Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Potret Kehidupan Penghuni Kolong Tol Lodan Raya
6 Mei 2021 18:07 WIB
Tulisan dari Syaharani Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jakarta adalah tempat di mana kita bisa menemukan segala macam hal. Mulai dari gedung pencakar langit, pusat perbelanjaan super mewah, dan mobil sport terbaru di Ibukota. Dibalik semua itu, kita juga bisa berjumpa dengan kaum paling miskin dari golongan miskin. Orang-orang yang dianggap kaum ilegal di kota ini. Mereka tinggal di tempat yang mungkin tidak pernah kita bayangkan.
Pada akhirnya, di bawah kolong tol menjadi satu-satunya lahan yang mereka andalkan untuk bertahan hidup.
Bermodalkan bangunan semi permanen atau kayu, serta terpal sebagai atap, mereka bertahan dari teriknya panas ibu kota.
ADVERTISEMENT
Hidup dengan fasilitas minim tidak menghalangi semangat mereka untuk tetap hidup. Bahkan, membuat mereka terbiasa untuk tetap tinggal. Meskipun mereka tahu, tanah yang mereka tinggali merupakan tanah milik negara dengan ancaman penggusuran.
Salah satunya Sri, perempuan asal Jawa Tengah tinggal di tempat ini sudah sekitar 20 tahun.
Alasan Sri memilih tinggal di kolong tol karena keterbatasan uang yang tidak cukup untuk membeli tempat tinggal yang layak. Hanya bekal uang PHK yang bisa mencukupi untuk bertahan hidup di kolong tol ini.
Di kolong Tol Lodan Raya itulah, Sri dengan beberapa keluarga lainnya bertahan hidup. Semua cara dilakukan agar mendapat pundi-pundi rupiah, mulai dari mengamen, memulung, hingga membuka warung.
Live Update