Konten dari Pengguna

Kamu Cukup Nurut Saja

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) - Konsultan - Mhs S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
28 Juni 2024 8:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat seorang kawan, bercerita menggebu-gebu. Bahwa dia meniti karier dari bawah, hingga sukses dan punya jabatan tinggi. Lalu, bertutur lagi tentang pentingnya sikap profesional dalam bekerja. Bila mau sukses dan kaya. Bicara ini, ngomong itu. Seolah-olah, dia paling tahu segalanya. Paling hebat dan terhormat. Saya pun hanya terdiam dan tersenyum dalam hati.
ADVERTISEMENT
Setelah berhenti omong banyak. Giliran saya bicara, pelan saja dan sekadar mengingatkan. "Begini sahabat .." kata saya.
Jika kuatnya ikhtiar itu karena kehebatan kamu. Jika sukses itu karena ikhtiar kamu. Jika terkumpulnya uang itu karena kesuksesan kamu. Bahkan jika semua yang kamu raih itu merasa karena dirimu. Hanya satu pertanyaan saya, lantas dibmana peran Allah dalam hidup kamu?
Ingat sahabat, apapun yang kita raih. Apapun yang kita miliki itu semua karunia-Nya. Atas kuasa-Nya kita bisa memperolehnya. Tanpa izin Allah, kita tidak punya apa-apa. Bahkan manusia itu sejatinya, bukan apa-apa dan tidak punya apa-apa. Jadi, tidak usah sombong. Cukup bersyukur atas karunia-Nya, dan tebarkan manfaat dari apa yang kita punya untuk orang lain. Hidup itu tidak selalu tentang cerita-cerita kehebatanmu.
Anak-anak yang membaca di Motor Baca Keliling TBM Lentera Pustaka
Semua kita tahu. Allah maha kuasa memang tidak lagi bisa dibantah. Manusia hanya bergantung kepada Allah pasti semua paham. Tapi membangun kesadaran diri bahwa apapun dan semuanya mutlak sepenuhnya di bawah kekuasan Allah, itulah yang sulit. Sadar diri, bahwa apa yang kita peroleh karena kita nurut sama Sang Pencipta.
ADVERTISEMENT
Hidup itu bukan sedang melakukan perjalanan. Tapi sedang dalam perjalanan dalam skenario-Nya. Bila waktunya, pasti Allah juga akan perintahkan kita "berhenti" dari perjalanan. Sadarilah, hanya satu peran diri di dunia ini, disuruh nurut sama Allah saja. Tidak ada yang lain.
Adalah tugas seorang hamba di muka bumi, yaitu "Nurut Saja" kepada-Nya. Seperti tidak ada orang yang bercita-cita jadi "driver" motor baca keliling. Tapi bila sudah diperintah untuk bergerak, maka bergeraklah. Sebaba membaca, siapapun bisa jadi apapun, Salam literasi #MotorBacaKeliling #TBMLenteraPustustaka #BacaBukanMaen