Konten dari Pengguna

Anak-anak yang Berjuang Membaca Buku

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) - Konsultan - Mhs S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
5 September 2024 7:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ini kisah yang terjadi di kampung kecil di kaki Gunung Salak Bogor. Ketika puluhan anak berjalan kaki seminggu tiga kali, di senja hari menuju taman bacaan. Hanya untuk membuka lembar demi lembar buku-buku bacaan yang terpajang di rak. Hanya untuk membaca buku selagi ada tempat untuk membaca. Sementara di luar sana, tidak sedikit anak-anak yang terjebak dalam buaian gawai, dan mencari sendiri tontonan yang kurang pantas. Anak-anak yang bergaul karena gaya hidup, karena tongkrongan. Mungkin, kisah serupa banyak terjadi di tempat lain.
ADVERTISEMENT
Teruslah berjuang Nak! Untuk membaca buku, di mana pun. Di rumah, di jalanan, atau di taman bacaan. Tetaplah semangat meski “jalan literasi” yang sedang kalian tempuh banyak tantangannya. Saat hujan, mendung atau di bawah terik matahari tetap mau dan berani ke membaca buku. Membaca buku, memang sangat berat dan berliku. Tapi apapaun, selagi diniatkan baik dan hanya karena Allah, maka akan berbuah indah pada waktunya.
Ingat Nak, kebaikan Allah sangat banyak. Bila ada kesulitan dan tantangan, maka di baliknya pasti ada kemudahan dan harapan. Percayalah, setelah malam yang gelap pasti akan hadir pagi yang terang. Setelah susah payah membaca buku, pasti ada mudah indah di hari esok. Dan semuanya akan terjadi atas campur tangan Allah. Begitulah kaum literat meyakininya.
ADVERTISEMENT
Teruslah berjuang Nak! Mumpung masih ada tempat untuk membaca buku. Mumpun masih banyak buku-buku bacaan bermutu terpajang di rak. Dan mumpung masih ada waktu. Karena di tempat lain, masih banyak daerah yang tidak punya tempat membaca buku. Tidak ada lagi pemandangan rak-rak buku. Bahkan banyak orang dewasa hari ini menyesal. Karena tidak punya waktu untuk membaca buku karena sibuknya.
Anak-anak yang berjuang membaca buku
Kata orang bijak, hidup itu perjuangan. Kadang harus berjuang di jalan Panjang kegelapan. Melangkah di jalan sunyi pengabdian. Begitulah saat kita berada di taman bacaan, begitulah bila kita mau membaca buku. Selalu ada tantangan, ada hambatan. Tapi sat akita mau berjuang, maka selalu ada harapan untuk menang. Dan ingatlah, jangan pernah merasa berhak atas apa yang tidak kita perjuangkan. Apapun itu.
ADVERTISEMENT
Ketahuilah nak, saat berjuang. Pasti ada sebagian orang tidak menyukaimu. Itu terjadi bukan karena kamu jahat. Tapi karena kerja keras dan sikap pantang menyerahmu yang membuatnya merasa terkalahkan. Perjuangng gigihmu kian menyakitinya. Maka pasti, selalu ada orang yang tidak menyukaimu. Biarlah, karena memang bukan tugas kita untuk menyenangkan semua orang.
Teruslah berjuang untuk membaca buku, Nak! Karena apapun yang baik, memang harus diperjuangkan. Apapun yang bermanfaat harus pantang menyerah. Sambil tetap menjaga niat baik, ikhtiar baik, dan berdioa kepada-Nya. Sabar menjalani prosesnya, hingga hasil yang sempurna itu datang menghampiri. Dan saat berjuang, jangan hanya mengandalkan kekuatan diri sendiri sendiri. Sebab, hanya Dia Yang Maha Menguatkan. Teruslah berjuang di TBM Lentera Pustaka, Nak! Salam literasi #TBMLenteraPustaka #Tamanbacaan #BacaBukanMaen
ADVERTISEMENT