Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Snowplow Parenting: Kenali Style Parenting Ini dan Dampaknya pada Anak!
15 Desember 2024 17:02 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Rifa Khumaira Syakib tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernahkah Anda melihat mobil pembajak salju ?
Baik itu pada film yang Anda tonton maupun secara langsung. Mobil tersebut pastinya dengan gigih membersihkan jalan setelah badai salju yang besar terjadi. Tapi apa hubungannya dengan snowplow parenting?
ADVERTISEMENT
Parenting atau pola asuh adalah cara orang tua memperlakukan, mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan anak. Sama seperti perumpamaan diatas, snowplow parenting adalah kondisi dimana orang tua tidak hanya berdiam diri dan acuh tak acuh dengan proses kesuksesan anaknya. Orang tua yang menerapkan pola asuh tersebut aktif menyingkirkan semua rintangan dari kehidupan sang anak, demi memastikan jalan yang ditempuh oleh mereka mulus dan dapat memberikan peluang besar untuk sukses.
Menjadi orang tua pastinya tidak mudah, peran orang tua merupakan sebuah tanggung jawab seumur hidup yang mengemban banyak pengorbanan dan perjuangan. Dalam proses tersebut pemilihan style parenting yang tepat berperan penting.
Anda pasti bertanya, apakah pola asuh snowplow efektif? Mari mengenal pola asuh ini!
ADVERTISEMENT
Apakah Anda Termasuk Orang Tua dengan penerapan Snowplow Parenting?
Menurut (Taylor, M. Managing Students' Parents), ada beberapa pertanyaan yang membantu mengidentifikasi apakah Anda termasuk orang tua dengan snowplow parenting, antara lain:
1. Apakah anda selalu berhubungan dengan anak anda?
Jika Anda menelepon anak Anda setiap hari atau beberapa kali sehari. Bahkan jika anak Anda menelepon Anda setiap kali ada masalah, maka Anda terlalu sering menghubungi anak Anda. Dan ini dapat menghalangi perkembangan kemandirian sang anak.
2. Apakah Anda selalu berhubungan dengan pihak administrasi sekolah?
Jika Anda selalu berhubungan dengan pihak sekolah atau kampus untuk menyelesaikan masalah sang anak, Anda mungkin sedikit melampaui batas. Salah satu tujuan kuliah adalah menjadikan anak Anda orang dewasa yang mandiri. Mengatasi masalah sendiri adalah salah satu cara untuk menjadi mandiri.
3. Apakah keputusan akademis anak Anda diputuskan oleh anda?
Boleh saja memberikan saran untuk membantu anak Anda memilih jurusan atau perguruan tinggi yang sesuai dengan minat bakat mereka, tetapi Anda tidak boleh membuat keputusan untuk mereka. Jika Anda memilih mata kuliah, jurusan, atau jalur karier untuk anak Anda, Anda mungkin terlalu terlibat.
ADVERTISEMENT
4. Apakah Anda pernah merasa tidak enak dengan diri Anda sendiri ketika anak Anda tidak berprestasi?
Kuliah adalah tempat dimana anak mengeksplorasi pengalaman-pengalaman baru secara mandiri. Oleh karena itu, Anda tidak boleh menggatungkan harga diri Anda pada kesuksesan anak Anda. Hal ini dapat mengurangi rasa kepercayaan anak terhadap diri sendiri dan terbebani.
Bagaimana Cara Memberi Dukungan dan Mengajarkan Kemandirian pada Anak Dengan Seimbang?
Pola asuh snowplow dapat memberikan manfaat langsung dan rasa aman bagi anak, akan tetapi hal ini juga dapat mengganggu kemampuan mereka untuk menjadi mandiri serta mengatasi tantangan hidup. Oleh karena itu, menyeimbangkan antara memberikan dukungan dengan membangun ketahanan dan kemandirian anak itu penting.
Berikut adalah strategi-strategi yang dapat Anda terapkan:
1. Berbagi Pengalaman
Berbagi pengalaman Anda dengan anak-anak tentang bagaimana cara mengatasi stress dan tantangan-tantangan hidup. Tunjukkan bahwa tantangan adalah bagian dari kehidupan dan dapat dikelola secara konstruktif.
ADVERTISEMENT
2. Biarkan Anak Anda Menghadapi dan Memecahkan Masalah Sendiri
Membimbing mereka melalui proses menemukan solusi dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis pada anak.
3. Komunikasi Dua Arah
Komunikasi dua arah dapat menciptakan situasi dimana anak Anda merasa nyaman untuk mengekspresikan pikiran dan keinginan mereka.
4. Melakukan Kegiatan Sukarelawan Bersama
Berkontribusi aktif dalam bermasyarakat juga dapat menunjukkan kepada sang anak untuk lebih peka terhadap lingkungan serta mengembangkan empati terhadap orang lain sambal mengatasi tantangan mereka sendiri.
5. Biarkan Anak Anda Menghadapi Konsekuensi
Jika anak-anak lupa untuk mengerjakan tugas, biarkan mereka menghadapi konsekuensi supaya mereka bisa belajar mengenai tanggung jawab.
6. Validasi Perasaan Anak
Penting untuk memvalidasi perasaan anak ketika mereka kesal atau frustasi. Jangan selesaikan masalah sang anak secara langsung, cukup akui perasaan mereka. Maka mereka akan belajar bahwa merasa tidak nyaman itu adalah hal yang wajar, ini juga akan membantu mereka membangun ketahanan emosional.
ADVERTISEMENT
7. Memuji Usaha Daripada Keberhasilan
Pendekatan ini mendorong anak-anak untuk menerima tantangan dan memahami bahwa kegagalan adalah bagian dari pertumbuhan. Alih-alih berfokus pada hasil yang didapat, fokuslah untuk menghargai usaha dan ketekunan yang dilakukan anak Anda.
Membantu menyingkirkan rintangan yang menghalangi jalan kesuksesan dan menunjukkan kepedulian terhadap proses akademik anak memang penting, tapi terlalu terlibat dalam proses tersebut dapat menjadi penyebab seorang anak bergantung kepada orang tuanya.
Anda dapat memberikan dukungan sambil mendorong kemandirian anak, membantu mereka mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan hidup secara efektif.
Jadi, sudah tau bagaimana menerapkan pola asuh yang baik?
Referensi:
Chesterman, S. (2012). Snowplough Parenting: Clearing Away All Obstacle May Limit a Child’s Ability to Succeed. Straits Times Newspaper (Singapore),11.
ADVERTISEMENT
Taylor, M. Managing student’s parents. Association of College Unions International.
Miller, C. C., & Bromwich, J. E. (2019). How Parents are robbing their children adulthood. The New York Times.