Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Kenali Potensi Diri Anak di Taman Bacaan
6 Februari 2025 19:28 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap orang dilahirkan dengan kemampuan dan bakat unik. Selalu ada potensi yang dimiliki tiap orang bersamaan dengan kekurangannya. Selalu ada plus dan minusm bah, potensi diri jika dipupuk dan diberdayakan, pasti bisa membawa pemiliknya pada pencapaian dan kepuasan sejati dalam hidup.
ADVERTISEMENT
Tapi sayangnya, banyak orang gagal mengenal potensi dirinya sendiri. Karena berbagai alasan seperti takut gagal, tidak percaya diri, atau terbiasa dengan zona nyaman, akhirnya potensi yang dimilikinya gagal diberdayakan. Lalu merasa tidak bisa apa-apa, sehingga tetap merasa kosong dan tidak puas pada pencapaian dirinya sendiri. Kok bisa?
Ketika seseorang tidak mengeluarkan potensi terbaiknya, bisa jadi dia akan merasa bahwa hidupnya tidak memiliki makna atau arah yang jelas. Rasa tidak puas, tidak mampu dan tidak bisa apa-apa. Berkembang jadi tidak bahagia, sering berkeluh-kesah. Hingga gagal dan tidak mau lagi berbuat baik atau menebar manfaat. Menyesal dan menyesal di kemudian hari.
Hidup, pada praktiknya banyak yang menjalaninya namun terpaku pada zona nyaman. Tidak mau melakukan apapun, sesuatu yang baru dan menantang. Gagal mengeksplorasi diri untuk menemukan gairah atau energi diri sendiri. Terkadang, kita sering kali membatasi diri sendiri. Kita tidak memberi diri kita kesempatan untuk benar-benar mengeksplorasi apa yang bisa kita capai, apa yang bisa kita lakukan.
ADVERTISEMENT
Seperti berkiprah di taman bacaan. Sering kali dijalani sebatas idealisme. Tanpa komitmen dan konsistensi sehingga terkesan “hidup segan mati tak mau”. Kegiatan sosial yang dianggap hanya dikerjakan bila ada waktu. Tapi saat sibuk ya Tidka usah digeluti. Tidak sedikit taman bacaan yang akhirnya gagal mengeksplorasi diri untuk berbuat lebih banyak kepada masyarakat. Jadi tempat membaca, memberantas buta aksara, aktivitas calistung kelas prasekolah, motor baca keliling, koperasi simpan pinjam, hingga kafe literasi. Maka lagi-lagi, kenali potensi diri potensi yang bisa dilakukan di taman bacaan dan di manapun. Menggali potensi diri anak-anak di taman bacaan, kenapa nggak?
Potensi diri, pasti dimiliki semua orang. Tapi hanya ketakutan yang membatasinya. Takut gagal, takut tidak diterima, takut sukses, bahkan takut segalanya. Maka hanya keberanian yang diperlukan. Berbuat dan melakukan adalah kunci untuk membuka potensi diri kita, di bidang apapun. Ketika kita berani menghadapi ketakutan dan mengambil langkah-langkah untuk mengembangkan diri, berarti kita memberi diri kita peluang untuk meraih keberhasilan dan kebahagiaan yang lebih besar. Seperti benih yang tidak ditanam—selama itu tidak diberi kesempatan untuk tumbuh, kita tidak akan pernah tahu apa yang bisa dicapainya.
Kita sering terjebak pada rutinitas. Terjebak pada kenyamanan versi diri sendiri yang belum tentu bermanfaat. Maka kini saatnya kenali potensi diri. Untuk lebih berani mengeluarkan potensi yang dimiliki, yang selama ini tidak diberi ruang untuk dieksekusi.
ADVERTISEMENT
Ikhtiar dan ikhtiar lalu berdoa atas potensi yang kita miliki. Selebihnya, biarkan Allah yang akan bekerja untuk kita.
Jangan terlalu puas dengan apa yang ada sekarang, sebelum meng-eksplor potensi diri lebih dalam lagi. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #CatatanLiterasi