Digempur Era Digital, Ternyata Masih Ada Anak-anak yang Membaca

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) - Konsultan - Mhs S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
Konten dari Pengguna
13 November 2022 10:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jam baca tiap hari Minggu di TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor biasanya dimulai pukul 10.00 WIB. Tapi dari sejak pukul 08.30 WIB, selalu saja ada beberapa anak yang datang duluan dan "mencuri start" untuk membaca buku. Saya menyebut mereka, anak-anak yang rajin baca. Datang duluan sepagi mungkin, lalu memilih buku bacaan. Duduk tenang dan membaca. Di taman bacaan, anak-anak model ini adalah aset berharga. Perilaku dan kebiasaan membacanya sudah terbentuk. Jadi taman bacaan tinggal merawat mereka, anak-anak yang rajin baca.
ADVERTISEMENT
Tepat pukul 10.00 WIB pun, rombongan besar anak-anak pembaca aktif TBM Lentera Pustaka berdatangan. Anak-anak usia sekolah dari Desa Tamansari, Jami, Sukajaya, dan Warung Loa berjalan kaki menuju taman bacaan. Jujur, pemandangan anak-anak yang berbondong-bondong ke taman bacaan tergolong langka. Anak-anak yang mau membaca buku di tengah gempuran era digital itu luar biasa. Maka TBM Lentera Pustaka hanya menjaga komitmen dan konsistensi dalam memfasilitasi dan sediakan akses bacaan untuk anak-anak.
Sementara di luar sana. Harus diakui, Mungkin masih banyak anak-anak atau orang dewasa yang kian malas membaca. Tidak lagi mau membaca buku, apalagi ke taman bacaan. Alasannya, sibuk main atau merasa tidak punya waktu. Itulah realitas yang "dilawan" oleh taman bacaan. Karena sejatinya, membaca itu ibadah, baik, dan bermanfaat untuk siapapun.
Anak-anak yang rajin membaca di taman bacaan
Siapapun harus waspada. Saat seseorang mulai malas mengerjakan yang baik dan bermanfaat. Maka di situ, maksiat dan mudharat siap menghampirinya. Pilihannya, mau rajin atau malas membaca? Semoga bisa menjadi renungan bersama.
ADVERTISEMENT
Jangan malas membaca. Karena siapapun yang malas, berarti telah membuang kesempatan dan anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Padahal, Tuhan tidak pernah menciptakan sesuatu di dunia ini dengan sia-sia. Iqra atau bacalah. Bahwa bukan nasib yang menentukan hidup seseorang. Tapi diri sendirilah yang menentukan nasib dan masa depannya. AYO MEMBACA DI TAMAN BACAAN. Salam literasi #BacaBukanMaen #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka