Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Catatan Literasi Seorang Doktor Taman Bacaan
22 Februari 2025 6:21 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kemarin sebelum ke TBM Lentera Pustaka, saya mampir ke Kampus Universitas Pakuan untuk mengambil toga. Insya Allah, Rabu 26 Februari 2025, saya akan mengkuti wisuda kelulusan dari Program S3 Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak di Bogor. Bersyukur banget akhirnya bisa diwisuda dan melewati “jalan terjal Pendidikan” (walau saya tidak perlu bercerita betapa beratnya menuntaskan studi dan disertasi hingga 11 November 2024 lalu). Bukan susah belajarnya tapi komitmen waktu dan ikhtiar yang gampang kendor di perjalanan. Tapi alhamdulillah, atas izin Allah, akhirnya saya berhasil menyelesaikan studi S3 selama 6 tahun 2 bulan.
ADVERTISEMENT
Lalu setibanya di TBM Lentera Pustaka, saya langsung menjajal toga untuk wisuda nanti. Tnetu, bersama anak-anak TBM Lentera Pustaka yang memang setiap Jumat sore mereka praktik "jam baca". Selain memperkenalkan kepada anak-anak tentang toga, gelar doktor yang saya raih bisa jadi motivasi untuk anak-anak TBM Lentera Pustaka yang berasaal dari kampung-kampung kecil di kaki Gunung Salak. Agar anak-anak tahu proses dan beratnya orang belajar, sekolah, kuliah termasuk membaca buku di taman bacaan. Belajar dan membaca buku tidak ada yang instan, butuh proses dan perjuangan yang kadang menyakitkan.
Bagi saya, anak-anak TBM Lentera Pustaka hari ini ladang amal sekaligus motivator utama. Apalagi disertasi saya berjudul "Strategi Peningkatan Efektivitas Tata Kelola Taman Bacaan Masyarakat; Penelitian Menggunakan Pendekatan Evaluasi Berbasis Model CIPP (Context, Input, Process, Product) Pada Taman Bacaan Masyarakat di Kabupaten Bogor", tentu menjadi disertasi langka soal taman bacaan yang diteliti secara kualitatif. Tidak banyak disertasi membahas soal tata Kelola taman bacaan. Karenanya, anak-anak TBM Lentera Pustaka sebagai objek penelitian berhak "tahu" hasil penelitian saya seperti apa? Karena banyak penelitian, hanya survei dan interview responden tapi hasil penelitiannya kayak apa tidak dipahami responden. Saya ingin dari sini, anak-anak TBM Lentera Pustaka punya kebesaran hati untuk meraih cita-citanya. Punya harapan dan impian yang membawa mereka bisa tersenyum besok. Bisa menyenangkan hati kedua orang tuanya, apapun problem ekonomi yang dihadapinya.
ADVERTISEMENT
Saat menjajal toga di hadapan anak-anak, saya lagi-lagi bersyukur banget bisa kelarin studi S3 selama 6 tahun 2 bulan. Tanpa malu-malu, lamanya menuntaskan studi S3 ini akan selalu saya kampanyekan. Agar kuliah di mana pun tidak usah mengejar cum laude atau cepat kelar. Kuliah tidak usah buru-buru, biar ada stress-nya dan merasakan susahnya sampai sampai ke hati, bukan hanya di pikiran dan tindakan. Sekalipun IPK saya tergolong "sangat memuaskan". Tapi saya justru lebih senang bercerita lamanya lulus doctor 6 tahun 2 bulan. Karena saya tidak butuh predikat cum laude. Tapi saya akan suarakan jalani saja lamanya proses kuliah, nikmati kesusahannya asal tidak drop out. Karena lamanya jadi mahasiswa S3 itulah dan raihan gelar doctor ini, kian menegaskan "jalan hidup" saya untuk berada di taman bacaan dan mendukung gerakan literasi di Indonesia, selain tetap mengajar di kampus tentunya.
ADVERTISEMENT
Alhamdulillah ya Allah, terima kasih banget. Insya Allah wisuda nanti, saya didampingi istri, anak-anak, menantu, dan cucu. Sebuah kebahagiaan yang patut disyukuri. Lalu akan mendedikasikan toga yang saya kenakan untuk dilepas di kubur kedua orang tua saya tercinta. Alm Bapak Ambo Lotang Yunus dan Almh Ibunda Tati raenawaty, orang yang paling saya cintai dan seharusnya pantas pula berada di samping saya saat wisuda. Gelar doktor ini, adalah persembahan seorang anak untuk orang tuanya tercinta. I love you, Ibu dan Bapak
Tidak lupa pula, saya harus nyatakan dengan tegas. Ucapan terima kasih kepada Universitas Indraprasta PGRI (Unindra), kampus tempat saya mengajar dan mengabdi dalam 31 tahun terakhir ini. Atas beasiswa yang diberikan kepada saya untuk studi lanjut S3 di Unpak. Terima kasih Pak Rektor, Pak Dekan dan rekan-rekan Unindra atas dukungannya kepada saya. I love Unindra, kampus yang selalu mengajarkan loyalitas dalam pengabdian. Terima kasih Unpak sebagai almamater S3 saya dan semua pihak yang membantu penyelesaian studi saya selama 6 tahun 2 bulan.
ADVERTISEMENT
Cukup sudah, alhamdulillah. Gelar doktor ini menjadi tahapan akhir dari perjalanan studi saya. Semuanya sudah tuntas dan hanya berharap ilmu saya bermanfaat untuk orang banyak. Berdia agar ilmu saya diberkahi Allah dan menjadi pemicu untuk terus mengabdi, melayani, dan berkontribusi di TBM Lentera Pustaka dan kampus Unindra. Besok dan ke depannya, saya tidak lagi punya obsesi apapun. Cukup menjalani aktivitas hari-hari dengan rileks, mengajar di kampus, menjalani pekerjaan sebagai konsultan, dan insya Allah sebentar lagi mendapat anugerah “sesuatu yang indah pada waktunya”.
Semuanya sudah kelar dan cukup, alhamdulillah. Kelar dengan diri sendiri, itulah prinsip yang paling saya jaga. Agar tidak riweh pada urusan orang lain. Selalu perbaiki niat, ikhtiar yang baik, dan selebihnya menyerahkan kepada Allah SWT. Tinggal menjaga komitmen dan konsistensi dalam pengabdian di taman bacaan dan kampus tercinta. Katakan dengan tegas, alhamdulillah agar tidah ada alasan untuk berkeluh-kesah. Salam literasi!
ADVERTISEMENT