Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Menjadi Eksportir dengan Sekolah Ekspor
14 Desember 2022 19:52 WIB
Tulisan dari Syaloom Berlian Kinanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia akan segera memasuki puncak “Bonus Demografi” pada 2030 yang akan datang. Bonus demografi merupakan sebuah keadaan dimana sebuah negara mengalami peningkatan usia produktif yang berkisar antara usia 16 hingga 65 tahun. Peningkatan ini diikuti dengan menurunnya angka kelahiran dan angka kematian. Bonus demografi merupakan sebuah hal yang langka sehingga harus dimanfaatkan dengan baik karena momen ini dapat membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya sumber daya yang dapat meningkatkan ekonomi, menghasilkan lebih banyak output, dan meningkatkan kemakmurannya dengan meningkatkan pendapatan perkapitanya. Salah satu aspek yang juga mendapatkan manfaat dari bonus demografi adalah bidang ekspor. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis laporan mengenai perkembangan ekspor Indonesia pada Agustus 2022 yang mencapai US$27,91 miliar atau naik 9,17% dibandingkan dengan ekspor Juli 2022. Kemudian muncul pertanyaan apakah generasi muda Indonesia yang nantinya akan menjadi penerus eksportir dapat meningkatkan angka tersebut atau paling tidak mempertahankannya?
ADVERTISEMENT
Sekolah Ekspor yang bekerja sama dengan Kemendikbudristek telah membuka sebuah program yang diharapkan dapat mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk menjadi eksportir di masa depan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi digital. Program ini dikenal dengan Studi Independen “Be a Digital Exporter” (SIBADE) yang merupakan sebuah program belajar di luar kampus untuk seluruh mahasiswa Indonesia dengan muatan pembelajaran praktis yang diadakan secara online. Program ini dapat diikuti oleh setiap mahasiswa di Indonesia dari seluruh program studi yang mendapat persetujuan dari pihak kampusnya dengan konversi 20 SKS. Mahasiswa peserta program ini akan mengikuti program terpadu pengembangan attitude, skill, dan knowledge sehingga setiap peserta siap menjadi profesional di perusahaan ekspor-impor, menjadi fasilitator UKM ekspor, dan akhirnya menjadi eksportir.
ADVERTISEMENT
Setiap peserta akan mendapatkan delapan modul pembelajaran meliputi business reconnaissance, digital business strategy, product development, digital marketing, business matching, export payment and financing, shipment and documentation, serta continuous improvement. Melalui modul-modul pembelajaran tersebut, peserta program diharapkan dapat mengembangkan produk ekspor dan memanfaatkan akses pasar di dalam dan di luar negeri melalui onboarding di marketplace nasional maupun internasional. Produk ekspor yang dikembangkan dapat berupa produk karya peserta sendiri ataupun produk buatan UKM yang kemudian akan di-rebranding dengan merek dan kemasan karya mahasiswa. Para peserta juga diperkenalkan dengan pameran dagang, kompetisi start-up, dan kegiatan lain yang relevan dengan program SIBADE. Selain itu, peserta juga akan mengikuti uji kompetensi untuk mendapatkan Sertifikat Kompetensi dari BNSP.
ADVERTISEMENT
Program SIBADE diharapkan dapat mencetak eksportir-eksportir baru Indonesia yang terampil dalam mengoptimalkan digital business dalam rangka mendukung tercetaknya 500 ribu eksportir baru Indonesia pada tahun 2030 seperti yang telah dicanangkan oleh Kementerian Perdagangan RI dan Kementerian Koperasi dan UKM RI sehingga ketika bonus demografi terjadi nanti, generasi muda Indonesia telah siap dalam mendukungnya.