Konten dari Pengguna

Ini Bukan Soal Menyenangkan Orang Lain (Angkatan 90 PBSI FBS UNJ)

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Ketua Dewas DPLK Sinarmas AM - Edukator Dana Pensiun - Konsultan - Dr. Manajemen Pendidikan - Pendiri TBM Lentera Pustaka - Penulis 54 buku
4 Mei 2025 6:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setelah foto bersama saat temu kangen Angkatan 90 Bahasa Indonesia FPBS IKIP Jakarta, ada pesan moral yang penting. Untuk mencintai diri sendiri, apa adanya bukan ada apanya.
ADVERTISEMENT
Karena di zaman begini, sulit dihindari, dunia terus mencoba mengarahkan kita. Tidak orang yang bertekad mempengaruhi kita. Untuk menjadi versi yang “diinginkan”, untuk menjadi yang disenangi orang lain. Hingga lupa menjadi diri sendiri, sesuai aslinya kita sendiri.
Terus terang, menjadi diri sendiri adalah tindakan pemberontakan yang luhur. Banyak orang menyarankan, menuntut, atau bahkan memaksa agar kita berubah agar cocok,bagar diterima, dan agar dianggap berhasil. Begitulah yang sering terjadi saat ini. Obrolan sederhana terjadi di tepi Situ Cileunca Pengalengan bersama alumni Angkatan 90 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (IKABINDO 90) yang menggelar "Silaturahmi dan Temu Kangen" dalam balutan kebersamaan pada 3-4 Mei 2025 di Pengalengan Bandung Jabar.
Acara langka yang diikuti 30 alumni Angkatan 90 Bahasa Indonesia FPBS IKIP tujuannya sederhana. Untuk menjalin silaturahim dan kebersamaan setelah  35 tahun lalu berjuang bersama belajar di kampus IKIP Jakarta Rawamangun. Ternyata, keutamaan hidup bukan soal menyenangkan orang lain. Tapi soal hidup yang selaras dengan nilai-nilai yang kebaikan dan kebenaran tanpa mengabaikan jati diri. Selalu merajut silaturahim dan menjaga hubungan baik sesama teman seperjuangan.
ADVERTISEMENT
Hidup yang tidak hanya mengikuti arus, apalagi orang lain. Sebab saya tahu terkadang berdiri sendiri itu lebih aman daripada hanyut bersama keramaian. Komitmen memilih menjauh dari drama. Dari grup yang lebih banyak ngomongin orang daripada cita-cita luhur untuk menjaga sehat lahir dan batin.
Angkatan 90 Bahasa Indonesia FBS U NJ
Seperti kata Elaine Dundy, penulis dan jurnalis AS yang dikenal karena karyanya yang jenaka, cerdas, dan menggugah jiwa. Dia bilang “Hidup ini penuh dengan orang yang ingin mengubahmu. Maka jadilah dirimu sendiri, itu sudah lebih dari cukup.”
Karenanya, di usia yang tidak lagi muda, Angkatan 90 PBSI FBS UNJ mulai menjaga waktu — bukan karena sibuk. Tapi karena sadar, ketika kita terlalu mudah dijangkau, maka orang-orang mulai lupa bahwa kita juga punya nilai harus dijaga. Punya sikap yang harus dihargai. Agar kita tetap fokus pada tujuan baik pada hidup, tetap melangkah ke depan. Karena siapapun yang berhenti untuk tumbuh, maka perlahan-lahan akan menghilang.
ADVERTISEMENT
Maka di sisa waktu, jangan menghabiskan sisa hidup dengan menjadi orang lain. Karena saat kita kehilangan keaslian, kita kehilangan arah.
Ada pesan di balik temu kangen Angkatan 90 PBSI FBS UNJ, bahwa menjadi diri sendiri bukan berarti keras kepala, tetapi setia pada prinsip dan jati diri meskipun dunia menolak. Siapapun memang bisa mencoba mengubah kita. Tapi hanya kita yang bisa memutuskan siapa diri kita ke depan. Dan ketika kita berdiri sebagai diri yang sejati, di situlah kebebasan tidak akan pernah tergoyahkan. Maka jangan pernah berubah untuk menyenangkan dunia. Rawatlah terus kebersamaan di mana pun. Salam literasi!