Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.0
Konten dari Pengguna
Istiqomah Itu Berat Bro
24 Januari 2025 7:06 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Banyak orang pengen maju, pengen sukses tapi tidak banyak orang yang Istiqomah alias konsisten menekuni suatu bidang. Kita sering lupa, sukses itu bukan atas apa yang dipandang orang lain. Sukses juga tidak selalu tentang kehebatan. Justru modal utama kesuksesan itu ya konsistensi, sikap Istiqomah. Kerja keras sama sekali tidak cukup tanpa adanya sikap Istiqomah.
ADVERTISEMENT
Istiqomah sering diabaikan banyak orang. Pengennya terlalu instan. Hari ini tanam, besok pengen panen. Buah apa yang kayak begitu? Katanya semua butuh proses, ya berarti harus istiqomah menjalaninya. Apapun, jauh dari kata sukses bila hanya dikerjakan sesekali atau hanya saat ada waktu. Justru konsistensi yang bisa mengubah aktivitas dari yang tadinya sesekali jadi kebiasaan dan akhirnya menjadi gaya hidup. Lagi, lagi, dan lagi itulah konsisten. Seperti tetes air yang bertahun-tahun membuat lubang di batu. Apapun yang sulit pasti dapat dilakukan dengan mudah bila Istiqomah dan dikerjakan dengan teratur.
Begitu pula berkiprah di taman bacaan. Harus punya sikap Istiqomah atau konsisten, di samping komitmen yang sepenuh hati. Kiprah sosial di taman bacaan sudah pasti nggak ada uangnya, nggak ada materinya. Hanya bisa mendapat kepuasaan batin, sambil berlatih untuk berbuat baik dan menebar manfaat secara konsisten. Seperti program KElas PRAsekolah (KEPRA) TBM Lentera Pustaka, karena Istiqomah yang tadinya cuma ada 8 anak, kini menjadi 60-an anak ya g belajar calistung tiap Selasa dan Kamis. Semuanya karena Istiqomah.
ADVERTISEMENT
Jadi latih terus saja siakp Istiqomah, tindakan yang konsisten. Lebih baik bersihkan hati untuk berproses yang baik, tanpa perlu merasa lebih baik dari orang lain. Tidak perlu meremehkan orang lain, kerjakan saja secara berulang-ulang untuk kebaikan diri sendiri.
Kita ini, bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa. Hanya cukup disuruh kerjakan yang baik dengan istiqomah, tinggalkan yang butik dengan istiqomah pula. Tidak ada yang lain, selain sikap Istiqomah. Perilaku yang konsisten dalam berbuat baik, di mana pun dan hingga kapanpun.
Seperti sholat, kita dilatih untuk Istiqomah mengerjakannya pada waktunya. Bukan untuk merasa lebih takwa dari orang lain. Kerjakan saja dengan istiqomah. Itu sudah cukup. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen
ADVERTISEMENT