Jadi Relawan TBM Itu Soal Hati Bukan Logika

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) - Konsultan - Mhs S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
Konten dari Pengguna
19 Maret 2023 19:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ini bukan soal seberapa uang yang kita punya? Bukan soal pangkat, status sosial apalagi gengsi. Tapi ini soal hati, soal kepedulian kepada sesama. Tentang seberapa mau dan berani kita berkiprah secara sosial, atas nama kemanusiaan.
ADVERTISEMENT
Jujur saja, sangat sulit mencari atau menemukan orang-orang yang mau mengabdi di taman bacaan. Jangan mengabdi tanpa pamrih, menyuruh anak-anak membaca saja banyak yang nggak bisa. Maka wajar, TBM sering dianggap "mati segan hidup pun tak mau".
Bersyukur banget, TBM Lentera Pustaka punya wali baca dan relawan yang selalu mendukung dan mengabdi di taman bacaan. Termasuk ibu-ibu yang mengantar anak-anaknya membaca. Korporasi yang mendukung TBM melalui CSR-nya. Tanpa pamrih dan ikhlas, demi tegaknya tradisi baca dan budaya literasi masyarakat. Apalagi mereka datang dari daerah jauh dan butuh ongkos ke TBM. Tanpa mereka, TBM Lentera Pustaka jujur nggak bisa apa-apa. Mereka, pantas disebut "orang-orang loyal TBM". Saya hanya berdoa agar mereka diberi sehat, berkah dan Allah SWT selalu mudahkan segala urusan mereka. Karena telah mengabdi dan bersosial di TBM Lentera Pustaka.
ADVERTISEMENT
Di balik itu semua, pergaulan memang penting. Tapi bermanfaat atau tidak pergaulannya? Karena bergaul bukan soal kuantitas tapi kualitas. Seberapa niat baik bisa dieksekusi jadi aksi nyata untuk orang lain. Sejatinya, taman bacaan itu dibenci orang bukan karena salah. Tapi justru dibenci karena jalannya benar. Karena aura positif taman bacaan bikin gerah aura negatif para pembenci taman bacaan. Seperti kamu dibenci orang bukan karena salah. Tapi karena benar sehingga mengusik dan bikin gerah aura ngetaif kaum pembenci. Begitulah kita-kira.
Wali baca dan relawan TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor
Menjadi loyal di taman bacaan itu nggak mudah. Butuh komitmen dan konsistensi dan sikap tulus sepenuh hati. Sementara di luar sana, tidak sedikit orang yang masih berkutat pada kebencian, iri, dan sikap cuek yang nggak berujung. Bertahan pada pikiran dan perbuatan buruk. Mau sampai kapan begitu?
ADVERTISEMENT
Orang-orang loyal di TBM. Sungguh, mereka saling mendukung dan menguatkan apapun yang dihadapi taman bacaan. Mereka yang selalu ada untuk taman bacaan. Terima kasih orang-orang loyal, orang-orang baik di TBM Lentera Pustaka. Teruslah menebar kebaikan kepada sesama. Hingga waktunya tiba untuk Anda semua. Karena yang baik pasti imbalannya kebaikan. Pasti dan pasti. Salam literasi #WaliBaca #RelawanTBM #TBMLenteraPustaka