Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Nggak Perlu Ada yang Diubah?
4 Maret 2025 9:38 WIB
ยท
waktu baca 2 menitTulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Beberapa kali ngobrol dengan orang, hampir selalu punya pandangan dan pola pemikiran yang sama. Katanya pengen mengubah dirinya, agar hidupnya berubah. Mau jadi yang paling baik untuk dirinya. Mulailah, ngomongin pendidikan setinggi mungkin. Hingga ngomongin kerjaan, lalu mau dan bercita-cita jadi pimpinan di kantornya. Sudah gitu, hidupnya pengen sehat sampai umur tua, masih gabung sama teman-teman. Biar masih bisa aktif, masih bisa makan enak, masih bisa jalan-jalan. Karena alasan itulah, banyak orang pengen berubah.
ADVERTISEMENT
Lalu, ada yang bertanya ke saya. Gimana caranya berubah menjadi lebih baik? Saya jawab, susah bila berubah karena obsesi atau ambisi. Berubah itu bukan karena logika biar banyak untungnya. Berubahlah karena hati, bahwa banyak orang yang butuh bantuan dari kita. Berubah untuk lebih banyak berbuat baik dan menebar manfaat kepada orang lain. Jangan berubah, karena kita pengen begini-pengen begitu. Itu mah obsesi, ambisi personal yang dirasionalisasi.
Kita ini, sering kali ingin air di kolam menjadi jernih, tapi kita pula yang terus melemparkan lumpur ke dalamnya. Selama kebiasaan itu tidak berhenti, air di kolam tidak akan pernah berubah. Untuk menjernihkan kolam, kita harus berhenti melempar lumpur dan mulai menyaring kotorannya. Begitu juga dalam hidup, perubahan yang baik harus dimulai dengan memperbaiki kebiasaan dan pola pikir kita. Bukan berubah karena ambisi atau obsesi.
ADVERTISEMENT
Berubah itu baik, bila ada manfaatnya untuk orang lain. Berubah untuk peduli kepada sesama. Seperti berkiprah di taman bacaan, sediakan buku-buku bacaan. Ajarkan calistung anak kelas prasekolah, berantas buta aksara, atau sediakan akses bacaan lewat motor baca keliling. Berubah dengan cara konkret untuk orang lain, sambil mengubah kebiasaan diri. Berubah untuk kebaikan orang lain, sambil mengubah diri menjadi lebih baik. Itulah prinsip perubahan di TBM Lentera Pustaka.
Jadi, kalau mau berubah untuk diri sendiri. Pengen untung karena perubahan, berubah baur jadi ini jadi itu. Sarannya sederhana, tidak ada yang perlu diubah. Cukup syukuri dan nikmati saja yang ada. Karena kita sudah sempurna di mata orang yang bersyukur dan mau menerima kita apa adanya. Tidak perlu berubah karena kita sudah berharga di mata orang-orang yang menghargai kamu.
ADVERTISEMENT
Tidak ada yang perlu diubah karena semuanya sudah pantas untuk kita, sesuai dengan niat dan ikhtiar kita sendiri kan. Love yourself!