Konten dari Pengguna

70 Persen Orang Indonesia Ingin Sejahtera di Hari Tua tapi Nabung Terlambat

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) - Konsultan - Mhs S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
19 November 2024 7:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Studi terbaru bertajuk ”Pensiun dalam Perspektif Masa Kini: Mempersiapkan Diri untuk Mewujudkan Hari Tua yang Tenang dan Sejahtera” dari Sun Life Asia (Oktober 2024) menyebutkan 67% orang Asia, termasuk Indonesia baru akan mulai merencanakan dana pensiun dalam jangka waktu 5 tahun atau kurang sebelum pensiun, sementara 19% lainnya sama sekali tidak memiliki rencana pensiun. Maka dapat dinyatakan, 70% orang Asia baru mempersiapkan masa pensiun 5 tahun sebelum pensiun, 20% tidak punya program pensiun, dan hanya 10% yang sudah punya program pensiun.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini tentu memprihatinkan, apalagi di Kawasan Asia Pasifik akan terjadi perubahan struktur demografi yang signifikan, di mana diperkirakan 1 dari 4 penduduk akan berusia di atas 60 tahun pada tahun 2050. Artinya, usai lansia akan mencapai 25% dari total populasi pendiduk, terjadi ledakan pensiunan.
Survei Sun Life Asia ini melibatkan 509 responden dari Indonesia dan lebih dari 3.500 responden d ari Tiongkok, Hong Kong, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Vietnam. Tujuannnya untuk memahami aspirasi dan praktik perencanaan pensiun di kalangan masyarakat Asia. Terungkap data, bahwa mayoritas responden belum siap secara finansial untuk menghadapi masa pensiun. Semua responden ingin sejahtera di hari tua, namun banyak individu menunda perencanaan pensiun hingga mendekati masa pensiunnya tiba.
ADVERTISEMENT
Survei ini menyebut pula mayoritas responden mengalokasikan setidaknya 10% dari pendapatan untuk pensiun. Tapi sayangnya 30% responden tidak mengalokasikan dana khusus untuk pensiun, dan rata-rata responden hanya mengandalkan tabungan konvensional sebesar 20% untuk memenuhi kebutuhan finansial di hari tua. Faktanya, masih ada kesenjangan antara niat dan aksi nyata. Niatnya ingin Sejahtera di hari tua, namun aksi nyatanya belum mau memiliki program pensiun. Kondisi ini tentu bertentangan dengan spirit perencanaan pensiun yang semestinya dipersiapkan sejak dini. Maka wajar survei lain menyebut, 50% pensiunan mengharapkan tansferan dari anak atau keluargnay di hari tua.
Pensiunan di Taman Bacaan Lentera Pustaka
Dari studi ini dapat dicermati bahwa 1) mayoritas orang Asia belum siap secara finansial untuk menghadapi masa pensiun, 2) banyak orang Asia menunda perencanaan pensiun hingga mendekati masa pensiun, dan 3) banyak pensiunan menyesal tidak mempersiapkan rencana menghadapi pensiun sejak dini. Oleh karena itu, untuk membantu seseorang meraih hari tua yang Sejahtera – masa pensiun yang nyaman, harus 1) mulai dan berani menabung untuk masa pensiun sejak dini, 2) memilih usia yang tepat untuk mulai mempersiapkan dana pensiun, utamanya pada masa awal bekerja, dan 3) pentingnya edukasi dana pensiun yang masif dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Jadi, mau bagaimana masa pensiun kita nanti? Semuanya terserah kita, mau sejahtera atau merana di hari tua. Yang jelas, cepat atau lambat, masa pensiun pasti tiba. Salam #YukSiapkanPensiun #EdukasiDanaPensiun #DanaPensiun