Konten dari Pengguna

Membangun Generasi Cinta Belajar Melalui Pendidikan Anak Usia Dini

Syammur Sakha
Undergraduate students of Cultural Science- Cultural Anthropology (UGM)
28 Juni 2023 17:35 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syammur Sakha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Anak PAUD. Sumber: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak PAUD. Sumber: pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anak merupakan salah satu aset berharga bagi orang tuanya, bagi keluarganya, juga bagi negaranya. Mereka yang nantinya akan melanjutkan kehidupan pada generasi yang akan datang. Orang tua diharapkan dapat mempersiapkan pendidikan anak mereka dari usia sedini mungkin. Anak-anak pada usia dini biasanya memiliki pemikiran kritis yang tinggi. Oleh karena itu, situasi ini dapat dimanfaatkan para orang tua untuk meningkatkan motivasi dan keinginan belajar anak mereka dengan memberikan pendidikan anak usia dini.
ADVERTISEMENT

Apa yang dimaksud dengan Pendidikan Usia Dini?

Pendidikan Anak Usia Dini atau sering disebut sebagai PAUD merupakan program pendidikan yang ditujukan untuk anak sedari mereka lahir hingga umur enam tahun. Tapi kenapa sih perlu pendidikan atau perlu sekolah dari umur sekecil itu? Bukannya harusnya mereka bisa main aja?

Kenapa sih anak perlu pendidikan sedini mungkin?

Membangun sebuah kebiasaan tidak dapat dilakukan secara instan, mudah dan cepat. Semua proses membutuhkan waktu yang tidak singkat. Terlebih lagi membangun kegemaran belajar atau kecintaan pada kegiatan belajar tentunya tidaklah mudah. Pada umur anak yang masih kecil, mereka memiliki pemikiran yang cukup kritis, mulai bertanya ini itu, keingintahuan mereka terhadap banyak hal juga mulai meningkat. Dengan kondisi ini, ada baiknya bagi para orang tua dapat memanfaatkannya dengan memberikan pendidikan dini sebagai pengarahan kepada anak agar keingintahuan mereka terhadap dunia dapat bermanfaat di kemudian hari.
ADVERTISEMENT

Bukannya seharusnya mereka bisa main aja?

Seseorang akan mengatakan, “Harusnya kan mereka bisa menikmati masa kecilnya untuk bermain". Tidak ada yang salah juga dengan pendapat tersebut memang. Namun, kegiatan bermain yang mereka lakukan bisa juga disalurkan menjadi media atau sarana mereka belajar bukan. Sehingga waktu yang mereka gunakan pun tidak hanya akan terbuang sia-sia dengan bermain, tetapi bisa juga menjadi bermain sambil belajar. Memang benar, di waktu dan umur mereka yang masih kecil tidak seharusnya dipaksa untuk belajar, tetapi yang ditekankan di sini adalah bagaimana mereka bisa memanfaatkan waktu dari kegiatan bermain mereka menjadi waktu yang bermanfaat.
Ketika anak masih kecil, mereka cenderung memiliki energi yang cukup banyak. Sehingga tidak heran jika kita kadang melihat anak kecil bermain ke sana-kemari tetapi terlihat tidak merasakan kelelahan. Pada kondisi ini pendidikan anak usia dini dapat berperan mengarahkan energi tersebut ke kegiatan yang bisa melatih motorik anak. Pada kegiatan ini, anak bisa diajak melakukan kegiatan outing class atau kegiatan fisik di luar kelas sambil belajar, bisa juga dengan kegiatan bermain keterampilan tangan dengan menggambar, mewarnai atau berkreasi dengan alat peraga.
Ilustrasi Anak Bermain. Sumber: pexels.com
Dari kegiatan fisik yang mereka lakukan, mereka juga dapat mengembangkan otot motorik mereka. Dari kegiatan bermain dan belajar tersebut dapat meningkatkan kemampuan motorik dalam keseimbangan, koordinasi dan juga keterampilan, yang mana akan menjadi hal bermanfaat di kemudian hari. Kemampuan motorik yang baik dapat menunjang kegiatan anak sehari-hari, seperti halnya menulis, membaca, olahraga, dan lain sebagainya. Dengan adanya pendidikan anak usia dini ini, diharapkan anak-anak memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi dan mengembangkan kemampuan motorik yang mereka miliki.
ADVERTISEMENT
Selain manfaat secara langsung dari pendidikan anak usia dini, terdapat juga manfaat jangka panjang yang tak kalah pentingnya. Dari pendidikan anak usia dini yang berkualitas, akan menghasilkan anak yang memiliki pondasi kuat bagi kesuksesan akademiknya di masa yang akan datang. Anak-anak dengan pengalaman pendidikan anak usia dini juga cenderung memiliki kemampuan membaca dan menulis yang lebih baik ketika mereka masuk ke pendidikan formal setelahnya. Mereka juga memiliki kemampuan belajar mandiri yang lebih baik, yang menjadi fondasi kuat mereka menghadapi tantangan di masa yang akan datang.
Dengan demikian, pendidikan anak usia dini dapat menjadi penting dan bermanfaat bagi anak di masa yang akan datang. Melalui pendidikan anak usia dini, anak dapat mengembangkan kemampuan motorik, kognitif, sosial, juga emosionalnya secara lebih baik. Manfaat yang diperoleh dari pendidikan anak usia dini ini tidak hanya dirasakan secara langsung, tetapi juga secara jangka panjang. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai orang dewasa mulai memperhatikan pendidikan yang akan didapat oleh anak, dan memastikan mereka mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas sedari mereka masih kecil.
ADVERTISEMENT