ILUNI 30 Harap Bangunan Liar di Depan SMAN 30 Jakarta Segera Dibebaskan

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) - Konsultan - Mhs S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
Konten dari Pengguna
20 April 2021 22:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menyikapi pemberitaan tentang rencana Pemda DKI Jakarta untuk membongkar bangunan liar yang menganggu akses masuk SMAN 30 Jakarta (Kompas, 19/4), Ikatan Alumni SMAN 30 Jakarta (ILUNI 30) mendukung rencana Pemda tersebut sebagai realisasi dari penerapan sekolah sebagai wawasan wiyatamandala dan merdeka belajar. Karena kualitas belajar siswa memang harus didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman. Bila sekolahnya kumuh, maka secara tidak langsung akan mempengaruhi kualitas pendidikan dan ikhtiar pembentukan karakter siswa yang kokoh.
ADVERTISEMENT
“ILUNI 30 sangat mendukung dibongkarnya bangunan liar yang ganggu akses masuk SMAN 30 Jakarta sebagai almamater kami. Agar adik-adik dan para guru bisa lebih nyaman dalam belajar. Selain menganggu kelayakan akses masuk sekolahj, bangunan liar itu pun bertolak belakang dengan semangat sekolah sebagai wawasan wiyatamandala. Tempatnya mendidik generasi bangsa yang berprestasi’ ujar Yemo Wakulu, Ketua ILUNI 30 didampingi Yennie, Sekretaris Umum hari ini.
ILUNI 30 menegaskan layak atau tidaknya lingkungan sekolah sangat mempengaruhi cara pandang siswa, guru, dan masyarakat tentang Pendidikan dan pembelajaran. Karena itu, mau tidak mau, sekolah bukan hanya harus jadi tempat belajar yang menyenangkan. Tapi harus didukung pula dengan lingkungan yang asri. Mulai datri akses masuk hingga fasilitas belajar yang tersedia di sekolah. Sebagai kawah candradimuka kegiatan belajar dan pendidikan, sekolah terikat dengan prinsip 7K wawasan wiyatamandala yang terdiri dari 1) keamanan/kenyamanan, 2) kekeluargaan, 3) kedisiplinan, 4) kerindangan, 5) kebersihan, 6) keindahan, dan 7) ketertiban. Maka ILUNI 30 berharap pembongkaran bangunan liar di depan SMAN 30 Jakarta dapat direalisasikan sesegera mungkin.
ILUNI 30 harap bangunan luar ganggu akses masuk SMAN 30 Jakarta segera dibebaskan
Mengomentari hal itu, Syarifudin Yunus, kandidat doktor manajemen pendidikan Unpak dan Dosen Unindra menyatakan sejatinya sekolah bukan hanya tempat belajar siswa. Tapi berperan dalam membentuk karakter dan sikap serta cara berpikir siswa tentang realitas kehidupan. Karena itu lingkungan sekolah yang kumuh, sedikit banyak akan mempengaruhi cara berpikir para guru dan siswa yang ada di sekolah tersebut.
ADVERTISEMENT
“Konsep merdeka belajar harusnya dimulai dari hal-hal yang sederhana, seperti kelayakan sekolah dan tata krama. Manusia itu dibentuk oleh lingkungannya. Karakter baik pun lahir dari lingkungan yang baik. Karena itu, lingkungan sekolah yang nyaman menjasi syarat mutlak yang harus diwujudkan. Agar siswanya bisa lebih berprestasi” kata Syarifudin Yunus.
Sebagai sekolah yang strategis dan berlokasi di Jakarta Pusat, ILUNI 30 berharap realisasi pembongkaran bangunan liar di akses masuk SMAN 30 Jakarta bisa segera diwujudkan. Tentu, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan memperkuat karakter siswa. Sehingga di usia 47 tahun, SMAN 30 Jakarta bisa lebih fokus dalam meraih prestasi akademik, di samping menerapkan pembelajaran yang kompetitif. Agar lulusan SMAN 30 Jakarta bukan hanya memiliki kualitas akademik yang mumpuni. Tapi juga dapat berkontribusi optimal untuk masyarakat dan bangsa Indonesia. #ILUNI30 #SMAN30Jakarta #WawasanWiyataMandala
ADVERTISEMENT