Konten dari Pengguna

Perjalanan ke Yerusalem

29 Maret 2018 15:57 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syamsu Dhuha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Perjalanan ke Yerusalem
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Bulan November telah berakhir, pertanda para manusia hujan kehilangan kebahagianya. Matahari kembali menghangatkan seluruh aktifitas riuhnya kota dingin Malang. Kicau burung di desa yang sedikit jauh dari kota malang mulai menyenandungkan iramanya.
ADVERTISEMENT
Aktifitas-aktifitas sakral seperti penikahan pun mulai meramaikan aktifitas-aktifitas kota di setiap gang-gang yang kurang lebih berukuran sekitar 2 sampai 3 meter. Desember datang pertanda liburan sekolah pun juga berlangsung, taman-taman wisata mulai dipenuhi oleh hamba-hamba kesibukan dunia.
Ombak-ombak pantai mulai dikalahkan dengan riuhnya manusia langit yang sedang selingkuh dengan berbagai kesibukkan mereka. Gunung-gunung kian menjadi artis karena banyaknya para budak majelis cekrek yang sedang berkunjung.
Tak jarang pula aku mendapat tawaran jalan-jalan kesana kemari, namun entah mengapa aku lebih sering menolaknya, dan pada pagi ini aku pun juga mendapatkan tawaran yang cukup menarik untuk pergi mengunjungi salah satu pantai yang terletak di selatan kota Malang.
Jawabanku pun juga masih tetap sama. Aku tak mau lantaran kenapa aku pun juga tidak tau. Kembali ke dalam ruang peribadahan ku yang berukuran 3 x 3 meter persegi yang mana ruang ini mempunyai pintu dunia kemana saja. Hasrat ku di tarik oleh Montefiore. Dia adalah manusia berkebangsaan Inggris.
ADVERTISEMENT
Salah satu anggota “Royal Society of Literature” yang mana organisasi kesustraan tertua di Inggris. Dengan lugas dan lugu dia mengajakku untuk berjalan-jalan ke “Yerusalem” dia mengajakku mengetahui kota kecil ini lewat petani, raja, nabi, penyanyi, sastrawan, ahli besi, anak-anak, dll.
Belum sampai seperempat aku menikahi bukunya. Takjub ku ada padanya. Bagian pertama yang diberi judul dunia Daud pun selesai ku pinang dan mulai ku belai perlahan-lahan setiap lembarnya. Para orang kristiani mengenal kata Daud dengan nama David. Hasrat ku ingin membuka lanjutanya namun kemudian aku terdiam duduk di depan mesin ketik tua yang berada di dalam kamarku.
Yerusalem kota ini pada intinya adalah kota yang sangat kecil yang berada di sekitar Meditarania. Namun kota ini adalah kota suci, di mana seluruh budaya, agama, kepercayaan, politik, dll bertemu. Teringiang ke dalam benakku mengapa harus Yerusalem.
ADVERTISEMENT
Padahal kota ini tidak terlalu subur, strategis pun juga tidak, apalagi asri. Islam mempunyai sejarah penting di kota ini, Israel pun juga seperti itu, apalagi Kristen dengan tentara salib nya, di sisi lain peradaban Yunani dan Romawi pun juga mempunya hubungan yang sangat intim dengan kota ini.
Yerusalem tidak hanya eksis di atas bumi, di langit pun kota ini memiliki kedudukan yang sangat penting. Oleh karena itu banyak para masyarakat Eropa menyebut Yerusalem adalah kota bumi dan langit. Tempat ini tidak hanya terkenal di kalangan para agama samawi melainkan juga terkenal di dalam perbincangan para malaikat, para dewa Yunani dan Romawi. Saat itu Montefiore berbisik kepadaku kalau kau jalan-jalan ke Yerusalem berarti kau jalan-jalan ke seluruh penjuru bumi bahkan dunia.
ADVERTISEMENT
Suku pertama atau sekumpulan masyarakat pertama yang ada pada tempat ini bernama suku Kanaan. Hal ini karena mereka bertempat tinggal di sebelah timur Yerusalem berdekatan dengan sumber air utama. Masyarakat tersebut berumur lebih tua dari zaman Israel mendirikan piramida-piramida dan Spin-x yang berukuran raksasa.
Sejak saat itulah kaum Israel yang mana masyarakat yang hanya mempercayai satu Tuhan datang ke Yerusalem. Kaum yang mempunyai hubungan erat dengan Ibrahim yang biasa disebut oleh bapak manusia.
Dari Ibrahim ini lah runtutan sejarah kaum yahudi bermula karena Ibrahim mempunyai beberapa keturunan yang sangat pintar pintar sperti Musa, Ishak, Ismail, dll. Tidak para pasukan salib juga tidak kalah penting dalam Yerusalem muai dari Joshua, Mathew, dll.
ADVERTISEMENT
Kota Yerusalem adalah kota Tuhan dan kota yang telah dipiliih oleh-Nya. Kota yang didirikan di atas para makam pendahulu. Kota ini sungguh hebat, karena kota ini dihancurkan namun didirikan kembali, dihancurkan kembali namun di hidupkan kembali. Sekularisme dan akulturasi budaya berdampingan secara epic di kota kecil yang terkenal di dunia dan di langit ini.