Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Halal Bihalal Angkatan 86 SMPN 216 Jakarta, Rajut Silaturahim
1 Mei 2025 20:28 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tahun 1986, di bilangan Salemba Raya. Tepatnya di SMP Negeri 216 Jakarta, hidup seorang siswa bernama Jaka. Rambutnya selalu dipotong cepak, bajunya dikeluarkan dan agak kusut, dan dia tidak pernah lepas dari tas selempang panjang yang penuh dengan coretan. Dia penggemar band the Beatles, kadang-kadang pindah ke Genesis.
ADVERTISEMENT
Setiap pagi, Jaka datang paling awal. Maklum jam 07.00 WIB saat bel sekolah berbunyi, pintu gerbang sudah ditutup. Bukan karena Jaka rajin, tapi karena ingin duduk di bangku paling belakang, tempat strategis untuk menyembunyikan buku “Enny Arrow” di balik buku PSPB.
Hari-hari Jaka jadi berubah. Sejak ada murid pindahan dari daerah: Siska, namanya. Rambutnya dikuncir dua, tulisannya rapi seperti majalah Bobo, dan yang paling mencolok, dia sering membawa ngejajanin temannya di kantin. Hampir semua anak cowok pengen dijajanin.
Jaka diam-diam mulai menyukai Siska. Tapi di masa itu, menyatakan cinta bukan perkara mudah. Tidak ada WhatsApp, tak ada Instagram. Yang ada hanyalah surat tulis tangan, dilipat segitiga dan diselipkan di laci meja. Dengan gugup, Jaka menulis: "Siska, aku suka cara kamu tertawa. Kalau kamu mau, kita bisa pulang bareng naik bisa tingkat. Salam, Jaka."
ADVERTISEMENT
Dia menaruh surat itu di meja Siska saat istirahat. Tapi sial, surat itu jatuh dan dibaca Pak Bambang, guru fisika. Seketika ruang kelas menjadi teater tawa.
Namun sore harinya, saat Jaka sedang duduk di pos depan komplek sekolah, Siska datang, membawa dua kue vanada. "Aku suka Beatles juga," katanya sambil tersenyum. Hari itu, Jaka paham: kadang cinta tidak butuh kata-kata manis. Cukup keberanian... dan sedikit rasa malu. Gimana kelanjutan cerita itu. Tidak ada lanjutannya, karena hanya ceroat fiksi di masa SMP.
------
Alumni SMPN 216 Jakarta Angkatan 86 itulah yang menggelar ”Halal Bihalal dan Silaturahim Bersama” yang dihadiri 123 alumni laskar Salemba Raya, tempat belajar semasa SMP di Omah Ndoro Cibubur (1/5/2025). Dalam balutan acara yang rileks, halalbihalal Angkatan 86 SMPN 216 ini menjadi momen untuk merajut kebersamaan yang sudah dijalani 39 tahun silam.
ADVERTISEMENT
”Alhamdulillah, kita bisa kumpul bersama dalam halal bihalal tahun ini. Kita terus jaga silaturahim yang kita jalin semasa SMP hingga kini. Semoga kita semua sehat selalu dan insya Allah Angkatan 86 SMPN 216 akan menggelar Reuni 40th bersama di tahun depan, tahun 2026” ujar Utari, Ketua Panitia Halbil dalam sambutannya.
Acara yang berlangsung dari pukul 11.00 s.d. 16.00 WIB ini, jadi momen silaturahim yang tidak terputus sekaligus mengenang masa-masa menimba ilmu di Salemba Raya, sebuah SMP Negeri yang masih jadi favorit hingga kini. Berkisah tentang masa-masa sekolah dan menjalani pertemanan dalam bingkai kebersamaan. Sejak masih berseragam putih-biru dan berlogo OSIS kuning hingga kini yang semuanya tidak muda lagi. Maklum, Angkatan 86 SMPN 216, rata-rata usianya kini 55 tahun alias kelahiran tahun 70-an. Kita menyebutnya KELITA (KElewatan LImapuluh TAhun).
