10 Resep Sehat Lahir Batin Versi Pegiat Literasi

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) - Konsultan - Mhs S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
Konten dari Pengguna
14 Maret 2023 7:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tahukah Anda? Bila diamati, banyak orang bukan sakit secara lahir tapi batin. Sakit bukan hanya jasmai tapi rohani. Ada yang sakit fisiknya. Tapi mungkin lebih banyak yang sakit secara psikologis. Pikirannya stres, mentalitasnya merasa jadi korban, sehingga mengalami tekanan emosional. Sakit psikologis itu sebabkan diri sendiri. Sakit secara lahir dipicu oleh pikiran, sikap, dan perilakunya sendiri. Sakit yang obatnya ada di diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Kasus-kasus seperti Mario Dandy yang menganiaya, Sambo yang menembak ajudannya sudah jadi bukti. Orang-orang yang secara fisik tidak sakit tapi mentalitasnya yang sakit. Gagal mengelola emosi, lalai terhadap persoalan psikologis. Kerjanya hanya mengikuti hawa nafsu. Pikiran dan perilakunya digunakan untuk hal-hal yang negatif. Maka hasilnya, berdampak negatif pada dirinya sendiri.
Di tengah era digital, era media sosial. Memang penting menjaga kesehatan secara lahir dna batin. Sehat secara jasmani dan sehat secara rohani. Maka menjaga pola hidup sehat memang penting. Tapi jauh lebih penting “memilih jalan” untuk sehat secara batin, nyaman secara rohaniah. Mampu mengendalikan emosi, tetap berpikir dan berperilaku yang positif.
Semua orang pasti ingin sehat lahir batin. Terbebas dari sakit dan stres. Pikiran tetap jernih, sikapnya bijak, dan perilakunya positif. Emosi boleh tapi mampu dikendalikan. Tapi sayangnya, hari ini banyak orang sehat secara lahir tapi sakit secara batin. Kuat secara jasmani tapi lemah secara rohani. Sehat lahirnya tapi sakit batinnya.
ADVERTISEMENT
Setelah mengamati aktivitas Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor, saya menyimpulkan. Untuk bisa sehat secara lahir batin ternyata cukup dengan mengerjakan hal-hal kecil yang bermanfaat. Membimbing anak-anak yang membaca buku, mengajar kaum buta aksara, mengajar calistung anak-anak kelas prasekolah, mengelola koperasi simpan pinjan, mengaji dengan anak-anak yatim dan kaum jompo, hingga menjadi driver motor baca keliling. Pendirinya, wali baca, dan relawan setiap minggu berkiprah dan mengabdi kepada banyak orang. Selalu berpikir positif, berperilaku yang bermanfaat untuk orang lain. Sehat lahirnya, nyaman batinnya.
Cara sehat lahir batin versi pegiat literasi
Hal-hal kecil yang dikerjakan di taman bacaan, ternyata menyehatkan lahir batin. Terbebas dari penyakit baik fisik maupun psikologis. Terhindar dari gibah atau ngobrol yang tidak diperlukan. Aktivitas sehari-hari diisi dengan kegiatan positif dan bermanfaat. Maka wajar, sehat lahir batin jadi imbalannya.
ADVERTISEMENT
Maka, setidaknya ada 10 cara sehat lahir batin versi pegiat literasi TBM Lentera Pustaka yaitu:
1. Selalu menjaga pikiran, sikap, dan perilaku yang positif objektif.
2. Menerima realitas apa adanya.
3. Bertindak positif dan bermanfaat untuk orang lain.
4. Menghindari gibah, gosip apalagi fitnah.
5. Menjauhi media sosial, grup WA atau obrolan yang tidak ada manfaatnya.
6. Berbagi kepedulian kepada orang lain.
7. Melakukan aktivitas yang menyenangkan.
8. Interaksi yang baik secara konkret, bukan sebatas di dunia maya.
9. Tidak kepo dan tidak tertarik kepada urusan personal orang lain.
10. Menjauh dari pikiran dan perilaku yang buruk.
Coba deh, resep cara hidup sehat lahir bati versi pegiat literasi, Insya Allah, akan indah pada waktunya, Karena mampu menjaga cara berpikir positif, perilaku bermanfaat. Jadi sehat lahir nyaman batin. Salam literasi #PegiatLiterasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka
ADVERTISEMENT