Konten dari Pengguna

Berhasil Raih Pendanaan PKM, Mahasiswa Unair Inovasikan Terapi Stroke Iskemik

syalsabila aisyah
Mahasiswa S1 Farmasi, Universitas Airlangga
11 Agustus 2024 10:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari syalsabila aisyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Riset Eksakta Fakultas Farmasi UNAIR berhasil lolos tahap pendanaan dari Kemendikbudristek RI. Tim ini beranggotakan Shafa Shafira Maharani, Syahna Kumala Martiza, Firma Tazkiyya Adillia, Syalsabila Aisyah Rahmawati, dan Made Putriradhika Prabandari.
Anggota Tim PKM RE Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Tim PKM RE Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Didampingi oleh bapak Andang Miatmoko, S.Farm., M.Pharm.Sci., Ph.D., Apt selaku dosen Fakultas Farmasi UNAIR, tim tersebut mengusung gagasan terkait stroke iskemik dengan menginovasikan sediaan Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) berbahan luteolin dari ekstrak daun krisan (Chrysanthemum morifolium). Pengembangan obat herbal ini dilakukan melalui serangkaian pengujian yang terstruktur. “Gagasan ini diusung berdasarkan data prevalensi stroke iskemik yang cukup tinggi dan terus meningkat di Indonesia,” tutur Shafa selaku ketua tim.
ADVERTISEMENT
Shafa menjelaskan, sebagai mahasiswa farmasi, ia dan tim terdorong untuk menciptakan sebuah inovasi sediaan untuk terapi stroke iskemik. Inovasi tersebut dengan memanfaatkan kandungan luteolin dalam ekstrak daun krisan yang memiliki aktivitas neuroprotektif sebagai terapi stroke iskemik.

Berani Hadapi Tantangan

Shafa menjelaskan, bahwa untuk lolos pendanaan PKM merupakan hal yang tak mudah. Ia dan tim perlu mengusungkan gagasan dalam rentang waktu yang singkat serta melakukan penelitian lebih lanjut untuk merealisasikan inovasi ini.
Perubahan rencana dan waktu tentu menjadi hal yang tak dapat dipungkiri oleh Shafa dan tim. Penelitian dari proses ekstraksi daun krisan hingga uji in vivo harus dijalankan dengan sangat baik agar dapat menghasilkan sediaan yang efektif sebagai terapi stroke iskemik.
ADVERTISEMENT
Kerjasama tim yang baik serta dukungan dari dosen pembimbing membuat tim mengatasi tantangan dengan baik hingga berhasil meraih pendanaan PKM. “Kami sangat bersyukur diberi kesempatan untuk melakukan riset melalui PKM, pencapaian ini akan kami jadikan pecutan untuk menjadi lebih semangat di tahapan selanjutnya,” tuturnya.

Harapan

Ke depan, Shafa berharap timnya dapat mempresentasikan inovasi ini ke PIMNAS dan menghasilkan kandidat SNEDDS dari bahan herbal yang mudah dicari di masyarakat. Selain itu, riset yang ia dan tim lakukan dapat menambah wawasan ilmiah mengenai efektivitas sediaan SNEDDS ekstrak daun krisan (Chrysanthemum morifolium) yang memiliki aktivitas neuroprotektif sebagai terapi stroke iskemik. Serta, menjadi referensi riset dan produk herbal kedepannya.