Konten dari Pengguna

Menjaga Adab dan Hati di Taman Bacaan

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Edukator Dana Pensiun - LSP Dana Pensiun - Konsultan - Lulus S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
1 Februari 2025 21:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat pengajian bulanan YAtim BInaan (YABI) dan JOMpo BInaan (JOMBI) TBM Lentera Pustaka sore ini (1/2/2025), saya berkenalan dengan anak yatim binaan baru. Dia kelas 3 SD dan baru bergabung sebagai yatim binaan, sekadar tuk memastikan tetap dapat bersekolah dan ikut ngaji setiap bulannya. Sosok perempuan kecil yang tinggal sekitar 1km dari TBM Lentera Pustaka menjadi anak yatim ke-14 yang dibina TBM Lentera Pustaka.
ADVERTISEMENT
Terus terang, sejak dekat dengan anak-anak yatim, saya menghindari bertanya, kenapa bapaknya? (di depan si anak yatim). Adab itu masih saya junjung tinggi hingga kini. Alasannya, saya tidak ingin terjebak pada pertanyaan atau perbuatan yang tanpa sadar memanggil kembali kesedihan di anak yatim.
Terkadang kata-kata kita, meskipun niatnya tidak salah, bisa jadi melukai hati orang lain. Apalagi terkhusus anak-anak yatim bila ditanyakan tentang bapaknya. Mungkin bisa menimbulkan kesedihan atau mengundang air matanya. Anak yang secara batin merasakan kehilangan bapaknya. Maka pesan sederhananya adalah untuk selalu menjaga omongan kita kepada siapapun.
Ngaji bareng anak-anak yatim di taman bacaan
Menjaga hati orang lain lewat kata-kata. Untuk tidak bicara tentang kekayaan di hadapan orang miskin, jangan menyentuh soal kesehatan di hadapan orang sakit, dan jangan bercerita tentang orang tua di hadapan anak-anak yatim. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” (HR Bukhari dan Muslim)
ADVERTISEMENT
Di taman bacaan, saya masih belajar untuk terus menjaga adab dalam berkata-kata. Menjaga tutur kata agar tidak menyakiti orang lain. Utamanya berhadapan dengan mereka yang sedang diuji oleh Allah SWT, seperti anak-anak yatim.
Lidah yang tajam sering kali menyebabkan luka yang dalam pada hati. Maka kita perlu lebih berhati-hati dalam bicara. Di samping selalu ikhtiar dan berdoa agar dijauhkan daripada menyakiti perasaan orang lain. Semoga kita selalu diberi kekuatan untuk menjaga adab dan tutur kata, serta dijauhkan dari perkara yang bisa melukai hati orang lain. Jadilah literat #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #YatimBinaan #JompoBinaan