ADVERTISEMENT
Siapa saja yang hadir di halal bihalal tahun 2025 ini? Alhamdulillah, dihadiri 20% dari total angkatan 86 SMPN 216 yang mencapai 15 kelas, dengan stau kelasnya 40 siswa kala itu. Ikut hadir di acara halbil kali ini: Epo, Nurjana, Emil, Utari, Bagus, Revi, Amel, Temmy, Fitri, Teditezo, Aryo, Boy, Ade Surahman, Indri, Irma, Linda, Ikmah, Deska, Hastuti, Fahrul, Ari Kediri, Hilma, Halim, Heri Sukamto, Nina Indri, Nia, Dyah Hesti, Heny, Heni tritunggal, Oci, Maysaroh, Pola, Ribka, Gusmelita, Afifah, Yayuk, Efi, Eceng, Sri Nurcahya, Bambang, Fani, Sutriana, Emilia Febrina, Ria Eviyanti, Thamrin, Taufik Hidayat, Cut Nuruliza, Dyah Fitri, Yudi Wahyudi, Rita Sembodo, Yusran Drajat, Monica Aziz, Regina Mimosa, Medi Susanto, Andi Laoko, Imam, Abed, Dodi, Basuki, Santo, Grace Ineke, Yan Derta, Monalisa Dewi, Dewi Syafitri, Heraria Agus, Eka Okli, Joe, I Gede Adi, Santai Kurniawan, Baharudin, Upik Aslia, Rudi Citayam, Aryodilah, Maruli, Cristina, Elis , Irma Nur, Niank, Rifky Fauzi, Choi,Sukma Minangsarri, Wanti, Haryuni, Devril, Faisal, Euis, Imunk, Erwin, Yudi Erwin, Meli, Noel, Expy, Salman, Retna, Airin, Karina, Ashif Nasri, Sumi, Yaniko, Taswin, Yaltini, Riana, Atiek Kusuma, Yusvita, Irawan, Ratih, Tanhar, Ridha Yaser, Safira, Ifa, Shinta, Yusmi Devianti, Suhud, Waluyowati, Candra Dewi, Lisnatianingsih, Endang Susanto, Wahyu, Nando, Risna Wardiani, Hana, Petu, Evi Dwianasari. Semuanya Angkatan 86 SMPN 2016 di era 1986-1989 dulu.
“Wow, seneng banget bisa ketemu teman SMP, sehat-sehat ya semua. Insya Allah kita tetap silaturahim” ekspresi salah satu alumni Angkatan 86 di acara. Selain menjaga silaturahim, acara ini juga jadi momen untuk saling mendoakan sesama alumni Angkatan 86 agar sehat selalu, di samping mendoakan kawan-kawan yang sudah berpulang keharibaan-Nya. Seking lamanya tidak ketemu, inilah momen penting untuk menjaga kesehatan mental sekaligus menjaga hubungan emosional yang pernah dirajut di masa 39 tahun yang lalu, saat masih berseragam putih-biru.
ADVERTISEMENT
Rencananya, di tahun 2026, Alumni Angkatan 86 SMPN 216 Jakarta akan menggelar perinngata ”reuni 40 tahun Angkatan 86 SMPN 216” sebagai ajang silaturahim dan berbagi cerita masa-masa yang pernah dijalani di sekolah. Masa-masa bersama saat menempuh EBTANAS, lulus-lulusan pakai NEM dan coret-coretan baju sekolah, ikutan Valentine Day, rame abis saat Class Meeting, tanding bola sambil taruhan, main breakdance hingga ngefans sama grup semodel The Beatles, Genesis, Rolling Stones. Memang begitulah adanya.
Sebagai wujud cinta almamater, alumni Angkatan 86 SMPN 216 hingga kini pun masih memberi kontribusi positif terhadap SMPN 216, baik melalui PEDULI 216-86 sebagai wahana kepedulian sosial atau individu alumbi yang berkiprah di dunia pendidikan. Insya Allah ke depan, alumni Angkatan 86 SMPN 216 tetap menjaga silaturahim dan pertemanan sesama SMP.
Bagi alumni SMPN 216 Angkatan 86, usia hanyalah angka tetapi menjadi muda adalah sikap. Karenanya, usia bukan penghalang untuk tetap merajut silaturahim. Semoga sehat selalu semuanya, aluni Angkatan 86 SMPN 216 Jakarta. Bravo the story of Salemba!
ADVERTISEMENT