Konten dari Pengguna

Pengawasan dan Supervisi yang Baik dalam Manajemen Pendidikan

Syakirah Rahma Putri
Mahasiswa Manajemen Pendidikan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
21 November 2022 11:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syakirah Rahma Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suasana siswa di kelas (Sumber : Dokumen Pribadi).
zoom-in-whitePerbesar
Suasana siswa di kelas (Sumber : Dokumen Pribadi).
ADVERTISEMENT
Pengawasan adalah keseluruhan aktivitas mengawasi, memeriksa, dan mengendalikan segenap kegiatan agar berlangsung sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan hasil yang dikehendaki (The Liang Gie, 2000: 64). Dengan demikian, tidaklah semata-mata dimaksudkan untuk menemukan dan membenarkan kesalahan, melainkan untuk mencegah terjadinya kekeliruan.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, Supervisi adalah suatu proses yang merupakan bagian dari proses pendidikan dan sebagai proses sosial demokratis yang fungsi utamanya ialah kepemimpinan karena fungsi supervisi ini juga memberi petunjuk, mendorong, menjelaskan, membimbing dan membantu situasi belajar, serta membantu guru agar mengajar lebih baik.
Oleh karena itu, pengawasan dimaksudkan untuk mengetahui apakah strategi dan teknik yang telah ditetapkan dalam perencanaan sudah cukup dengan langkah penyampaian tujuan. Diharapkan juga kendala berbagai hal dapat dihindari dalam pengawasan dan supervisi yang dilakukan (Suharsimi Arikunto, 2009: 15).
Supervisi dalam pendidikan memiliki fungsi sebagai berikut: (1) Sebagai koordinator program belajar mengajar; (2) Sebagai konsultan, memberikan bantuan masalah yang dialami guru baik secara individual ataupun sesuai teknik supervisinya; (3) Sebagai pemimpin kelompok, harus dapat memimpin sebuah staf guru dalam mengembangkan potensi kelompok, mengembangkan kurikulum dalam materi pelajaran, serta memenuhi kebutuhan keprofesionalan guru secara bersama; (4) Sebagai penilai yang dapat membantu guru dalam menilai hasil dan proses belajar juga menilai kurikulum yang sedang di kembangkan.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, fungsi pengawasan dan supervisi diartikan juga sebagai penilaian tugas manajer. Lembaga pendidikan termasuk unsur yang penting dalam kegiatan manajemen karena berkaitan dengan usaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan. Menilai sesuatu apakah terlaksana dengan baik atau gagal merupakan sasaran penilaian dalam pengawasan.
Dengan demikian, fungsi pengawasan dan supervisi dalam pendidikan memiliki arti yang sangat luas, tidak hanya kontrol dengan melihat kegiatannya saja atau hanya memeriksa kegiatan yang telah dilaksanakan. Tetapi, kegiatan supervisi ini pun mencakup penentuan kondisi atau syarat – syarat materi yang diperlukan untuk menciptakan situasi belajar dan mengajar yang efektif.
Bagaimana cara pengawasan dan supervisi yang baik?
Tujuan pengawasan dan supervisi yang baik dalam pendidikan tidak lain dari usaha memberikan layanan kepada pemangku kepentingan pendidikan, terutama kepada guru-guru, baik secara individu ataupun kelompok dalam usaha memperbaiki kualitas proses dan hasil pembelajaran. Untuk Itu, Pengawasan dan supervisi yang baik diharapkan dapat mampu:
ADVERTISEMENT
1. Mengetahui apakah kegiatan usaha berjalan sesuai rencana yang telah digariskan.
2. Mengetahui apakah usaha berjalan efisien dan mencari solusi apabila ternyata ditemukan kesulitan.
3. Mengetahui apakah semuanya dijalakan dengan instruksi dan asas-asas yang sudah ditentukan.
4. Mengetahui segala kelemahan dan kesulitan dalam bekerja.
Selain itu, supervisi sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Mutu pendidikan adalah pengelolaan pendidikan untuk menciptakan keunggulan berupa prestasi akademik maupun nonakademik pada peserta didik, sehingga peserta didik dapat menyelesaikan kegiatan pembelajaran dengan baik dan lulus pada jenjang pendidikan yang sedang ditempuhnya.
Di samping itu, Peningkatan mutu pendidikan diperlukan beberapa pendekatan, yakni perbaikan secara terus-menerus, menentukan standar mutu, perubahan kultur, perubahan organisasi, dan mempertahankan hubungan dengan pelanggan.
ADVERTISEMENT
Komponen – komponen yang berpengaruh terhadap peningkatan mutu pendidikan sebagaimana yang dikemukakan oleh 'Suryana, antara lain: (1) Ketersediaan pendidikan dan tenaga kependidikan yang belum memadai baik secara kuantitas dan kualitas, maupun kesejahteraannya; (2) Prasarana dan sarana belajar yang belum tersedia dan belum didayagunakan secara optimal; (3) Pendanaan pendidikan yang belum memadai untuk menunjang mutu pembelajaran; (4) Proses pembelajaran yang belum efisien dan efektif.
Mengelola pendidikan bukanlah hal yang mudah untuk mengilustrasikan kualitas tujuan yang sebenarnya. Karena itu, setiap sekolah diperlukan adanya manajemen yang efektif, efisien, dan pengawasan yang melekat agar pekerjaan berjalan lancar.
Biasanya, supervisi dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah yang berperan sebagai supervisor. Kewajiban kepala sekolah untuk mengatur sekolah, bekerja sama atau berhubungan dengan masyarakat, membangkitkan semangat staf guru dan pegawai sekolah agar lebih baik, memelihara kekeluargaan untuk persatuan antara guru-guru, pegawai, dan murid-muridnya, kemudian kepala sekolah harus mengetahui kesejahteraan guru dan pegawainya, serta mengembangkan kurikulum.
ADVERTISEMENT
Masalah terbesar bagi kegiatan supervisi dan pengawasan dalam pengajaran di sekolah sekarang ini adalah menemukan cara - cara kerja secara kooperatif dan terkoordinasi, dengan menggunakan prosedur - prosedur yang demokratis dan meliputi semua orang yang berkepentingan. Oleh karena itu, untuk kemajuan pengajaran supervisi yang baik diharapkan mampu memajukan:
1. Kepemimpinan yang dapat mengembangkan program sekolah dan memperkaya lingkungan.
2. Kondisi yang memungkinkan orang bermufakat tentang tujuan dan cara pelaksanaannya, serta dapat memperoleh sumber-sumber yang mendorong (pandangan).
3. Iklim dan suasana yang membuat orang merasa diterima dan dihargai sebagai anggota keluarga yang penting.
Dengan ini, supervisi adalah aktivitas atau pengawasan yang harus dilakukan pemimpin atau supervisor yang berkaitan dengan peran kepemimpinan dalam tujuan menjaga kualitas produk yang dihasilkan lembaga. Supervisi juga merupakan serangkaian kegiatan untuk memastikan bahwa yang di rencanakan berjalan sesuai. Dalam manajemen, pengawasan merupakan kegiatan untuk mencocokkan kegiatan operasional di lapangan sesuai tujuan yang ditetapkan dalam organisasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Syakirah Rahma Putri, mahasiswa Manajemen Pendidikan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.