Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Kenapa Saya Harus Berbuat Baik?
8 Juni 2024 8:52 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernah dengar pepatah, saat menanam padi pasti akan tumbuh pula ilalang? Itu berarti, saat kita sedang berbuat baik selalu saja ada yang berpikir atau bertindak jahat. Karena di balik setiap perbuatan baik yang ditebarkan, pasti ada orang-orang yang iri. Apalagi orang yang memang sudah dari sononya membenci kita. Kenapa begitu? Karena mereka tidak bisa berbuat baik seperti kita, tidak memiliki apapun untuk menebar manfaat kepada orang lain.
ADVERTISEMENT
Jadi, pasti dan selalu ada orang jahat di Tengah orang-orang baik. Itu takdir dan tidak akan bisa dihindari. Orang-orang jahat tidak punya fasilitas, tidak punya kesempatan, dan tidak punya sarana berbuat baik. Apalagi uang, keahlian, kecerdasan, dan karakter baik. Mereka hanya punya pikiran dan perbuatan jahat, hanya itu yang dimilikinya. Maka, abaikan saja orang-orang jahat dan jauhi lingkungan yang buruk. Banyak omong, banyak tingkah tapi tidak melakukan apapun.
Dan hebatnya orang jahat, ssangat mampu menutupi kejahatannya. Mereka tidak akan pernah bilang kalau mereka membenci atau tidak menyukai kita. Biasanya mereka bertindak “rapi” untuk selalu menjatuhkan kita, berghibah bahkan memfitnah tentang kita. Berusaha menjelek-jelekkan kita kepada orang lain Terkadang kita bingung, memangnya apa salah kita? Tapi faktanya ya begitulah, namanya juga orang jahat. Jadi cukup tahu dan hindari saja berurusan dengan orang-orang jahat. Kita tidak bikin salah saja dimusuhi apalagi salah, “dikulitin” habis dah. Sekali lagi, abaikan orang-orang jahat. Tetaplah berbuat baik dan menbar manfaat kepada sesama. Karena apapun yang kita kerjakan “it will back to us”. Realitas itu pula yang dialami Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Sekalipun membaca buku dan TBM tempat berbuat baik, masih ada saja orang-orang jahat di sekitarnya. Tapi tetap saja, orang-orang baik masih lebih banyak daripada orang jahat sehingga TBM Lentera Pustaka tetap eksis dan berkiprah secara sosial hingga kini.
ADVERTISEMENT
Saat berbuat baik, pasti ada orang yang tidak suka. Sejahar sudah membuktikan, atas sebab itulah Nabi Muhammad SAW diutus ke bumi. Untuk menjadi suri teladan, sekaligus menyempurkan akhlak umat dan mempraktikkan budi pekerti yang luhur. Agar hanya mengharap rahmat-Nya atas segala perbuatan kita, di samping sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Untuk selalu berbuat baik dan menebar manfaat kepada sesama. “Khoirunnas anfa’uhum linnass”.
Maka jangan pernah menyerah berbuat baik dan menebar manfaat. Teruslah memperbaiki akhlak dan melatih diri untuk berbudi pekerti luhur. Memang susah tapi harus tetap diperjuangkan. Jadikan semua aktivitas sebagai ladang amal, niatkan semuanya karena Allah SWT, bukan karena berharap pujian manusia. Karena pada akhirnya, hanya ada 4 (empat) golongan yang haram tersentuh api neraka (HR Tirmizi & Ibnu Hiban) yaitu:
ADVERTISEMENT
1. HAYYIN, orang- orang yang memiliki ketenangan dan keteduhan lahir maupun batin. Cirinya tidak mudah memaki, melaknat orang lain, serta teduh jiwanya
2. LAYYIN, orang-orang yang lemah lembut dan santun, baik dalam berpikir, bersikap, bertutur kata dan berperilaku, tidak kasar, tidak semaunya sendiri, lemah lembut dan selalu menginginkan kebaikan untuk sesama manusia.
3. QARIIB, orang-orang yang cepat dekat dengan siapa saja, cepat akrab, ramah dan enak diajak bicara, menyenangkan bagi lawan bicaranya, murah senyum jika bertemu, tidak angkuh dan tidak mengabaikan orang lain.
4. SAHL, orang-orang yang memudahkan urusan orang lain, mau berbuat baik, menebar manfaat, tidak mempersulit sesuatu, selalu ada solusi bagi setiap permasalahan.
Sudah menjadi takdir dunia, isinya kalau bukan orang baik ya orang jahat. Hidup itu isinya, bila tidak preferensi (positif) maka tendensi (negatif). Apapun, pilihannnya hanya baik atau buruk. Terserah kita mau ke mana? Tapi yang jelas, apapun yang kita perbuat pasti ada balasannya. Asal baik, kerjakan dan jagalah keikhlasan saat melakukannya. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #KopiLentera
ADVERTISEMENT
Live Update