Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Kuliah Menulis Kreatif, Menuangkan Ide-Gagasan dengan Cara Beda
4 Maret 2025 22:26 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa sih substansi kuliah menulis kreatif? Singkatnya, menulis kreatif adalah menulis untuk sastra dengan cara yang beda. Entah menulis puisi, menulis cerpen, menulis novel atau naskah drama sekalipun. Menulis kreatif bukanlah menulis ilmiah, karenya dibutuhkan imajinasi yang kuat sebagai landasan menulis kreatif.
ADVERTISEMENT
Saat kuliah perdana semester gasal tahun 2025 ini malam ini (4/3/2025), saya mengampu kuliah menulis kreatif di semester 6 Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Indraprasta PGRI (Unindra). Utamanya, menulis kreatif bukan hanya proses menulis berbasis daya cipta dan imajinasi. Tapi menulis kreatif adalah proses untuk membangun kemauan menulis. Menulis untuk berkarya. Itu berarti, menulis kreatif tidak cukup hanya dipahami. Tapi lebih dari itu, menulis kreatif sangat membutuhkan kompetensi. Seseorang yang kompeten atau mampu menuangkan ide dan gagassan secara tertulis dengan baik dan menarik.
Menulis kreatif, tentu berbeda dengan menulis ilmiah. Berbeda pula dengan menulis untuk jurnalistik, menulis untuk keperluan akademik atau bisnis. Maka menulis kreatif dapat disebut menulis dengan cara beda. Cara “beda” inilah yang menjadi kekuatan utama menulis kreatif. Setidaknya ada 4 (empat) ciri pembeda karya menulis kreatif, yaitu 1) pikirannya yang beda dalam menghasilkan karya, 2) perilakunya yang beda di saat menulis, 3) batinnya yang beda jadi latar bekakang lahirnya sebuah tulisan, dan 4) karya dari menulis kreatif yang memang beda dari lainnya.
ADVERTISEMENT
Menulis kreatif dapat didefinisikan sebagai proses menulis yang bertumpu pada pengembangan daya cipta dan ekspresi pribadi dalam bentuk tulisan yang baik dan menarik. Proses menuangkan ide dan gagasan melalui cara yang tidak biasa sehingga mampu menghasilkan karya cipta yang berbeda, yang tidak hanya baik tetapi juga menarik. Ide dan gagasan yang dituliskan melalui cara yang tidak biasa. Karena itu, menulis kreatif dapat disebut sebagai “kehebatan dalam menuangkan ide dan gagasan”.
Setidaknya, ada 3 (tiga) sifat tulisan kreatif yang menjadi pegangan. Siapapun yang mau berkecimpung dalam menulis kreatif harus memperhatikan tiga sifat tulisan kreatif, yaitu:
1. Imajinatif, tulisan yang menekankan pada daya khayal penulis.
2. Ekspresif, tulisan yang menekankan pada ekspresi penulis.
ADVERTISEMENT
3. Apresiatif, tulisan yang menekankan pada kesengajaan penulis dalam menyenangi dan menikmati ide ceritanya.
Atas dasar itu, ide cerita menulis kreatif tidak melulu fiksi. Karena memang tidak ada cerita yang 100% fiksi. Semua cerita pasti ter-inspirasi dari realitas kehidupan yang terjadi. Maka sumber penciptaan karya kreatif pada dasarnya adalah kehidupan manusia itu sendiri. Menulis kreatif harus dilandasi imajinasi yang kuat. Agar mampu mengubah kata-kata atau kalimat yang biasa menjadi tidak biasa. Kata-kata atau kalimat yang berbeda dari kebiasaan. Sebagai contoh tulisan kreatif. Kita tidak cukup menulis sebaris puisi dengan kata-kata “Bulan nampak bersinar terang di langit. Di sekitarnya, tampak awan tipis mengitarinya.”
Tapi baris puisi di atas menjadi lebih kreatif dan berbeda ketika diubah menjadi:
ADVERTISEMENT
Sinar rembulan menguak dari balik awan tipis. Cahayanya menebar hingga dedaunan pohon. Aku dan dia pun masih bercengkrama hingga larut malam. Tetes embun mulai merambah wajahku, menyaksikan cinta kita berdua.
Pemilikiran tentang menulis kreatif, sudah saya tuangkan ke dalam buku saya “Kompetensi Menulis Kreatif” terbitan Ghalia Indonesia, dengan tegas saya sampaikan bahwa menulis kreatif merupakan kompetensi. Sebuah kemampuan atau kecakapandalam menuangkan ide-gagasan secara tertulis dengan baik dan menarik. Sebagai kompetensi, menulis kreatif harus memenuhi siklus; 1) pengetahuan, 2) sikap, 3) proses, 4) keterampilan, 5) hasil karya, dan 6) menjadi profesi. Karenanya, kompetensi menulis kreatif adalah gabungan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja kreatif dalam penulisan. Sehingga terbentuk sikap mental dan cara berpikir yang mampu direfleksikan ke dalam kebiasaan dan tindakan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Jadi, menulis kreatif memang bukan hanya teori. Tapi harus diimbangi dengan praktik menulis dengan cara yang beda. Menulis untuk mengembangkan potensi yang dimiliki untuk melahirkan karya yang berbeda. Menulis kreatif bukan hanya pelajaran tapi perbuatan. Tentu, dengan cara kita masing-masing. Salam #MenulisKreatif #AyoMenulis #KompetensiMenulisKreatif