Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengaruh Budaya Korea Selatan Terhadap Indonesia: Diplomasi Melalui Musik
7 November 2024 9:27 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Syakirah Nawradita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kebudayaan semakin berkembang karena arus globalisasi yang tidak dapat dipungkiri mengubah tatanan masyarakat termasuk budaya. Budaya tradisional yang semula menjadi pusat kebudayaan dengan banyak atensi, kini mulai ditinggalkan karena perkembangan yang dinamis. Perkembangan dinamis itu menuntut pergeseran pada budaya. Terutama dalam industri musik, budaya musik tradisional sudah mulai terkikis dan hampir punah. Kebanyakan dari atensi masyarakat bergeser ke industri musik modern. Modernisasi berdampak pada industri musik yang menuntun musik berkembang dari mulai produksi, distribusi, bahkan promosi yang menyesuaikan era globalisasi. Dari sisi elemen pun, industri musik mengalami banyak perubahan. Kebanyakan dari industri musik modern yang menggunakan teknologi digital dalam pengaplikasiannya.
ADVERTISEMENT
Industri musik tradisional mulai ditinggalkan dan tergantikan oleh industri musik modern. Bahkan industri musik modern dari berbagai negara masuk ke Indonesia. Dari sekian banyak industry music dari negara-negara, industri musik modern dari negara Korea Selatan paling mendominasi di Indonesia. Industri music Korea Selatan atau biasa disebut Kpop sudah merajalela di kalangan generasi muda. Penggemar Kpop memiliki jumlah yang sangat banyak dan beragam jenisnya. Kpop dapat masuk dengan mudah bukan hanya di Indonesia saja, tetapi hampir di seluruh negara. Strategi pemasaran yang dilakukan Kpop diaplikasikan dengan skala besar-besaran, namun tetap linear dengan sistem modernisasi. Hal ini kemudian menjadi faktor pendorong masuknya budaya Kpop di Indonesia. Namun, masuknya budaya Kpop ke Indonesia dikhawatirkan malah memberikan efek negative dan menambah kepunahan industri tradisional pada konstruksi sosial di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Penulis berpandang bahwa pengaruh budaya Korea Selatan melalui industri musik, khususnya Kpop merupakan fenomena yang patut diapresiasikan dan dipahami secara mendalam. Kpop tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga nilai-nilai budaya dan identitas nasional. Hal ini berfungsi sebagai alat diplomasi yang membangun jembatan antarbudaya dan memperkuat Kerjasama internasional. Namun, penulis juga merasa penting untuk tetap kritis. Dominasi budaya asing harus diimbangi dengan upaya untuk melestarikan dan mempromosikan budaya lokal. Indonesia memiliki warisan budaya yang kaya, dan seharusnya tidak hanya menjadi penonton dalam arus globalisasi, tetapi juga menjadi pemain aktif.
Diplomasi budaya tergolong dalam bahasan soft power sebagai suatu kekuatan politik yang dipengaruhi budaya, nilai, ide sebagai sisi lain dari hard power yang menggunakan kekuatan militer. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa diplomasi budaya memiliki nilai penting dalam teori hubungan internasional. Pertama, untuk mengurangi intensitas kekuatan militer pasca perang dingin, budaya dipandang sebagai sebuah bentuk kekuatan baru dalam hubungan internasional. Kedua, setiap negara bangsa juga harus membangun dasar dan batas jaringan non sekuritas dalam hal mempertahankan identitas bangsa. Budaya yang terdiri dari berbagai aspek menjadi identitas suatu negara di mata internasional. Ketiga, diplomasi budaya juga bisa menjadi alasan kuat dalam hal membentuk sebuah sistem internasional baru, baik berupa organisasi regional maupun global.
ADVERTISEMENT
Salah satu pengaruh budaya asing di Indonesia berasal dari negara Korea Selatan dengan menggunakan Korean Wave atau Hallyu masuk ke Indonesia pada tahun 2000an sebagai instrument diplomasinya di Indonesia. Korean Wave hanya mendominasi di Kawasan Asia Timur, namun kemudian mulai menyebar ke wilayah Asia Tenggara dan seluruh dunia. Korean Wave merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan produk-produk kebudayaan Korea Selatan seperti acara televisi, seri drama, film, music, tari-tarian, makanan, Bahasa, produk kecantikan dan video game. Korean Wave dianggap menjadi salah satu contoh sempurna dalam keberhasilan diplomasi budaya asia, disamping diplomasi budaya China dan Jepang. Korea Selatan menggunakan Korean Wave sebagai alat soft diplomasi dan menyebarkannya ke seluruh dunia guna menjalin Kerjasama dengan negara lain.
ADVERTISEMENT
Selain itu, karena Korean Wave sangat menarik bagi remaja Indonesia, terutama generasi milenial, itu berdampak besar pada kehidupan sosial mereka. Ini termasuk kehilangan identitas, kehilangan nilai-nilai budaya bangsa, lupa tentang budaya mereka sendiri, dan lupa tentang identitas mereka sebagai anak bangsa Indonesia. Selain itu, maraknya minat terhadap produk Korea telah mengganggu produk lokal. Pada akhirnya, ini membuat mereka lupa bahwa mereka adalah orang Indonesia.
Di sisi lain, industri musik Korea memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi Indonesia. Konser-konser Kpop yang diadakan di berbagai kota tidak hanya menarik ribuan pengunjung, tetapi juga mendorong pertumbuhan sektor pariwisata. Hotel, restoran, dan bisnis lokal lainnya menikmati lonjakan pendapatan saat acara-acara besar berlangsung. Ketika penggemar datang dari luar kota bahkan luar negeri, efek domino ini menciptakan peluang bisnis yang luas. Dengan demikian, Kpop berkontribusi pada perekonomian lokal sambil memperkuat daya tarik budaya Korea. Namun, pengaruh budaya asing, termasuk Kpop, juga membawa tantangan tersendiri. Banyak yang khawatir bahwa dominasi Kpop dapat mengancam identitas budaya lokal. Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk tetap menjaga dan mempromosikan budayanya sendiri. Pemerintah dan masyarakat harus berupaya menciptakan ruang bagi budaya lokal untuk berkembang di tengah arus globalisasi. Kolaborasi antara artis lokal dan internasional harus didorong untuk menciptakan sinergi yang positif.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, pengaruh budaya Korea Selatan terhadap Indonesia melalui industri musik telah terbukti menjadi strategi diplomasi yang efektif. Kpop tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan membangun hubungan antarbudaya. Dengan memanfaatkan potensi ini, kedua negara dapat terus memperkuat hubungan yang saling menguntungkan, sambil tetap menghargai dan melestarikan identitas budaya masing - masing di tengah arus globalisasi. Oleh karena itu, dalam dunia yang semakin terhubung, kolaborasi budaya lokal dan internasional harus di dorong dan diharapkan dapat membawa dampak positif bagi hubungan bilateral yang harmonis dan saling menguntungkan.