Konten dari Pengguna

Literasi Pinjol: Siapa yang Pinjam, Siapa yang Diteror?

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) - Konsultan - Mhs S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
2 September 2023 4:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi diteror pinjol. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi diteror pinjol. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Bak petir di siang bolong, tiba-tiba siang ini saya ditelepon nomor yang tidak dikenal mengaku dari pinjaman online (pinjol) “DanaRupiah” (1/9/2023). Dia menanyakan tentang si PO yang katanya meminjam uang di pinjol tapi tidak bisa dihubungi.
ADVERTISEMENT
Lalu, saya katakan kalau saya tidak tahu karena saya sudah tidak pernah ketemu selama empat tahun. Kemudian saya tanya, dari mana tahu nomor saya? Entahlah jawabnya dari mana nggak jelas.
Tadinya saya menerima obrolan baik-baik. Tapi tiba-tiba berubah karena si penelepon mulai meneror tentang soal pinjol si PO. Lah saya bingung dong. Siapa yang meminjam di pinjol, siapa yang diteror?
Saya nggak tahu kapan minjamnya, berapa minjamnya, dan kenapa bisa akhirnya urusan pinjol menghubungi saya? Soal pinjol si PO, saya nggak tahu sama sekali. Hellow manusia dodol, gue harus gimana kalau begini?
Setelah si pinjol mulai meneror, lalu saya tutup. Saya kira selesai. Ehh nggak tahunya masih telepon berkali-kali lalu saya blokir. Dan, masih telepon lagi memakai nomor lain (cek di foto tulisan ini). Yah maaf, apa boleh buat saya blokir lagi.
ADVERTISEMENT
Sungguh aneh urusan pinjol. Kok ada orang pinjam duit di pinjol lalu kasih nomor orang lain? Dan, pihak pinjolnya kok setuju tanpa konfirmasi ke nomor yang direferensikan? Hellow manusia dodol, siapa yang main pinjol, siapa yang diteror?
Mungkin banyak orang yang mengalami “teror pinjol” seperti saya. Aneh banget, saya ini seumur-umur hidup nggak pernah pinjam uang ke manapun. Pinjam ke teman saja nggak mau, apalagi ke pinjol yang nggak jelas. Tapi kok bisa akhirnya diteror akibat ulah si PO.
Jadi, siapa yang zalim nih? Siapa yang menikmati pinjolnya, siapa yang diteror sampai benjol. Aneh banget sih, tapi yah cukup sabar saja. Toh, saya nggak tahu urusan pinjol. Cukup berdoa saja, agar yang main pinjol kasih nomor telepon saya dan pinjol yang meneror saya akan mendapat ganjaran yang setimpal dari Allah SWT.
Ini nomor si pinjol yang meneror
Manusia dodol, siapa yang main pinjol, siapa yang diteror? Penting disampaikan soal pinjol, jangan sampai bikin orang yang nggak tahu apa-apa diancam, diteror atau “dikerasin” dengan kata-kata buruk. Di mana akhlak orang yang main pinjol? Di mana juga aturan yang benar buat si pihak pinjol, apa begitu caranya? Maka tolong dicamkan pesan saya ini soal pinjol:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dah gitu aja, sekadar soal pinjol. Saya sebut mereka, “manusia dodol, siapa yang main pinjol siapa yang diteror?”. Kok bisa-bisanya melibatkan orang lain yang nggak tahu apa-apa masuk ke “lingkaran setan” yang Anda buat sendiri? Di mana akhlak dan adab Anda?
Salam literasi!