Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Mahasiswa S2 Pendidikan IPA Unpak Ikuti Sakura Program in Science di Jepang
18 Februari 2025 22:38 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dua mahasiswa Pendidikan IPA Universitas Pakuan mengikuti Sakura Program Exchange in Science yang dilaksanakan pada 10– 16 Februari 2025 di Fumitoshi Murae Laboratory, University of Kitakyushu Jepang. Program ini diorganisir oleh Professor Fumitoshi Murae dan Indriyani Rachman, Ph.D, yang dikuti peserta dari Indonesia antara lain guru SD, dosen, mahasiswa Universitas Pasundan, Universitas Negeri Malang, dan Universitas Pakuan. Sakura Program Exchange in Science dibiayai secara penuh oleh Japan Science and Technology Agency (JST).
ADVERTISEMENT
Adalah Embun Khoerunnisa Maya Safitri dan Siti Aqilah, mahasiswa Magister Pendidikan IPA Universitas Pakuan tercatat sebagai peserta Sakura Program Exchange in Science yang merupakan implementasi kerjasama antara Universitas Pakuan dan Kitakyusu University melalui Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat Kolaborasi Internasional yang diketuai oleh Prof. Dr. Indarini Dwi Pursitasari, M.Si bersama dosen dari Kitakyusu University: Prof. Hiroyuki Miyake, Prof. Yayoi Kodama, dan Prof. Murae Fumitoshi.
Dimulai pada 10 Februari 2025 dengan program orientasi di Kyushu Center, Kitakyushu. Peserta mendapatkan pengenalan tentang tujuan program, jadwal kegiatan, dan panduan kehidupan selama di Jepang. Setelah itu peserta mengunjungi Space Labo yang merupakan tempat pengenalan berbagai jenis bencana alam. Di hari kedua, peserta mengunjungi Kitakyushu University Kitagata Campus untuk belajar tentang peranan kita dalam menghadapi bencana. Kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan Machiaruki dan mapping di lingkungan sekitar Kitakyushu University.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, peserta mengikuti kegiatan seminar di Murae Lab dan JICA (Japan International Cooperation Agency) yang berfokus tentang emergency bag serta teknik pembuatan kamishibai mengenai bencana atau kampanye bencana. Di samping mengunjungi SD Aobadai dan melihat bagaimana sekolah menerapkan pendidikan bencana. Kegiatan ini memberikan wawasan langsung tentang bagaimana prosedur mitigasi bencana diterapkan di lingkungan sekolah di Jepang. Setelah itu, peserta mengunjungi Community Center Fujinoki untuk mengetahui bagaimana peran Community Center sebagai tempat mengungsi. Kegiatan kemudian ditutup dengan kunjungan ke Departemen Pendidikan Kitakyushu untuk belajar pendidikan kebencanaan.
Aktivitas peserta Sakura Program Exchange in Science berlanjut di hari kelima, dengan mencoba merasakan gempa dan mendengarkan kuliah umum dari bagian kebencanaan Pemerintah Daerah Kitakyushu untuk belajar bagaimana peran pemerintah daerah ketika terjadi bencana. Setelah itu, peserta mempresentasikan hasil pembelajaran dan rencana aksi mitigasi bencana di laboratorium Murae, Universitas Kitakyushu.
ADVERTISEMENT
Puncaknya pada 16 Februari 2025, peserta kembali ke Indonesia dengan membawa pengalaman dan pengetahuan baru yang dapat diterapkan kepada peserta didik di sekolahnya masing-masing. Embun dan Aqilah akan mengimplementasikan hasil kegiatan Sakura Program kepada guru-guru di MGMP IPA Kabupaten Sukabumi yang lokasinya rawan bencana. Program ini menjadi sebuah pengalaman akademik mahasiswa untuk implementasi keilmuan secara lebih mendalam dan berdaya guna.