iprahumas bisa melangkah lebih jauh dan menjadi organisasi yang lebih besar, banyak berkiprah di berbagai kegiatan, membuat ruang-ruang diskusi publik serta memperbanyak gerakan dan kegiatan sosial sehingga dapat membentuk opini publik bahwa humas pemerintah punya peran strategis dan berkontribusi nyata bagi bangsa dan negara.
ADVERTISEMENT