Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Mengukur Kualitas Demokrasi Indonesia Pasca Pemilu 2024
4 Juli 2024 18:58 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Syakirah Farihah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Indonesia menjadi momen penting dalam sejarah demokrasi negara ini. Pemilu ini tidak hanya menentukan arah politik negara untuk lima tahun ke depan, tetapi juga menjadi indikator kualitas demokrasi yang telah berkembang sejak era Reformasi pada akhir 1990-an. Mengukur kualitas demokrasi pasca-Pemilu 2024 melibatkan berbagai aspek, mulai dari transparansi dan keadilan proses pemilihan, partisipasi politik masyarakat, hingga penguatan institusi demokrasi.
ADVERTISEMENT
Salah satu indikator utama kualitas demokrasi ialah transparansi dan keadilan dalam proses pemilihan. Pada Pemilu 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) berupaya meningkatkan transparansi dengan menerapkan teknologi informasi dalam berbagai tahapan pemilu. Penggunaan Sistem Informasi Rekapitulasi (SIREKAP) yang berbasis digital, misalnya, diharapkan dapat meminimalisir kecurangan dan kesalahan dalam penghitungan suara.
Namun, meskipun ada peningkatan transparansi, isu-isu terkait keadilan pemilu tetap menjadi perhatian. Laporan adanya praktik politik uang, intimidasi, dan penyalahgunaan wewenang. Pemantauan yang dilakukan oleh berbagai lembaga independen menunjukkan bahwa meski terjadi perbaikan, tantangan dalam memastikan keadilan pemilu tetap signifikan.
2. Partisipasi Politik Masyarakat
Partisipasi politik masyarakat adalah elemen kunci dalam mengukur kualitas demokrasi. Pemilu 2024 menunjukkan partisipasi yang cukup tinggi, dengan tingkat partisipasi pemilih mencapai lebih dari 80%. Ini mencerminkan antusiasme masyarakat dalam menggunakan hak pilih mereka.
ADVERTISEMENT
Namun, partisipasi politik tidak hanya diukur dari kehadiran di tempat pemungutan suara. Keterlibatan masyarakat dalam proses politik, termasuk dalam kampanye, diskusi publik, dan kegiatan politik lainnya juga penting. Pemilu 2024 menyaksikan peningkatan aktivitas politik di kalangan generasi muda, baik melalui media sosial maupun aksi-aksi langsung. Ini menunjukkan kesadaran politik yang semakin tinggi di kalangan masyarakat muda Indonesia.
3. Penguatan Institusi Demokrasi
Institusi demokrasi yang kuat adalah fondasi bagi demokrasi yang berkualitas. Pasca-Pemilu 2024, penguatan institusi seperti KPU, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan lembaga peradilan menjadi fokus utama. KPU dan Bawaslu berupaya meningkatkan kapasitas dan independensi mereka dalam mengelola pemilu dan mengawasi jalannya proses pemilu.
Namun, tantangan besar masih ada dalam aspek ini. Keterbatasan anggaran, tekanan politik, dan isu korupsi di berbagai level pemerintahan menghambat upaya penguatan institusi demokrasi. Reformasi birokrasi dan penegakan hukum yang tegas diperlukan untuk memastikan bahwa institusi demokrasi dapat berfungsi dengan efektif dan bebas dari intervensi politik.
ADVERTISEMENT
4. Media dan Kebebasan Berbicara
Media massa dan kebebasan berbicara memainkan peran vital dalam demokrasi. Selama Pemilu 2024, media memiliki peran penting dalam memberikan informasi kepada publik dan mengawasi jalannya proses pemilu. Kebebasan pers di Indonesia relatif terjaga, meskipun masih ada laporan tentang intimidasi terhadap jurnalis dan kontrol media oleh kepentingan politik tertentu.
Media sosial juga menjadi arena penting dalam diskusi politik, dengan banyaknya debat dan kampanye yang berlangsung secara online. Namun, tantangan dalam menangani misinformasi dan hoaks tetap besar. Kebijakan yang lebih kuat dalam menangani penyebaran informasi palsu diperlukan untuk menjaga integritas informasi publik.
Mengukur kualitas demokrasi Indonesia setelah Pemilu 2024 melibatkan berbagai aspek yang saling terkait. Transparansi dan keadilan dalam proses pemilihan, partisipasi politik masyarakat, penguatan institusi demokrasi, serta peran media dan kebebasan berbicara semuanya berkontribusi pada kesehatan demokrasi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pemilu 2024 menunjukkan kemajuan signifikan dalam beberapa aspek, namun juga mengungkapkan tantangan yang masih perlu diatasi. Upaya berkelanjutan dalam memperkuat institusi demokrasi, meningkatkan partisipasi politik, dan memastikan keadilan serta transparansi dalam setiap proses pemilihan sangat penting untuk membawa demokrasi Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Surbakti, R. (2022). "Pemilu dan Kualitas Demokrasi di Indonesia." Jurnal Demokrasi dan Pemilu, 14(2), 129-145.
Pratama, Y., & Sari, R. (2023). "Pengaruh Teknologi Informasi terhadap Transparansi Pemilu di Indonesia." Journal of Electoral Studies, 11(1), 58-72.
Hidayat, T. (2023). "Partisipasi Politik Generasi Muda dalam Pemilu 2024." Indonesian Political Review, 15(3), 201-217.
Wibowo, A. (2024). "Penguatan Institusi Demokrasi Pasca Pemilu 2024: Tantangan dan Peluang." Journal of Democratic Governance, 9(4), 88-102.
ADVERTISEMENT